Pemeriksaan Kimia DarahSerum untuk Penyakit Jantung

d. Penyakit katup jantung

Terkenanya katup jantung oleh penyakit dapat menyebabkan stenosis, insufisiensi regurgitas atau inkompetensi, atau keduanya. Stenosis adalah kegagalan katup jantung untuk membuka sempurna sehingga menghambat aliran maju, sedangkan insufisiensi terjadi akibat kegagalan katup menutup secara sempurna sehingga aliran dapat kembali Kumar, et al., 2010.

e. Penyakit miokardium noniskemik

Salah satu penyakit miokardium noniskemik adalah kardiomiopati. Kardiomiopati digunakan untuk menerangkan penyakit jantung yang terjadi karena kelainan primer di miokardium yang bersifat idiopati atau kausanya belum diketahui pasti. Penyakit miokardium adalah suatu kelompok heterogen penyakit yang mencakup penyakit peradangan miokarditis, penyakit imunologik, penyakit metabolik sistemik, distrofi otot, kelainan genetik sel otot jantung, dan sekelompok penyakit yang entiologinya belum diketahui Kumar, et al., 2010.

H. Pemeriksaan Kimia DarahSerum untuk Penyakit Jantung

Menurut Corwin 2009 kadar enzim-enzim jantung kreatinin fosfokinase, SGOT, dan laktat dehidrogenase di dalam serum akan meningkat akibat kematian sel miokardium, sehingga parameter yang dapat digunakan untuk mengevaluasi penyakit jantung antara lain : a. Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase SGOT Enzim plasma terdapat dalam sel. Kadar enzim plasma di dalam sel lebih tinggi dibandingkan dengan kadar di dalam plasma darah. Enzim plasma dilepaskan oleh sel yang rusak atau mati karena umur yang sudah tua sehingga dapat ditemukan di dalam plasma darah. Bila kadar enzim di dalam darah meningkat menunjukkan peningkatan jumlah sel yang rusak atau mati, atau proliferasi sel penambahan jumlah sel dalam jumlah banyak. Sel-sel tertentu memiliki enzim plasma dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan sel lainnya. SGOT atau Aspartate transaminase AST banyak terdapat di dalam sel jantung, sel hati liver, otot rangka, ginjal, dan sel darah merah. Kadar normal SGOT atau AST normal pada laki-laki adalah 5-17 UL sedangkan pada wanita 5- 15 UL. Kadar SGOT atau AST dalam darah meningkat 10-100 kali lipat dibandingkan dengan kadar normal bila terjadi infark jantung, hepatitis, nekrosis, terganggunya sirkulasi darah sehingga terjadi syok atau hipoksemia Djojodibroto, 2003 sedangkan penurunan kadar dapat disebabkan oleh faktor kehamilan, diabetik ketoasidosis dan beri-beri Kee, 1997, sehingga penentuan enzim dalam serum menurut Mutschler 1991 merupakan cara diagnosis yang penting. Distribusi enzim AST relatif lebih luas diberbagai organ dibandingkan dengan ALT karena peningkatan kadar AST banyak terjadi dalam berbagai keadaan Tabel III, keadaan-keadaan tersebut dapat mempengaruhi peningkatan mulai dari peningkatan ringan 3 kali kadar normal hingga peningkatan yang mencolok 5 kali kadar normal atau lebih Sacher dan McPherson, 2004. Tabel III. Keadaan yang Memengaruhi Aspartat Aminotransferase Peningkatan Mencolok 5 kali Normal atau Lebih Kerusakan hepatoseluler akut Infark miokard Kolaps sirkulasi syok Pankreatitis akut Mononukleosis infeksiosa Peningkatan Sedang 3-5 Kali Normal Obstruksi saluran empedu Aritmia jantung Gagal jantung kongesif Tumor primer atau metastatic di hati Distrofi otot Peningkatan Ringan Sampai 3 Kali Normal Perikarditis Sirosis Infark paru Detirium tremens Cerebrovascular accident Sacher dan McPherson, 2004. b. Creatin Pospho Kinase CKCPK Kreatinin kinase adalah suatu enzim yang dilepaskan dari dalam sel saat terjadi cedera otot. Enzi mini memliki tiga fraksi isoenzim, yaitu CK-MM, CK- BB, dan CK-MB. CK-BB paling banyak terdapat dalam jaringan otak dan biasanya tidak terdapat dalam serum. CK-MM dijumpai dalam otot. Bila terjadi cedera otot misalnya jatuh, suntikan intramuskular, atau penyakit tertentu seperti distrofia otot menyebabkan peningktan CK dan CK-MM. CK-MB paling banyak terdapat dalam miokardium dan terdapat di otot skeletal dalam jumlah yang sedikit. Peningkatan dan penurunan CK dan CK-MB merupakan penanda adanya cedera otot yang paling spesifik seperti pada infark miokardium. Setelah infark miokardium akut, CK dan CK-MB meningkat dalam waktu 4 hingga 6 jam dengan kadar puncak dalam 8 hingga 24 jam, dan kembali menurun hingga normal setelah 2 hingga 3 hari. CK-MB juga terdapat pada otot skeletal sehingga penegakan diagnosis cedera miokardium didasarkan pada pola peningkatan dan penurunan kadar CK-MB Price dan Wilson, 2005. c. Lactate Dehydrogenase LD LDH Lactate dehydrogenase hampir terdapat di semua jaringan. Enzim ini berfungsi sebagai katalis dalam perubahan reversibel laktat menjadi piruvat. LDH memiliki lima isoenzim yang diberi nama LD 1 hinggah LD 5 . Isoenzim- isoenzim memiliki spesifisitas jaringan yang sangat berguna dalam menentukan organ asal Tabel IV. LD1 dan LD2 tinggi di otot jantung dan di eritrosit, sedangkan LD5 tinggi di otot rangka dan hati. Berikut merupakan tabel isoenzim laktat dehidrogenase dengan kadar serta jaringan yang kaya akan isoenzim tersebut Sacher dan McPherson, 2004. Tabel IV. Isoenzim Laktat Dehidrogenase Isoenzim Perkiraan dari Total yang Normal Terdapat dalam Serum Jaringan LD1 29-37 Jantung, otak , eritosit LD2 42-48 Jantung, otak , eritosit LD3 16-20 Otak, ginjal, paru LD4 2-4 Hati, otot rangka, ginjal LD5 0,5-1.5 Hati, otot rangka, ileum Sacher dan McPherson, 2004.

I. Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk melihat toksisitas infusa daun Annona muricata secara subkronis pada perubahan biokimia darah berupa kadar SGOT dan perubahan struktural organ jantung tikus jantan dan betina. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Toksisitas Subkronis Infusa daun Annona muricata L. terhadap Kadar SGOT Darah dan Kajian Histologis Jantung Tikus ” merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola satu arah.

B. Variabel Penelitian

Variabel- variabel yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel utama Variabel utama penelitian ini meliputi: a. Variabel bebas : dosis infusa daun sirsak b. Variabel tergantung : kadar SGOT dalam darah dan gambaran struktural histologis jantung tikus 2. Variabel pengacau a. Variabel pengacau terkendali: 1 Subyek uji : tikus putih galur Sprague Dawley jantan dan betina, umur 2-3 bulan, berat badan 170-280 gram dalam keadaan sehat secara fisik.