4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Analisis dari hasil penelitian ini menyajikan pembahasan tentang 1 penyimpangan wujud-wujud kebahasaan dan 2 upaya pemartabatan bahasa
Indonesia. Data yang telah dibahas pada bab sebelumnya akan dibahas lebih mendalam pada bagian pembahasan ini. Data akan dibahas secara berurutan
berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditentukan.
4.2.1 Penyimpangan Wujud Kebahasaan
Dalam skripsi mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma lulusan 2013, peneliti menemukan banyak sekali penyimpangan terhadap
prinsip efektivitas kalimat berdasarkan teori Kunjana Rahardi. Prinsip-prinsip itu adalah 1 kehematan kata, 2 kecermatan, 3 kesepadanan stuktur, 4 kepaduan
makna, dan 5 kelogisan makna. Bentuk penyimpangan itu akan dibahas sebagai berikut.
4.2.1.1 Kehematan Kata Rahardi 2009 menyatakan bahwa kehematan kata merupakan bentuk
kebahasaan yang sifatnya tidak bertele-tele dan kalimatnya tidak terlalu panjang. Bentuk kalimat yang panjang tentu tidak mengikuti prinsip kehematan kata.
Dalam hal ini, kehematan kata bukan berarti merujuk pada kalimat yang bentuknya pendek-pendek saja. Peneliti menemukan dua penyimpangan prinsip
kehematan kata, diantaranya adalah 1 pengulangan kata, dan 2 penggunaan makna yang sama. Penyimpangan prinsip-prinsip tersebut akan dibahas sebagai
berikut.
4.2.1.1.1 Penyimpangan Pengulangan Kata
Penyimpangan pengulangan kata merupakan salah satu bentuk prinsip kehematan kata. Dalam hal ini kalimat yang terbentuk tidak boleh menggunakan
kata-kata yang sama dan diulang secara terus menerus. Tentunya hal ini melanggar prinsip kehematan kata, dan menyebabkan kalimat tidak efektif.
Peneliti menemukan contoh penyimpangan pengulangan kata yang terdapat dalam skripsi mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Kemudian istilah ini mengalami perubahan istilah menjadi kesetaraan
gender dengan indikator partisipasi dan akses, kontrol, dan manfaat. Psikologi13Feliciahlm.17
b
Peneliti memilih menggunakan fasilitas Google Docs, karena Google Docs
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan situs penyediaan layanan survey online lainnya. Psikologi13Feliciahlm.36
Menurut Rahardi 2009 pengulangan kata pada suatu kalimat tidak efektif. Jika kalimat bisa dibuat pendek tanpa adanya kata yang diulang, kata-kata
yang tidak perlu tersebut tidak perlu diulang sebanyak dua kali. Hal tersebut akan melanggar prinsip kehematan kata. Pada contoh kalimat pertama, terdapat
pengulangan kata istilah sebanyak dua kali. Hal tersebut mengakibatkan kalimat kurang efektif, bertele-tele, dan terlalu panjang. Oleh sebab itu, kata istilah
sebaiknya ditulis sekali saja agar menjadi kalimat yang efektif. Pada contoh kalimat kedua, terdapat pengulangan kata google docs sebanyak dua kali. Hal itu
melanggar prinsip kehematan kata. Pada kalimat tersebut, google docs tanpa ditulis dua kalipun makna kalimat sudah jelas. Oleh sebab itu, sebaiknya kata
google docs ditulis sekali saja. Pemakaian kata istilah dan kata google docs pada
kalimat di atas yang benar adalah:
a
Kemudian istilah ini mengalami perubahan menjadi kesetaraan gender
dengan indikator partisipasi dan akses, kontrol, dan manfaat. b
Peneliti memilih menggunakan fasilitas Google Docs, karena memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan situs penyediaan layanan survey online lainnya.
4.2.1.1.2 Penyimpangan Penggunaan Makna yang Sama Penyimpangan penggunaan makna yang sama merupakan bentuk
pelanggaran prinsip kehematan kata. Dalam hal ini kalimat yang terbentuk terdiri dari penggunaan kata yang berbeda tetapi memiliki arti atau makna yang sama.
Hal ini tentu melanggar prinsip kehematan kata. Peneliti menemukan beberapa contoh penyimpangan penggunaan makna kata yang terdapat dalam skripsi
mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Bekerja pada masa sekarang ini adalah sebuah aktifitas atau kegiatan yang
tidak asing lagi bagi manusia. Psikologi13Feliciahlm.1 b
Masih adanya persepsianggapan di kalangan masyarakat bahwa wanita
yang meniti karir sering menjadi biang keladi dari setiap keretakan keluarga dan ketidakharmonisan suami dan anak. Psikologi13Feliciahlm.11
Penggunaan bentuk kalimat seperti pada contoh di atas kurang tepat sehingga menyebabkan kalimat tidak efektif. Rahardi 2009 menjelaskan bahwa
dalam prinsip kehematan kata terdapat hal-hal yang harus dihindari, salah satunya adalah penghindaran kesinoniman. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi
penggunaan kata yang berbeda, tetapi memiliki arti yang sama. Pada contoh kalimat pertama, terdapat kata aktivitas dan kegiatan. Kata
aktivitas mempunyai makna melakukan kegiatan atau bekerja KBBI,2007: 23. Kata kegiatan mempunyai makna usaha atau melakukan pekerjaan KBBI, 2007:
362. Jadi, kesimpulannya kedua kata itu mempunyai makna yang sama. Oleh sebab itu, penulisan kata aktivitas dan kegiatan cukup ditulis salah satu saja. Pada
contoh kalimat kedua, terdapat kata persepsi dan anggapan. Kata persepsi mempunyai makna anggapan atau tanggapan langsung KBBI, 2007: 863. Kata
anggapan mempunyai makna sangkaan, pendapat, atau pandangan KBBI, 2007: 47. Jadi, kesimpulannya kedua kata tersebut mempunyai makna yang sama. Oleh
sebab itu, salah satu kata saja yang ditulis agar menjadi kalimat yang efektif.
Pemakaian kata aktivitas dan kegiatan, serta persepsianggapan pada kalimat di
atas yang benar adalah:
a
Bekerja pada masa sekarang adalah sebuah kegiatan yang tidak asing lagi
bagi manusia. b
Masih adanya anggapan di kalangan masyarakat bahwa wanita yang meniti
karir sering menjadi biang keladi ketidakharmonisan keluarga.
4.2.1.2 Kecermatan
Rahardi 2009 menyatakan bahwa kecermatan kata merupakan bentuk kehati-hatian dalam menuliskan susunan kalimat agar tidak terjadi penyimpangan
prinsip kecermatan. Penyusunan kalimat agar tidak melanggar prinsip penyimpangan kecermatan bertujuan untuk menghindari makna ambigu atau tafsir
ganda. Peneliti menemukan beberapa penyimpangan kecermatan, diantaranya adalah 1 penulisan ejaan, 2 penggunaan diksi, 3 penyimpangan kata baku,
dan 4 penyimpangan penyusunan kalimat. Penyimpangan tersebut akan dibahas sebagai berikut.
4.2.1.2.1 Penyimpangan Ejaan Penyimpangan ejaan dalam penelitian ini terkait dengan penulisan kata
atau tanda baca. Penyimpangan penulisan kata merupakan bentuk kebahasaan yang harus dihindari oleh para penulis. Jika dalam suatu kalimat terdapat
kesalahan penulisan, tentunya akan menyebabkan kalimat tidak efektif dan kesalahan penulisan akan terus terbawa jika kita tidak mengatasi kesalahannya.
Peneliti menemukan beberapa contoh penyimpangan penulisan kata yang terdapat dalam skripsi mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Bekerja pada masa sekarang ini adalah sebuah aktifitas atau kegiatan yang
tidak asing lagi bagi manusia.Psikologi13Feliciahlm.1 b
Lalu jaman berkembang, dan manusia mulai mencoba bercocok tanam untuk
bisa makan. Psikologi13Feliciahlm.1 c
Hak dan kewajiban bukanlah merupakan peraturan atau kaedah melainkan
merupakan perimbangan kekuasaan dalam bentuk hal individu di satu pihak yang tercermin pada kewajiban pada pihak lain.
Psikologi13Yohaneshlm.23 d
Peneliti menggunakan sistem Tryout terpakai dikarenakan kegiatan
organisasi kemahasiswaan yang dijadikan subjek oleh peneliti, merupakan kegiatan organisasi kemahasiswaan yang terjadi tidak setiap saat sehingga
tidak dapat kembali. Psikologi13Noviantihlm.40
Penggunaan kalimat seperti contoh di atas kurang tepat dan tidak efektif. Pada contoh kalimat pertama terdapat penulisan kata aktifitas. Menurut pedoman
EYD 2005, penulisan kata tersebut salah. Penulisan kata aktifitas yang benar adalah aktivitas. Pada kalimat kedua terdapat penulisan kata jaman. Hal itu
melanggar prinsip kecermatan. Penulisan kata jaman yang benar adalah zaman. Selain itu, penulisan kata kaedah yang sesuai dengan KBBI adalah kaidah. Pada
kalimat terakhir terdapat kata tryout yang tidak dicetak miring. Menurut pedoman EYD 2005: 26 huruf miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau kata
asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Oleh sebab itu, karena kata tryout merupakan istilah asing maka harus dicetak miring penulisannya. Penulisan ejaan
yang tepat pada kalimat di atas yang benar adalah:
a
Bekerja pada masa sekarang ini adalah sebuah aktivitas atau kegiatan yang
tidak asing lagi bagi manusia. b
Lalu zaman berkembang, dan manusia mulai mencoba bercocok tanam untuk
bisa makan.
c
Hak dan kewajiban bukanlah merupakan peraturan atau kaidah melainkan
merupakan perimbangan kekuasaan dalam bentuk hal individu di satu pihak yang tercermin pada kewajiban pada pihak lain.
Psikologi13Yohaneshlm.23 d
Peneliti menggunakan sistem Tryout terpakai dikarenakan kegiatan
organisasi kemahasiswaan yang dijadikan subjek oleh peneliti, merupakan kegiatan organisasi kemahasiswaan yang terjadi tidak setiap saat sehingga
tidak dapat kembali.
Penggunaan ejaan tanda baca dalam sebuah kalimat tentunya sangat penting. Sebuah tanda baca juga mempengaruhi maksud kalimat. Dalam hal ini
akan dijabarkan bentuk penggunan ejaan di dalam kalimat yang kurang tepat. Penggunaan ejaan yang kurang tepat tentu juga akan mengurangi keefektifan
kalimat. Peneliti menemukan beberapa contoh penyimpangan ejaan dalam skripsi mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a
“…baik melalui keterampilan maupun jasakepandaian yang mereka punyai.
Psikologi13Yohaneshlm.18 b
Dengan demikian sikap wanita karier terhadap emansipasi wanita dapat
ditunjukkan secara lebih tegas. Psikologi13Feliciahlm.52
Penggunaan pola kalimat seperti pada contoh di atas kurang tepat. Menurut pedoman EYD 2005: 68 penggunaan tanda baca garis miring dipakai
sebagai pengganti kata atau, sehingga penulisan di dalam kalimat yang benar menggunakan kata atau. Selain itu, Wijayanti 2011: 37 mengatakan bahwa
ketika terdapat konjungsi antarkalimat penulisannya harus diikuti tanda baca koma.
