2.1.6 Keputusan Pembelian
Keputusan atau niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit
produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Keputusan pembelian merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah
produk dengan merek tertentu Setiadi, 2003:17. Menurut setiadi 2003:18 ada dua faktor dapat mempengaruhi keputusan
pembelian yaitu faktor pertama adalah sikap lain. Sejauh mana sikap orang lain ersebut terhadap alternatif pilihan seseorang. Faktor kedua adalah situasi yang tidak
diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan fakor-faktor seperti pendapatan yang diperkirakan, harga yang diharapkan. Namun, kejadian-
kejadian yang tidak diharapkan dapa mengubah niat untuk membeli. Jadi, pilihan dan niat membeli tidak selalu menghasilkan pilihan membeli yang aktual.
Menurut Setiadi 2003:16 proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasialternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Sumber: Setiadi, 2003 Gambar 2.3. Proses Pengambilan Keputusan
2.2 Penelitian Terdahulu
Perilaku Pasca
Pembelian Keputusan
Pembelian Evaluasi
Alternatif Pencarian
Informasi Mengenali
Kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
Sari 2007 melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Brand Equity Pepsodent Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus Pada Asrama Putri USU
Medan”. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif prosentase dan analisis uji beda T-Test dengan bantuan program SPSS
Windows Release 12.0. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel brand awareness kesadaran merek, perceived qualitity persepsi kualitas, brand
association asosiasi merek, dan brand loyalty loyalitas merek, secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumn Sony Ericsson pada
mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Ginting 2008 melakukan penelitian yang berjudul: ”Pengaruh Ekuitas Merek
Brand Equity Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Sony Ericsson Pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara”. Metode analisis data yang
digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial asosiasi merek yang paling dominan
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Sony Ericsson. Selain itu, variabel kesadaran merek, kesan kualitas, dan asosiasi merek, secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent pada asrama putri USU Medan.
Hutauruk 2008, melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility CSR
Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana,
Universitas Sumatera Utara
dengan SPSS versi 13.0. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel sikap konsumen tentang penerapan program Corporate Social Responsibility CSR
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty sabun mandi Lifebuoy pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada beberapa variabel yang diteliti. Pada penelitian Sari2007 terdapat kesamaan variabel yang
diteliti, yaitu perceived quality, brand association, dan brand loyalty, dimana produk yang diteliti juga sama, yaitu pasta gigi merek Pepsodent. Pada penelitian Ginting
2008 juga terdapat kesamaan variabel yang diteliti yaitu kesan kualitas dan asosiasi merek, dimana beberapa indikator yang digunakan juga sama antara lain indikator
kualitas produk dari variabel kesan kualitas dan indikator harga dari variabel asosiasi merek. Kedua variabel ini mempengaruhi kepuasan yang merupakan salah satu
indikator brand loyalty. Pada penelitian Hutauruk 2008 juga terdapat kesamaan variabel yaitu variabel brand loyalty.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada produk, dimana Ginting 2008 meneliti produk handphone dan Hutauruk 2008 meneliti
produk sabun mandi. Perbedaan lain terletak pada jenis variabel dan indikator yang diteliti. Pada penelitian Ginting 2008, variabel dependen yang diteliti adalah
variabel loyalitas konsumen, dan pada penelitian Hutauruk 2008, variabel independen yang diteliti adalah sikap konsumen. Selain itu, penelitian Sari 2007
tidak menganalisis pengaruh hubungan antar variabel, melainkan menganalisis
Universitas Sumatera Utara
perbandingan variabel brand equity brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty antara satu produk dengan produk lain.
2.3 Kerangka Konseptual