e. Keterangan
Keterangan merupakan suatu unsur yang terdapat di dalam satu kalimat, tetapi bukan menjadi hal yang inti Wijayanti, 2011:36. Senada dengan
Wijayanti, Rahardi 2009:85 menyatakan bahwa unsur keterangan di dalam satu kalimat tidak wajib hadir. Oleh karena itu, berdasarkan pendapat kedua
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keterangan merupakan suatu unsur yang terdapat di dalam kalimat, yang tidak selalu ada tetapi keterangan dalam
kalimat akan membuat kalimat tersebut jelas maknanya.
2.2.6 Kalimat Efektif
Alek 2011:248 mendefinisikan bahwa keefektifan kalimat dapat diukur dari sudut pandangan banyak sedikitnya kalimat itu berhasil mencapai sasaran
komunikasinya. Suatu kalimat yang dapat meyakinkan dan menarik pembaca dapat dikatakan sebagai kalimat yang efektif. Dengan adanya diksi atau pilihan
kata yang jelas dan dapat dipahami, kalimat tersebut telah mencapai sasaran pembaca karena kalimat dapat dipahami secara mendalam. Hal ini menunjukkan
bahwa kalimat tersebut efektif.
Sementara itu, Rahayu 2007:78 menyatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang tidak hanya memenuhi syarat komunikatif, gramatikal, dan
sintaksis, tetapi suatu kalimat harus hidup, segar, mudah dipahami, serta dapat menimbulkan daya khayal kepada pembacanya. Pengertian efektif dalam kalimat
adalah ketepatan menggunakan kalimat dan ragam bahasa dalam situasi tertentu. Kalimat dibangun oleh isi dan bentuk. Isi merupakan pikiran penulis, sedangkan
bentuk merupakan kata-kata yang mewakili pikiran penulis. Isi dan bentuk dalam suatu kalimat menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membangun
suatu kalimat.
Kalimat efektif, menurut Widjono 2007:160 adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara jelas. Kalimat
dinyatakan singkat karena hanya menggunakan unsur-unsur yang diperlukan saja. Suatu kalimat yang dapat mengomunikasikan pikiran atau perasaan penulis
kepada pembaca secara tepat dinamakan kalimat efektif. Penggunaan kalimat yang efektif dapat membuat komunikasi antara penulis dan pembaca tidak
mengalami salah komunikasi, atau salah pengertian. Jika kalimat yang terbentuk bertele-tele dan panjang, kalimat tersebut kurang tepat disebut sebagai kalimat
efektif.
Rahardi 2009:93 menyatakan bahwa kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat dipahami dan membangkitkan gagasan yang ada di dalam diri penulis
yang sama dengan gagasan yang dimiliki oleh pembacanya. Jadi, suatu kalimat tidak boleh dipahami hanya berdasarkan unsur pembentuk kalimat saja, yaitu
subjek dan predikat. Namun, lebih dari itu suatu kalimat yang dapat dipahami dan membangkitkan gagasan itulah yang dikatakan sebagai kalimat efektif. Untuk
membentuk kalimat yang efektif, ada beberapa prinsip yang harus dipahami untuk membuat kalimat yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut harus diperhatikan ketika
membuat kalimat efektif. Jika salah satu kalimat tidak memperhatikan prinsip keefektifan kalimat, suatu kalimat dapat dikatakan kurang efektif karena tidak
dapat menimbulkan gagasan sama seperti penulisnya
2.2.7 Ciri-ciri Kalimat Efektif