penyimpangan, penyimpangan prinsip kepaduan makna 19 penyimpangan, dan
penyimpangan prinsip kelogisan makna 14 penyimpangan.
4.1.1 Kehematan Kata
Berdasarkan data penelitian, peneliti menemukan adanya penyimpangan prinsip kehematan kata. Penyimpangan kehematan kata tersebut meliputi
penyimpangan pengulangan kata dan penyimpangan penggunaan makna yang sama sinonim.
4.1.2 Kecermatan Berdasarkan data penelitian, peneliti menemukan adanya penyimpangan
prinsip kecermatan. Penyimpangan itu meliputi penyimpangan penulisan ejaan, penyimpangan penggunaan diksi, penyimpangan penggunaan kata baku, dan
penyimpangan penyusunan kalimat.
4.1.3 Kesepadanan Struktur Berdasarkan data penelitian, peneliti menemukan adanya penyimpangan
prinsip kesepadanan stuktur. Penyimpangan itu meliputi penyimpangan konjungsi dan penyimpangan subjek. Penyimpangan tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
4.1.3.1 Penyimpangan Konjungsi Peneliti menemukan penyimpangan konjungsi
sebanyak adanya
penyimpangan. Penyimpangan konjungsi tersebut meliputi penyimpangan
konjungsi intrakalimat, penyimpangan konjungsi antarkalimat, penyimpangan konjungsi korelatif, dan penyimpangan konjungsi ganda.
Penyimpangan konjungsi intrakalimat meliputi penyimpangan konjungsi sedangkan, penyimpangan konjungsi sehingga, dan penyimpangan konjungsi
kemudian, dan, padahal, dan bahkan. Penyimpangan konjungsi antarkalimat meliputi penyimpangan konjungsi akan tetapi, penyimpangan konjungsi jadi,
penyimpangan konjungsi namun, penyimpangan konjungsi dengan demikian, penyimpangan konjungsi oleh karena, dan penyimpangan konjungsi selain itu.
Penyimpangan konjungsi korelatif hanya terdapat satu penyimpangan saja, yaitu penyimpangan konjungsi
baik…ataupun. Konjungsi tersebut yang benar adalah
baik…maupun. Dalam skripsi tersebut peneliti hanya menemukan satu penyimpangan konjungsi korelatif.
Penyimpangan konjungsi ganda meliputi penyimpangan konjungsi dengan demikian…maka, penyimpangan konjungsi jika…maka, penyimpangan konjungsi
bila…maka, penyimpangan konjungsi apabila…maka, dan penyimpangan konjungsi
jika…, baik…maupun.
4.1.3.2 Ketidakjelasan Subjek Berdasarkan data penelitian, peneliti menemukan adanya penyimpangan
subjek. Penyimpangan tersebut diantaranya adalah penyimpangan kalimat yang memang tidak bersubjek, penyimpangan kalimat tidak bersubjek karena
penggunaan kata lalu, penyimpangan kalimat tidak bersubjek karena penggunaan kata maka, penyimpangan kalimat tidak bersubjek karena penggunaan kata agar,
penyimpangan kalimat tidak bersubjek karena penggunaan kata terkadang, penyimpangan kalimat tidak bersubjek karena penggunaan kata meyakini, dengan,
yang, dalam, dan penyimpangan kalimat tidak bersubjek karena penggunaan kata yaitu.
4.1.4 Kepaduan Makna Berdasarkan data penelitian, peneliti menemukan penyimpangan kepaduan
makna. Bentuk kebahasaan yang padu menjadi ciri dalam prinsip kepaduan makna. Bentuk kebahasaan yang padu juga akan menambah makna kalimat
menjadi mudah dimengerti oleh pembaca. Penyimpangan kepaduan makna tidak dispesifikasi menjadi beberapa kesalahan karena cakupannya cukup luas.
Penjabaran hasil penelitian kepaduan makna akan dijabarkan ke dalam pembahasan.
4.1.5 Kelogisan Makna Berdasarkan data penelitian, peneliti menemukan penyimpangan kepaduan
makna. Kelogisan makna mempunyai ciri yaitu ‘bernalar’. Kalimat yang terbentuk tentunya berkaitan dengan nalar. Kalimat bernalar mempunyai arti bahwa kalimat
tersebut ide atau gagasannya sejalan dengan akal sehat. Penyimpangan kelogisan makna mempunyai spesifikasi yang sama dengan kepaduan makna, yaitu tidak
dapat dispesifikasi menjadi beberapa kesalahan. Penjabaran hasil penelitian kelogisan makna akan dijabarkan ke dalam pembahasan.
4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan