Pressure Level Switch [8] Motor Induksi 3 Fasa [9]
Gambar 2.9. Pemanas Elektrik = . �. ∆
2.4 =
. �. ∆ 2.5
Q = kalor Joule
P = Daya Watt = Jouledetik
m = masa benda kg
c = kalor spesifik air 333 kJkg
∆ = perubahan suhu
o
C T
= waktu detik
2.10. Pressure Level Switch [8]
Pressure Level Switch merupakan sebuah switch atau saklar yang bekerja dengan sistem perbedaan tekanan. Saklar elektronik pada sensor ini akan hidup atau mati ketika
pengaturan refensi tekanan dilakukan pada batas atas atau bawah. Gambar 2.10 menunjukkan diagram referensi tekanan batas atas dan batas bawah dimana sensor akan
bekerja. Dalam ilmu fisika tekanan mempunyai rumusan sebagai berikut
= �. �. ℎ 2.6
P = Tekanan Nm
2
= Pa ρ = Masa jenis cairan 1x10
3
kgm
3
h = ketinggian cairan m
Gambar 2.10. Diagram Referensi Tekanan Batas Atas dan Bawah
Salah satu contoh sensor tekanan dapat dilihat pada gambar 2.11 sensor level Dungs Seri LGW150 A4 dengan spesifikasi teknis sebagai berikut:
Tekanan Maksimal : 500 mbar 50 kPa
Rentang pengaturan : 30
– 150 mbar Pengunaan
: air dan gas Temperatur kerja
: -15 C sampai dengan +70
C Tegangan switch
: 10 – 250 V AC dan 12 – 48 V DC
Gambar 2.11. Sensor Level Dungs LGW 150 A4
2.11. Motor Induksi 3 Fasa [9]
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana,
kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Motor induksi memiliki beberapa
parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada motor
induksi lebih rumit dibandingkan dengan motor DC. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ac yang paling luas
penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar rotating magnetic field yang dihasilkan oleh arus stator.
Gambar 2.12. Motor 3 Fasa Sangkar Tupai Belitan stator terdiri dari 3 kelompok lilitan yang berdiri sendiri dengan posisi sudut
120 . Ketika dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron
�
= .
� �
2.7 n
s
= kecepatan sinkron f = frekuensi
p = jumlah pole Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar
mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.
Stator Rotor
=
�
�
−� �
�
2.8 s = Slip
n
s
= kecepatan sinkron n = kecepatan rotor
=
�
. − 2.9