Pada contoh
kalimat pertama,
terdapat kesalahan
penulisan jasakepandaian. Hal itu tentu melanggar prinsip kecermatan terutama dalam hal
penggunaan ejaan. Tanda garis miring dalam kalimat tersebut seharusnya ditulis dengan kata atau. Pada contoh kalimat kedua, terdapat penulisan konjungsi
dengan demikian yang tidak disertai dengan tanda baca koma. Kalimat akan lebih efektif dan tepat jika setelah penulisan konjungsi dengan demikian diberi tanda
baca koma. Pemakaian tanda baca yang benar pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
“…baik melalui keterampilan maupun jasa atau kepandaian yang mereka
punyai. b
Dengan demikian, sikap wanita karier terhadap emansipasi wanita dapat
ditunjukkan secara lebih tegas.
4.2.1.2.2 Penyimpangan Diksi Diksi atau pilihan kata menjadi hal penting dalam penyusunan sebuah
kalimat. Jika pilihan kata dalam kalimat tidak sesuai, kalimat akan sulit dipahami oleh pembaca. Selain itu, kalimat akan terkesan panjang dan bertele-tele. Hal
semacam ini biasanya ditemukan dalam beberapa tulisan untuk mengatasi kekurangan ide penulis, sehingga penulis akan menyusun kalimat dengan kata-
kata yang panjang dan pemilihan diksinya kurang tepat. Peneliti menemukan beberapa contoh penyimpangan diksi dalam skripsi mahasiswa yang akan
dijabarkan sebagai berikut:
a
Proses ini telah dimulai sejak abad ke-18, oleh para pemikir awal
feminis.Psikologi13Feliciahlm.3 b
Kondisi di mana wanita mampu bekerja bahkan berkarir memang adalah
hasil dari perjuangan panjang program kesetaraan gender yang dikenal dengan nama emansipasi wanita. Psikologi13Feliciahlm.6
c
Dimana informan sebagai ayah tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga. Psikologi13Laurensia44
Menurut Rahardi 2009: 40 pemilihan diksi seperti yang dicetak tebal seperti di atas kurang tepat. Hal ini melanggar prinsip pemilihan diksi peranti
kesenyawaan kata. Pada contoh kalimat pertama, terdapat kata dimulai sejak.
Penulisan tersebut kurang tepat sehingga harus diganti menggunakan dimulai dari. Pada contoh kalimat kedua terdapat kata di mana. Pada contoh kalimat
ketiga terdapat kata dimana di awal kalimat. Hal tersebut hampir sama dengan kalimat kedua, bahwa kata dimana merupakan kata tanya yang kurang tepat
diletakkan di tengah kalimat atau di awal kalimat. Kasus penulisan kata ini sering kali kita temui dalam berbagai tulisan-tulisan, baik tulisan ilmiah maupun tulisan
artikel. Kata di mana merupakan kata tanya yang seharusnya tidak diletakkan di tengah kalimat. Oleh sebab itu, kata di mana lebih baik dihilangkan saja agar
kalimat menjadi efektif. Pemakaian diksi pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
Proses ini dimulai dari abad ke-18, oleh para pemikir awal feminis.
b Kemampuan wanita dalam bekerja dan berkarir merupakan perjuangan
panjang program kesetaraan gender yang dikenal dengan nama emansipasi wanita.
c Informan yang berperan sebagai ayah tidak dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarga.
4.2.1.2.3 Penyimpangan Kata Baku Penggunaan kata baku dalam suatu karya ilmiah sangat penting.
Penggunaan kata baku menunjukkan kualitas suatu tulisan dalam karya ilmiah. Namun, peneliti masih menemukan kata-kata tidak baku yang terdapat dalam
skripsi mahasiswa. Hal itu harus diperhatikan agar kasus penggunaan kata tidak baku tidak ditemukan lagi dalam karya ilmiah mahasiswa. Peneliti menemukan
beberapa contoh penyimpangan kata tidak baku dalam skripsi mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut.
a
Dari situ manusia sanggup mengambil sikap bukan saja terhadap dunia
tetapi juga terhadap dirinya sendiri.Psikologi13Yohaneshlm.9 b
Beda dengan teori believe in a just world, justifikasi sosial lebih
mengarahkan proses berpikir bahwa orang mempunyai keinginan untuk
mendapatkan status quo yang adil dan sah Josh, 2009.Psikologi13Yohaneshlm.34
Menurut Chaer 2013:91 penggunaan bahasa baku merupakan ragam bahasa yang akan menjadi tolok ukur bahasa yang baik dan benar baik secara lisan
maupun tulisan. Penggunaan kalimat pada contoh di atas kurang tepat. Dalam kalimat itu terdapat penggunaan kata yang tidak baku sehingga menyebabkan
kalimat tidak efektif. Pada contoh kalimat pertama, terdapat kata dari situ. Kasus tersebut sudah jelas bahwa kata yang digunakan tidak baku. Oleh sebab itu, lebih
baik kata dari situ diganti dengan dalam hal itu agar komposisi kalimat terlihat lebih luwes dan efektif. Pada contoh kalimat kedua terdapat kata beda di awal
kalimat. Hal tersebut jelas menggunakan kata yang tidak baku. Oleh sebab itu, lebih baik kata beda diganti menggunakan kata berbeda agar terlihat lebih luwes
dan efektif. Pemakaian kata baku pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
Dalam hal itu manusia sanggup mengambil sikap bukan saja terhadap dunia
tetapi juga terhadap dirinya sendiri. b
Berbeda dengan teori believe in a just world, justifikasi sosial lebih
mengarahkan proses berpikir bahwa orang mempunyai keinginan untuk mendapatkan status quo yang adil dan sah Josh, 2009.
4.2.1.2.4 Penyimpangan Penyusunan Kalimat Penggunaan diksi atau pemilihan kata dalam suatu kalimat menjadi hal
yang utama. Namun, peneliti menemukan beberapa kesalahan terkait penyusunan kalimat yang tidak jelas strukturnya. Contoh penyimpangan tersebut adalah.
a
Jika dimungkinkan dikompromikan dengan budaya pendatang.
