HMI Relai [6] Kontaktor [6] DASAR TEORI

2.2. PLC

PLC Programmable Logic Controller ialah rangkaian elektronik berbasis mikroprosesor yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memory untuk menyimpan instruksi yang berorientasi kepada pengguna, untuk melakukan fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, arithmetic, melalui input baik analog maupun discrete digital, untuk berbagai proses permesinan. Keuntungan utama penggunaan PLC ialah sistem kendali dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan tanpa harus mengubah komponen dasar pengendalinya. Dikarenakan sangat fleksibel terhadap variasi sistem kendali maka menjadi hemat biaya. Kelebihan PLC yang lain ialah : 1. Tahan terhadap lingkungan kerja yang keras serta suhu, getaran, dan kebisingan yang dinamis. 2. Input output sudah tersedia di unit PLC. 3. Bahasa program dan pemrograman mudah dipahami. Spesifikasi PLC Mitsubishi FX 3U 48MRES-A adalah sebagai berikut [4] 1. Teganggan PLC : 24V DC +20, -30 35W 2. Jumlah IO : 54 buah 3. Jenis IO : Relay 4. Tegangan Input : 24V DC +20, -30 5. Tegangan Output : 30V DC atau 240V AC 6. Tegangan Input : 24V DC +20, -30

2.3. HMI

Human Machine Interface HMI adalah sistem yang menghubungkan antara manusia dan teknologi mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time. Tugas dari Human Machine Interface HMI yaitu membuat visualisasi dari teknologi atau sistem secara nyata. Sehingga dengan desain HMI dapat disesuaikan sehingga memudahkan pekerjaan fisik. Tujuan dari HMI adalah untuk meningkatkan interaksi antara mesin dan operator melalui tampilan touch panel dan memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi sistem. HMI yang digunakan adalah seri OMRON NB5Q-TW00B dengan spesifikasi elektronis berdasar table 2.1 spesifikasi HMI Omron seri NB [5] membutuhkan teganggan sumber 24V DC +15, -15 6W. Tabel 2.1. Tabel Spesifikasi HMI Omron Seri NB 2.4. Relai [6] Relai pengendali elektromekanis EMR = electromechanical relay adalah sebuah saklar magnetis yang dapat dikendalikan dengan permberian energy elektromagnetis, bentuk fisik dapat dilihat pada gambar 2.1. Relai terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: 4. Koil : lilitan dari relai 5. Common : bagian yang tersambung dengan Normally Close dalam keadaan normal 6. Kontak : terdiri dari Normally Close dan Normally Open NC Normally Closed merupakan saklar dari relai yang dalam keadaan normal relai tidak diberi tegangan terhubung dengan common. Sedangkan NO Normally Open merupakan saklar dari relai yang dalam keadaan normal relai tidak diberi tegangan tidak terhubung dengan common. Gambar 2.1. Relay 12V 2.5. Kontaktor [6] Kontaktor Magnet adalah suatu alat yang sangat sering dipakai di industri. Industri- industri besar pasti sangat bergantung pada alat ini. Melalui alat inilah, kita dengan mudah dapat mengendalikan beban yang berat seperti motor 3 fasa. Pada dasarnya, prinsip kerja magnetic contactor ini sama dengan sebuah relai, yaitu menghubung dan memutuskan aliran listrik. Demikian juga dengan aktuator, alat ini menggunakan suatu coil kumparan yang bila dialiri listrik kumparan tersebut memunculkan medan magnet. Medan magnet inilah yang dapat mengendalikan kontak- kontak yang ada pada magnetic contactor. Yang membuat Kontaktor Magnet berbeda dengan relai adalah, Kontaktor Magnet mempunyai kontak NO utama, yaitu kontak yang mungkin dibuat khusus untuk mengontrol sebuah motor 3 phase. Gambar 2.2. Kontaktor 2.6. Solid State Relay SSR [6]