multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya.
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Perceived_Quality .851
1.176 Brand_Association
.552 1.811
Brand_Loyalty .625
1.601 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa semua variabel independen memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
4.3.3 Metode Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda ditujukan untuk mengetahui hubungan linear antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi linear
dalam penelitian ini dilakukan dengan metode enter. Analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana : Y
= keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent
Universitas Sumatera Utara
X
1
= perceived quality persepsi kualitas
X
2
= brand association asosiasi merek
X
3
= brand loyalty loyalitas merek a
= konstanta b
1
b
2
b
3
= koefisien regresi variabel X e =
error term Nilai a konstanta, b
1
, b
2,
dan b
3
dapat diketahui dari Tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-4.258 2.703
-1.575 .119
Perceived_Qualit y
-.077 .123
-.052 -.629
.531 Brand_Associatio
n .590
.196 .307
3.001 .004
Brand_Loyalty .717
.141 .488
5.071 .000
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Berdasarkan data hasil regresi linear berganda yang ditunjukkan pada Tabel 4.14, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = -4,258 +- 0,077 X
1
+ 0,590 X
2
+ 0,717 X
3
+ e Persamaan diatas menunjukkan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Konstanta
a = ‐4,258, menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel independen
berupa variabel perceived quality X
1
, brand association X
2
, dan brand
loyalty X
3
vtidak ada atau dianggap konstan, maka keputusan pembelian Y
Pepsodent juga dianggap tidak ada.
2. Variabel
perceived quality X
1
bertanda negatif terhadap variabel keputusan pembelian
Y dengan koefisien regresi sebesar ‐0,077 menunjukkan bahwa variabel perceived
quality X
1
tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian Y. Artinya,
setiap terjadi peningkatan variabel perceived quality sebesar 1 satuan, maka
keputusan pembelian terhadap pasta gigi Pepsodent tidak akan meningkat sebesar
0,077 satuan. 3.
Variabel brand association X
2
bertanda positif terhadap variabel keputusan pembelian
Y dengan koefisien regresi sebesar 0,590 menunjukkan bahwa variabel brand
association berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian Y. Artinya, setiap
terjadi peningkatan variabel brand association sebesar 1 satuan, maka keputusan
pembelian pasta gigi Pepsodent akan meningkat sebesar 0,590 satuan. 4.
Variabel brand loyalty X
3
bertanda positif terhadap variabel keputusan pembelian Y
dengan koefisien regresi sebesar 0,717 menunjukkan bahwa variabel brand association
berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian Y. Artinya, setiap terjadi
peningkatan variabel brand association sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian
pasta gigi Pepsodent akan meningkat sebesar 0,717 satuan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Uji Hipotesis