Psikologi13Yohaneshlm.21
Contoh kalimat pada bagian di atas kurang tepat. Diksi atau pilihan kata menjadi faktor utama sebagai pengungkapan maksud atau makna kebahasaan
yang tidak dapat dilepaskan Rahardi, 2009: 133. Oleh sebab itu, penyusunan kalimat pada contoh tersebut harus diperhatikan unsur-unsurnya. Kalimat tersebut
tidak memiliki subjek, untuk itu kalimat harus diubah. Penulisan susunan kalimat pada contoh di atas yang benar adalah.
a
Jika hal itu dimungkinkan, akan dikompromikan dengan budaya pendatang.
Psikologi13Yohaneshlm.21
4.2.1.3 Kesepadanan Struktur
Rahardi 2009: 129-130 menyatakan bahwa kesepadanan struktur merupakan keseimbangan gagasan antara struktur bahasa yang digunakan.
Keseimbangan gagasan dapat diwujudkan dengan adanya keutuhan ide dalam kalimat tersebut. Kejelasan subjek dan predikat, pemakaian ketepatan konjungsi
menjadi penentu kesepadanan struktur. Peneliti menemukan penyimpangan kesepadanan struktur yang akan dijabarkan ke dalam dua hal, yaitu 1
penyimpangan konjungsi, dan 2 ketidakjelasan subjek. Penyimpangan prinsip kesepadanan stuktur tersebut akan dibahas sebagai berikut:
4.2.1.3.1 Penyimpangan Konjungsi
Kalimat yang efektif tentu akan memperhatikan penggunaan konjungsi secara tepat. Penggunaan konjungsi yang tidak tepat akan melanggar prinsip
kesepadanan struktur. Peneliti menemukan berbagai macam penyimpangan konjungsi, diantaranya adalah 1 konjungsi intrakalimat, 2 konjungsi
antarkalimat, 3 konjungsi korelatif, dan 4 konjungsi ganda. Penyimpangan- penyimpangan tersebut akan dibahas sebagai berikut.
1 Konjungsi Intrakalimat
Rahardi 2009: 65 mengemukakan bahwa konjungsi intrakalimat merupakan kata hubung yang menghubungkan unsur kebahasaan yang ada di
dalam kalimat. Peneliti menemukan penyimpangan prinsip konjungsi intrakalimat. Penyimpangan konjungsi tersebut diantaranya adalah penyimpangan
penggunaan konjungsi sedangkan dan sehingga. Penyimpangan tersebut akan dibahas sebagai berikut:
1.1 Penyimpangan konjungsi sedangkan
Konjungsi sedangkan merupakan konjungsi intrakalimat yang berfungsi sebagai kata penghubung di tengah kalimat. Namun, peneliti menemukan
beberapa penyimpangan penggunaan konjungsi sedangkan. Penyimpangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
a
Sedangkan pengelolaan politik adalah peranan yang dilakukan pada tingkat
pengorganisasian komunitas pada tingkat formal secara politik, biasanya dibayar dan meningkatkan statuskekuasaan. Psikologi13Feliciahlm.10
b
Sedangkan peran Mbah P sebagai Abdi Dalem Kaprajan, aktivitas yang
dijalaninya adalah Sowan Bekti SB yang ia lakukan setiap 2 minggu sekali. Psikologi13Yohaneshlm.56
c
Sedangkan tugas mencari nafkah dapat dilakukan oleh ibu.
Psikologi13Anggrainihlm.19
Penggunaan kalimat seperti pada contoh di atas kurang tepat. Wijayanti 2013: 37 mengatakan bahwa konjungsi intrakalimat merupakan konjungsi atau
kata penghubung yang terletak di tengah kalimat. Hal itu sejalan dengan Rahardi 2009:65 yang mengatakan bahwa konjungsi intrakalimat merupakan kata
hubung yang menghubungkan unsur kebahasaan yang ada dalam kalimat. Dalam kalimat tersebut jelas sekali penggunaan konjungsi sedangkan salah
penempatannya. Konjungsi sedangkan merupakan konjungsi intrakalimat
sehingga tidak bisa digunakan untuk mengawali kalimat. Oleh sebab itu, konjungsi sedangkan harus dihilangkan. Pemakaian konjungsi sedangkan pada
kalimat di atas yang benar adalah.
a Pengelolaan politik adalah peranan yang dilakukan pada tingkat
pengorganisasian komunitas pada tingkat formal secara politik, biasanya dibayar dan meningkatkan statuskekuasaan.
b Peran Mbah P sebagai abdi dalem Kaprajan, aktivitas yang dijalaninya
adalah sowan bekti SB yang ia lakukan setiap 2 minggu sekali. c
“…sedangkan tugas mencari nafkah dapat
dilakukan oleh ibu. 1.2
Penyimpangan konjungsi sehingga Peneliti menemukan penyimpangan penggunaan konjungsi sehingga di
dalam skripsi mahasiswa. Konjungsi sehingga tidak bisa digunakan untuk mengawali sebuah kalimat. Oleh sebab itu, penyimpangan tersebut akan
dijabarkan sebagai berikut:
a
Sehingga skala ini berisi 54 aitem yang terdiri dari 27 aitem favorable dan
27 aitem unfavorable. Psikologi13Feliciahlm.30 b
Sehingga melalui informasi dan pengalaman yang telah mereka dapatkan
mereka mampu membentuk sikap positif terhadap emansipasi wanita. Psikologi13Feliciahlm.46
Penggunaan kalimat seperti contoh di atas kurang tepat dan tidak efektif. Hal tersebut melanggar prinsip penyimpangan kesepadanan struktur, khususnya
penggunaan konjungsi. Rahardi 2009: 65 menyatakan bahwa konjungsi intrakalimat merupakan kata hubung entitas kebehasaan yang ada dalam kalimat,
sehingga tidak dapat diletakkan di awal kalimat. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wijayanti 2011: 37 yang mengatakan bahwa konjungsi
intrakalimat seharusnya terletak di tengah kalimat sehingga tidak dapat digunakan untuk mengawali sebuah kalimat. Oleh sebab itu, konjungsi sehingga lebih baik
dihilangkan saja agar menjadi kalimat yang efektif. Pemakaian konjungsi sehingga pada kalimat di atas yang benar adalah.
a Skala ini berisi 54 aitem yang terdiri dari 27 aitem favorable dan 27 aitem
unfavorable. b
Melalui informasi dan pengalaman yang telah mereka dapatkan mereka mampu membentuk sikap positif terhadap emansipasi wanita.
