2008. Hasil dari penelitian tersebut didapat bahwa hasil analisis data dengan metode analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor syariah, fasilitas,
pelayanan, citra, manajemen, dan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
pada tahun 2008. Faktor yang dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan adalah faktor produk.
B. Pengertian Rumah Sakit
Menurut Trisnantoro 2005 : 105 ada tiga jenis rumah sakit yaitu: swasta for profit, swasta non profit, dan rumah sakit pemerintah yang tentunya non profit. Indonesia
menggolongkan rumah sakit menjadi rumah sakit pemerintah termasuk rumah sakit militer dan rumah sakit swasta yang tidak dibedakan antara rumah sakit for profit dan
non profit. Menurut Folland, dkk dalam Trisnantoro, 2005 : 105 , batasan non profit secara hukum
tidak boleh ada pihak yang menerima atau meminta hasil usaha lembaga usaha non profit tersebut. sisa hasil usaha berarti selisih antara pendapatan dan biaya, atau yang disebut
sebagai keuntungan dalam lembaga usaha.
C. Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler 2001 : 7 adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
menurut Sunarto 2006 : 4 adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dam menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran menurut Miller dan Layton dalam Tjiptono 2005 : 2 adalah sistem total aktivitas bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka
mencapai tujuan organisasional.
D. Pemasaran Jasa
1. Pengertian Jasa
Menurut Kotler dalam Khotijah 2004 : 76, jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang didalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,
meskipun bagi pihak-pihak yang terlibat tidak sadar melakukannya. Contohnya jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam
jasa lainnya. 2.
Karakteristik Jasa Sifat perusahaan yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak dapat
ditimbun seperti barang-barang lain sambil menunggu untuk dijual, hal ini disebabkan
Universitas Sumatera Utara
jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang unik. Menurut Tjiptino 2005 : 18, jasa memiliki karakteristik sebagai berikut:
a Intangibility tidak berwujud
Ketidakpastian bagi para pelanggan dalam pembelian jasa relatif tinggi, karena terbatasnya searc qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi
pembeli sebelum membeli. Jasa mengandung unsur experience quality dan credence quality yang tinggi. Experience quality adalah karakteristik-karakteristik
yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi, dan kesopanan. Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek
yang sulit dievaluasi, bahkan setelah pembelian dilakukan, misalnya sebagian besar orang sulit untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris selama
periode tertentu. Intangibility juga menimbulkan masalah bagi penyedia jasa. Kurangnya karakteristik fisik menyebabkan penyedia jasa sulit memajang dan
mendiferensiasikan penawarannya.
b Inserparability Tidak Dapat Dihasilkan Secara Terpisah
Pada umumnya barang diproduksi terlebih dahulu kemudian dijual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi
dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Contohnya pemeriksaan medis. Dokter tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien.
c Variability Hasilnya Bervariasi Tergantung Siapa yang Memberikan Jasa
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan,
Universitas Sumatera Utara
dan dimana jasa tersebut diproduksi. Ini disebabkan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya, dimana manusia biasanya tidak
konsisten dalam hal sikap dan perilakunya. d
Perishability Tidak Tahan Lama Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang
kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan.
e Lack of Ownership
Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang
dibelinya. Mereka bias mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Dilain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal
atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas. 3.
Aspek Sosial dan Aspek Fisik Pemasaran Jasa Pemasaran jasa dipengaruhi aspek sosial dan aspek fisik karena kedua aspek
tersebut merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam setiap service marketing tersebut. Interaksi sosial yang terjadi dalam kegiatannya secara tidak langsung akan
mempengaruhi setiap fasilitas yang ada serta lingkungan dimana setiap konsumen dan penjual yang saling berinteraksi akan berupaya meningkatkan setiap service yang
dilakukan. Aspek sosial merupakan aspek yang berhubungan secara langsung antara penjual dengan pembeli yang dilihat dari segi penawarannya, atau dengan kata lain
bagaimana sipenjual beruasaha menarik perhatian konsumen. Aspek fisik merupakan
Universitas Sumatera Utara
aspek yang mendukung service menjadi menarik konsumen, misalnya gedung atau tempat jasa tersebut ditawarkanLupiyoadi, Rambat. 2001 : 11.
E. Bauran Pemasaran