1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi kehidupan manusia. Bahasa digunakan sebagai sarana berpikir, berekspresi, serta berkomunikasi antar-
sesama manusia. Tanpa adanya bahasa, manusia satu dengan yang lainnya tidak bisa berinteraksi dengan baik. Komunikasi yang lancar didukung oleh penggunaan
bahasa yang baik dan benar agar mudah dipahami oleh kedua belah pihak
Rahayu, 2007:6.
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa negara yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945, pasal 36. Bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara berfungsi sebagai 1 bahasa resmi kenegaraan, 2 bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan, 3 bahasa resmi di dalam perhubungan
tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pemerintahan, serta 4 bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai 1 lambang kebanggaan nasional, 2 lambang
identitas nasional, 3 alat pemersatu masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda, serta 4 alat perhubungan antar budaya dan antar daerah. Hal
tersebut dinyatakan dalam ikrar Sumpah Pemuda pada Kongres Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928 Sugono, 2009:3.
Selain menjadi bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa pemersatu bangsa. Hal ini disebabkan oleh masyarakat
Indonesia yang terlahir dari berbagai suku, budaya, serta bahasa yang berbeda. Oleh karena itu, terciptalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa,
agar masyarakat Indonesia mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang-
orang yang berbeda suku dan bahasa.
Setiap bahasa mempunyai ragam bahasa. Rahardi 2009:18 menyatakan bahwa ragam bahasa bila dilihat berdasarkan medianya dibagi menjadi dua
macam, yaitu ragam bahasa lisan dan bahasa ragam tulis. Ragam bahasa lisan ditentukan oleh penggunaan aksen bicara atau penekanan tertentu dalam aktivitas
bertutur dan pemakaian intonasi, sedangkan ragam bahasa tulis ditentukan oleh pemakaian tanda baca yang tepat, ejaan, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan
seterusnya. Ragam bahasa tulis yang memperhatikan penggunaan tanda baca, ejaan, kata, frasa, klausa, dan kalimat secara tepat merupakan ragam bahasa tulis
baku. Ragam bahasa tulis baku sering digunakan di lingkungan akademis biasanya dalam hal penulisan karya ilmiah, laporan, skripsi, jurnal, dan
sebagainya. Penulisan karya ilmiah harus menggunakan ragam bahasa tulis baku.
Karya ilmiah tersebut dapat berupa makalah, skripsi, tesis, serta disertasi. Karya ilmiah harus disajikan dalam bahasa ilmiah, yang memiliki ciri-ciri bersifat lugas,
mematuhi kaidah gramatika, kalimat bebas dari ambiguitas, serta keefektifan kalimatnya terpenuhi. Keefektifan kalimat menjadi kunci penting, agar pesan
dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh pembaca dengan baik Chaer, 2011:2.
Suatu kalimat dalam ragam bahasa tulis harus memiliki unsur kalimat yang lengkap, seperti subjek S, predikat P, objek O, pelengkap Pel, dan
keterangan K. Jika unsur-unsur tersebut telah melengkapi suatu kalimat, kalimat itu akan mudah dipahami oleh pembaca. Rahardi 2009:93 mengemukakan
bahwa kalimat yang mampu menimbulkan kembali gagasan atau ide yang ada di dalam diri penulis disebut dengan kalimat efektif. Pemakaian kalimat yang efektif
merupakan hal penting dalam suatu penulisan karya ilmiah, terutama di perguruan tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi rata-rata kurang teliti dalam menggunakan
kalimat efektif untuk menulis sebuah karya ilmiah. Penggunaan kalimat yang tidak efektif akan membuat pemartabatan bahasa menjadi kurang optimal.
Rahardi 2006:5 berpendapat bahwa pemartabatan bahasa merupakan tinggi rendahnya derajat bahasa yang dilihat dari kacamata pemakainya. Bahasa
yang bermartabat dilihat dari banyak segi, seperti kompleksitas tingkatan bahasa, tingkat kesantunan bahasa, kompleksitas susunan kalimat, serta kompleksitas
susunan frasenya. Melihat hal tersebut, kalimat yang efektif dalam ragam bahasa tulis menjadi ciri penting untuk menentukan pemartabatan bahasa.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin meneliti penggunaan kalimat yang tidak efektif dalam skripsi mahasiswa. Skripsi merupakan karya
ilmiah yang disajikan menggunakan bahasa ilmiah dan wajib dibuat oleh para mahasiswa. Penggunaan kalimat yang efektif menjadi kunci penting dalam
penulisan karya ilmiah. Namun, peneliti masih menemukan penggunaan kalimat yang tidak efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Psikologi. Oleh karena
itu, penelitian ini dituangkan dengan judul Pemakaian Kalimat Efektif dalam
Skripsi Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Lulusan Tahun 2013 sebagai Wahana Pemartabatan Bahasa.
1.2 Rumusan Masalah