2 Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat terletak pada awal kalimat. Selain itu, konjungsi antarkalimat juga berfungsi sebagai penghubung ide pada kalimat yang ada di
depannya dengan ide kalimat yang lainnya. Penulisan konjungsi antarkalimat harus diikuti dengan tanda baca koma Wijayanti, 2013: 37. Peneliti menemukan
beberapa penyimpangan konjungsi antarkalimat, misalnya akan tetapi, jadi, namun, dengan demikian, oleh karena itu, dan selain itu. Penyimpangan tersebut
akan dibahas sebagai berikut. 2.1 Penyimpangan konjungsi akan tetapi
Konjungsi akan tetapi merupakan konjungsi antarkalimat. Jika peletakannya di tengah kalimat tentu melanggar prinsip kesepadanan stuktur.
Peneliti menemukan penyimpangan konjungsi akan tetapi dalam skripsi mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a Niehof 1998 mengatakan bahwa wanita Indonesia saat ini memiliki
kesempatan yang lebih besar dalam pendidikan dan pekerjaan, akan tetapi wanita Indonesia juga masih dituntut untuk menjalankan peran
tradisionalnya. Psikologi13Feliciahlm.50
Penggunaan kalimat seperti pada contoh di atas kurang tepat. Hal tersebut merupakan penyimpangan wujud kebahasaan terkait penggunan konjungsi.
Kesalahan pada contoh tersebut sejalan dengan teori Rahardi 2009: 65 yang
menyatakan bahwa konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan entitas kebahasaan yang ada pada kalimat dengan entitas lain
yang berada di luar kalimat. Konjungsi akan tetapi seharusnya digunakan di awal kalimat, bukan di tengah kalimat. Oleh sebab itu, konjungsi akan tetapi diganti
dengan konjungsi tetapi. Pemakaian konjungsi pada kalimat di atas yang benar adalah.
a Niehof 1998 mengatakan bahwa wanita Indonesia saat ini memiliki
kesempatan yang lebih besar dalam pendidikan dan pekerjaan, tetapi wanita Indonesia juga masih dituntut untuk menjalankan peran tradisionalnya.
2.2 Penyimpangan konjungsi jadi Konjungsi jadi merupakan konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat
merupakan konjungsi yang penulisannya harus disertai dengan tanda baca koma. Namun, peneliti masih menemukan penyimpangan penggunaan konjungsi jadi
dalam skripsi mahasiswa. Contoh penyimpangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a
“…jadi bukan kebebasan dari freedom from kondisi kondisi tersebut
bastaman dalam Sukmono, Djohan dan ellywati, 2000. Psikologi13Yohaneshlm.8
Penggunaan kalimat seperti contoh di atas kurang tepat. Penggunaan konjungsi jadi seharusnya diletakkan pada awal kalimat. Sejalan dengan teori
Wijayanti 2013: 38 mengatakan bahwa konjungsi jadi merupakan konjungsi antarkalimat. Konjungsi jadi, merupakan konjungsi antarkalimat sehingga
peletakannya harus di awal kalimat. Oleh sebab itu, konjungsi jadi pada contoh di atas sebaiknya dihilangkan saja. Penulisan yang benar adalah sebagai berikut.
a “…bukan kebebasan dari freedom from kondisi-kondisi tersebut bastaman
dalam Sukmono, Djohan dan ellywati2000., 2.3
Penyimpangan konjungsi namun Menurut Chaer 2011: 126 konjungsi namun merupakan konjungsi
antarkalimat yang diletakkan wajib di awal kalimat. Selain itu, konjungsi namun pada kalimat itu menyatakan pertentangan, sehingga akan lebih baik jika
konjungsi namun diganti dengan konjungsi tetapi. Dibawah ini peneliti menemukan penyimpangan konjungsi namun di dalam skripsi mahasiswa yang
akan dijabarkan sebagai berikut. a
Walaupun rejeki dari Keraton jumlahnya kecil namun mereka percaya
bahwa akan ada suatu jalan lain untuk mendapatkan rejeki…” Psikologi13Yohaneshlm.18
b Keterampilan EQ bukanlah lawan dari keterampilan IQ atau
keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata.
Psikologi13Gafiratrihlm.31
Seperti teori Chaer yang sudah dijabarkan di atas, penggunaan konjungsi namun pada contoh kalimat di atas kurang tepat. Hal itu jelas terlihat karena
konjungsi namun merupakan konjungsi antarkalimat, bukan intrakalimat. Oleh sebab itu, penggunaan konjungsi namun pada kalimat tersebut harus diganti
dengan kata tetapi. Pemakaian konjungsi pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
Walaupun rejeki dari keraton jumlahnya kecil tetapi mereka percaya bahwa
akan ada suatu jalan lain untuk mendapatkan rejeki…” b
Keterampilan EQ bukanlah lawan dari keterampilan IQ atau keterampilan
kognitif, tetapi keduanya berinteraksi secara dinamis baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata.
2.4
Penyimpangan konjungsi dengan demikian Peneliti menemukan penggunaan konjungsi yang kurang tepat. Konjungsi
tersebut adalah dengan begitu agar menjadi kalimat yang tepat dan efektif sebaiknya
diganti menggunakan
konjungsi dengan
demikian. Contoh
penyimpangan konjungsi dengan begitu akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Dengan begitu, Abdi Dalem memahami bahwa seseorang akan kaya atau
miskin itu sudah suratan takdir masing-masing individu. Psikologi13Yohaneshlm.18
Penggunaan konjungsi pada contoh kalimat tersebut kurang tepat. Wijayanti 2013: 38 menyatakan bahwa konjungsi dengan begitu kurang tepat
digunakan. Konjungsi dengan begitu sebaiknya diganti dengan konjungsi dengan demikian agar menjadi kalimat yang efektif dan tepat. Penggunaan konjungsi
dengan demikian pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
Dengan demikian, abdi dalem memahami bahwa seseorang akan kaya atau
miskin itu suratan takdir sudah masing-masing individu.
2.5 Penyimpangan konjungsi oleh karena itu Peneliti menemukan penggunaan konjungsi yang kurang tepat. Konjungsi
tersebut adalah konjungsi oleh karena. Contoh penyimpangan konjungsi oleh karena akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Oleh karena harapan para Abdi Dalem adalah berkah sultan akan
membawa implikasi pada keselamatan dan kebahagiaan hidupnya Sudaryanto, 2008. Psikologi13Yohaneshlm.19
Penggunaan konjungsi oleh karena dalam kalimat tersebut kurang tepat. Rahardi 2009: 65 mengungkapkan bahwa penggunaan konjungsi antarkalimat
yang tepat adalah oleh karena itu. Kalimat akan menjadi efektif dan tepat jika
konjungsi tersebut diganti dengan konjungsi oleh karena itu. Pemakaian konjungsi oleh karena itu yang benar adalah.
a
Oleh karena itu, harapan para abdi dalem adalah berkah sultan akan
membawa implikasi pada keselamatan dan kebahagiaan hidupnya Sudaryanto, 2008.
2.6 Penyimpangan konjungsi selain itu Peneliti menemukan penyimpangan konjungsi selain itu di dalam skripsi
mahasiswa. Hal ini melanggar prinsip kesepadanan struktur, khususnya penyimpangan konjungsi. Contoh penyimpangan konjungsi selain itu akan
dijabarkan sebagai berikut:
a Waktu itu ia masuk pada jenis Abdi Dalem punakawan, baru waktu beliau
menjadi PNS pada tahun 1980, ia masuk dalam abdi kaprajan, selain itu sejak menjadi abdi punakawan ia juga tercatat sebagai Abdi Dalem Prajurit.
Psikologi13Yohaneshlm.56
Penggunaan konjungsi selain itu dalam kalimat tersebut kurang tepat. Sejalan dengan teori Wijayanti 2011: 38 dan teori Rahardi 2009: 65 yang
mengatakan bahwa konjungsi antarkalimat harus diletakkan di awal kalimat, tidak dapat diletakkan di tengah kalimat. Konjungsi selain itu merupakan konjungsi
antarkalimat, peletakannya seharusnya di depan bukan di tengah kalimat. Jika tidak diletakkan di depan, konjungsi tersebut harus diganti dengan konjungsi yang
lebih tepat. Oleh sebab itu, setelah kata kaprajan diberi tanda baca titik. Konjungsi selain itu dapat diletakkan di awal kalimat. Pemakaian konjungsi
selain itu yang benar adalah.
a Waktu itu ia masuk pada jenis abdi dalem Punakawan, baru waktu beliau
menjadi PNS pada tahun 1980, ia masuk dalam abdi Kaprajan. Selain itu, sejak menjadi abdi Punakawan ia juga tercatat sebagai abdi dalem Prajurit.
3 Konjungsi Korelatif
Menurut Rahardi 2009: 114 konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang harus berpasangan agar dapat menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua
klausa. Namun, peneliti menemukan penyimpangan konjungsi korelatif baik…maupun yang salah penggunaannya di dalam skripsi mahasiswa. Contoh
penyimpangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
a Sikap attitude adalah sebuah kecenderungan yang dipelajari untuk
mengevaluasi atau bereaksi secara konsisten dengan cara tertentu, baik secara positif ataupun negatif terhadap orang, tempat, konsep, atau benda
tertentu Wolman, 11973 dalam Rockelein, 1998. Psikologi13Feliciahlm.24
Penggunaan konjungsi korelatif pada contoh di atas kurang tepat. Menurut Rahardi 2009: 114 dan Chaer 2011: 124 konjungsi korelatif yang benar adalah
baik…maupun bukan baik…ataupun. Konjungsi baik…ataupun merupakan bentuk penggunaan konjungsi yang salah. Korelasi yang benar adalah
baik…maupun. Oleh sebab itu, pemakaian konjungsi baik…maupun yang benar adalah.
a Sikap attitude adalah sebuah kecenderungan yang dipelajari untuk
mengevaluasi atau bereaksi secara konsisten dengan cara tertentu, baik secara positif maupun negatif terhadap orang, tempat, konsep, atau benda
tertentu Wolman, 11973 dalam Rockelein, 1998.
4 Konjungsi Ganda
Peneliti menemukan berbagai konjungsi ganda dalam skripsi mahasiswa. Konjungsi tersebut diantaranya adalah konjungsi
dengan demikian…maka; jika…maka; bila…maka; apabila…maka; dan jika…, baik…maupun.
Penyimpangan konjungsi tersebut akan dibahas sebagai berikut:
4.1 Penyimpangan konjungsi dengan demikian…maka
Penggunaan konjungsi ganda dalam satu kalimat kurang tepat dan tidak efektif. Peneliti menemukan penyimpangan penggunaan konjungsi ganda dengan
demikian…maka dalam skripsi mahasiswa. Contoh penyimpangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Dengan demikian, maka gerakan emansipasi yang dilakukan oleh kaum
wanita Indonesia dapat diartikan sebagai gerakan pembebasan kaum wanita dari ketergantungan pada orang lain, terutama pada kaum laki-laki.
Psikologi13Feliciahlm.12
Menurut Rahardi 2009: 23 konjungsi ganda yang hadir dalam satu kalimat menyebabkan kalimat tidak efektif. Hal tersebut tidak efektif karena
dalam satu kalimat hadir dua konjungsi sekaligus. Penggunaan konjungsi ganda dengan demikian…maka kurang tepat penggunaannya dalam kalimat tersebut. Hal
itu mengakibatkan kalimat tidak efektif. Oleh sebab itu, kata maka lebih baik dihilangkan saja. Pemakaian konjungsi yang benar adalah.
a
Dengan demikian, gerakan emansipasi yang dilakukan kaum wanita
Indonesia dapat diartikan sebagai gerakan pembebasan kaum wanita dari ketergantungan pada orang lain, terutama kaum laki-laki.
4.2 Penyimpangan konjungsi jika…maka
Peneliti menemukan beberapa contoh penyimpangan penggunaan konjungsi
jika…maka dalam skripsi mahasiswa. Hal tersebut membuat kalimat tidak efektif. Contoh penyimpangan konjungsi
jika…maka akan dijabarkan sebagai berikut.
a
Jika sudah pensiun atau tidak aktif sebagai PNS dan diminta membantu di kantor tepas pemerintahan Keraton, maka selain diwajibkan mengikuti
upacara-upacara adat tersebut diwajibkan juga caos atau sowanbakti lebih intensif lagi. Psikologi13Yohaneshlm.24
Konjungsi jik a…maka merupakan konjungsi ganda. Seperti yang sudah
dibahas di atas bahwa konjungsi ganda tidak dapat hadir dalam satu kalimat. Hal ini dinyatakan oleh Rahardi 2009: 23 yang berpendapat bahwa konjungsi ganda
tidak dapat dihadirkan dalam satu kalimat. Penggunaan konjungsi ganda jika…maka dalam kalimat tersebut kurang tepat. Sebaiknya, kata maka
dihilangkan saja agar menjadi kalimat efektif dan tidak mempunyai konjungsi ganda. Oleh sebab itu, pemakaian konjungsi yang benar adalah.
a
Jika sudah pensiun atau tidak aktif sebagai PNS dan diminta membantu di
kantor tepas pemerintahan keraton, selain diwajibkan mengikuti upacara- upacara adat tersebut diwajibkan juga caos atau sowanbakti lebih intensif
lagi.
4.3 Penyimpangan konjungsi bila…maka
Peneliti menemukan contoh penyimpangan konjungsi ganda bila…maka
yang terdapat dalam skripsi mahasiswa. Hal tersebut melanggar prinsip kesepadanan struktur, khususnya penggunaan konjungsi. Contoh penyimpangan
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Bila makna hidup ini ditemukan dan dipenuhi maka seseorang akan
merasakan hidup berarti…” Psikologi13Yohaneshlm.78
Penggunaan konjungsi ganda bila…maka kurang tepat peletakannya.
Sebaiknya kata maka dihilangkan saja agar menjadi kalimat yang efektif. Pemakaian konjungsi pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
Bila makna hidup ini ditemukan dan dipenuhi, seseorang akan merasakan
hidup berarti…”
4.4 Penyimpangan konjungsi apabila…maka
Penyimpangan konjungsi ganda apabila…maka hampir sama dengan
konjungsi jika…maka. Hal itu mengakibatkan kalimat menjadi kurang tepat dan
tidak efektif. Contoh penyimpangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Apabila selama enam bulan tidak ada klarifikasi atau perbaikan maka
pangkat dan kedudukan yang bersangkutan akan ditarik. Psikologi13Yohaneshlm.27
Penggunaan konjungsi ganda seperti pada contoh di atas kurang tepat dan tidak efektif. Sebaiknya konjungsi
apabila…maka cukup ditulis dengan kata apabila saja. Oleh sebab itu, kata maka dihilangkan saja. Penulisan konjungsi
pada kalimat di atas yang benar adalah.
a
Apabila selama enam bulan tidak ada klarifikasi atau perbaikan,pangkat dan
kedudukan yang bersangkutan akan ditarik.
4.5 Penyimpangan konjungsi jika…, baik…maupun
Peneliti menemukan
penyimpangan konjungsi
ganda jika…,
baik…maupun yang terdapat di dalam skripsi mahasiswa. Contoh penyimpangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Jika dilihat dari jenjang kepangkatannya terdapat kalenggahan terdapatsebelas macam yang berhak disandang oleh abdi dalem, baik Abdi
Dalem Punakawan maupun Kaprajan. Psikologi13 Yohaneshlm.29
Pada contoh kalimat tersebut kurang tepat dan tidak efektif karena menggunakan dua kojungsi, yaitu konjugsi subordinatif jika dan korelatif
baik…maupun. Hal tersebut tentu membuat kalimat tidal efektif. Oleh sebab itu, lebih baik kata jika dihilangkan saja. Konjungsi korelatif
baik…maupun dalam kalimat tersebut harus dipertahankan. Penulisan konjungsi pada kalimat di atas
yang benar adalah.
a Dilihat dari jenjang kepangkatannya terdapat kalenggahan sebelas macam
yang berhak disandang oleh abdi dalem, baik abdi dalem punakawan maupun kaprajan.
4.2.1.3.2 Ketidakjelasan Subjek
Suatu kalimat yang lengkap tentu mempunyai pola atau struktur yang lengkap. Jika suatu kalimat tidak mempunyai struktur yang lengkap, kalimat
tersebut dianggap tidak efektif karena tidak sesuai dengan pola kalimat yang sebenarnya. Peneliti menemukan berbagai penyimpangan kalimat tidak bersubjek
yang terdapat di dalam skripsi mahasiswa. Penyimpangan subjek tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
a Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa manusia perlu bekerja demi
kelangsungan hidupnya. Psikologi13Feliciahlm.1 b
Hal ini karena orang lebih cenderung mengutamakan kehidupan duniawi
daripada rohani. Psikologi13Yohaneshlm.17 c
Terkadang suatu bentuk sikap adalah pernyataan yang didasari oleh emosi,
yang berfungsi sebagai semacam penyalur frustasi atau pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego. Psikologi13Feliciahlm.21
d
Kemudian istilah ini mengalami perubahan istilah menjadi kesetaraan
gender dengan indikator partisipasi dan akses, control, dan manfaat. Psikologi13Feliciahlm.17
Penggunaan pola kalimat seperti contoh di atas kurang tepat. Rahardi 2009: 130 menyatakan bahwa kejelasan subjek ditandai dengan tidak adanya
konjugsi intrakalimat atau preposisi. Pada contoh kalimat pertama dan kedua kurang lebih mempunyai kasus yang sama yaitu kalimat tidak mempunyai subjek.
Oleh sebab itu, kalimat pertama harus dibalik penyusunannya agar menjadi kalimat yang efektif. Kalimat kedua ditambahi kata yang menjelaskan sebelumnya
agar kalimat mempunyai subjek. Kalimat ketiga terdapat kata terkadang yang menyebabkan ketidakjelasan subjek. Kalimat kelima terdapat konjungsi
intrakalimat sebagai awalan kalimat sehingga dapat mengaburkan subjek. Oleh sebab itu, pemakaian subjek pada kalimat di atas yang benar adalah.
a Manusia perlu bekerja demi kelangsungan hidupnya.
b
Hal itu terjadi karena orang lebih cenderung mengutamakan kehidupan
duniawi daripada rohani. c
Suatu bentuk sikap adalah pernyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyalur frustasi atau pengalihan untuk
mekanisme pertahanan ego. Psikologi13Feliciahlm.21 d
Istilah ini mengalami perubahan istilah menjadi kesetaraan gender dengan indikator partisipasi dan akses, control, dan manfaat.
Psikologi13Feliciahlm.17
4.2.1.4
Kepaduan Makna Kepaduan makna mempunyai arti bahwa kalimat tersebut harus padu,
yaitu bentuk kebahasaan yang tidak terpecah-pecah atau bentuk kebahasaan yang bersatu. Kesatuan dan kepaduan kalimat tersebut akan mempengaruhi makna
kalimat. Kalimat yang tidak bertele-tele merupakan ciri bahwa kalimat tersebut padu Rahardi, 2009:134. Peneliti menemukan beberapa penyimpangan di dalam
skrisi mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a
Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai sikap wanita karir di
Indonesia terhadap emansipasi wanita. Psikologi13Feliciahlm.7 b
Pada jaman purbakala, manusia sudah harus bekerja agar bisa makan,
yaitu dengan berburu. Psikologi13Feliciahlm.1
Penggunaan bentuk kalimat seperti contoh di atas kurang tepat dan tidak efektif. Menurut Rahardi 2009: 134 bentuk kepaduan makna merupakan bentuk
kebhahasan yang padu. Ketika suatu kalimat susunannya tidak padu, hal itu melanggar prinsip efektivitas kalimat. Pada contoh kalimat pertama, di dalam
kalimat tersebut terdapat kata mengenai. Di dalam kalimat tersebut tanpa kata mengenai, makna kalimat tersebut sudah jelas yaitu memberikan atau menjelaskan
gambaran wanita karir yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, penulisan yang benar pada contoh kalimat di atas yang benar adalah.
a Penelitian ini dapat memberikan gambaran sikap wanita karir di Indonesia
terhadap emansipasi wanita. b
Pada zaman purbakala, manusia sudah bekerja agar bisa makan, yaitu
dengan berburu.
4.2.1.5 Kelogisan Makna
Kelogisan makna adalah sesuatu yang berkaitan dengan nalar. Kalimat kelogisan makna adalah kalimat yang susunannya logis dan dapat dipahami
maksudnya dengan baik. Peneliti menemukan beberapa penyimpangan kesalahan kebahasaan terkait dengan kelogisan makna. Penyimpangan tersebut akan
dijabarkan sebagai berikut.
a Hardanti 2002 menyimpulkan, secara umum ada tiga hal yang
menyebabkan wanita melakukan karir, yaitu tuntutan ekonomi, dorongan keinginan membentuk karir, serta pembangunan memerlukan tenaga kerja
dan wanita sebagai sumber daya pembangunan Saljo, 1983; Suratiyah dkk, 1996. Psikologi13Feliciahlm.10.
Menurut Rahardi 2009: 135 kelogisan makna merupakan sususan kalimat yang bernalar dan logis. Selain itu, kelogisan makna dapat diartikan juga
ide atau gagasannya sejalan dengan akal sehat. Senada dengan Rahardi, Wijayanti 2011: 43 menyatakan bahwa kelogisan mempunyai arti bahwa kalimat dapat
diterima oleh akal sehat. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa contoh kalimat di atas melanggar prinsip kelogisan makna.
Oleh sebab itu, peneliti akan menganalisis kesalahan kebahasaan tersebut. Pada kalimat tersebut bagian yang dicetak tebal, yaitu melakukan karir
seharusnya ditulis berkarir saja. Kata berkarir sudah mewakili makna melakukan pekerjaan untuk hidup yang lebih baik KBBI, 2006: 344. Selain itu, kata
berkarir lebih efektif dan mempunyai prinsip kelogisan makna dibandingkan dengan kata melakukan karir. Selanjutnya, adalah dorongan keinginan lebih baik
ditulis menjadi keinginan saja. Hal itu disebabkan oleh kata keinginan dan dorongan mempunyai makna desakan atau mempunyai hasrat KBBI, 2006: 202,
sehingga kata yang ditulis lebih baik salah satu saja. Oleh karena itu, penulisan kalimat yang padu pada kalimat di atas yang benar adalah.
b Hardanti 2002 menyimpulkan, secara umum ada tiga hal yang
menyebabkan wanita berkarir, yaitu tuntutan ekonomi, keinginan membentuk karir, serta pembangunan memerlukan tenaga kerja dan wanita
sebagai sumber daya pembangunan Saljo, 1983; Suratiyah dkk, 1996. Psikologi13Feliciahlm.10.
4.2.2 Upaya Meminimalisasi Penyimpangan