Pemeriksaan histologi jantung tikus jantan dan betina setelah uji

dengan hasil pemeriksaan biokimia darah, kadar SGOT, yang menunjukkan fungsi jantung yang normal. Kadar SGOT yang berbeda bermakna pada dosis 301 mgkgBB dipengaruhi oleh faktor patologis individu karena secara struktural organ jantung pada tikus betina tidak mengalami perubahan Deskripsi gambaran histologis jantung setelah pemejanan infusa daun A. muricata selama 30 hari pada penelitian ini dapat disimpulkan tidak memengaruhi perubahan struktural pada organ jantung tikus betina serta tidak memberikan efek toksik terhadap organ jantung. Uji toksisitas subkronis infusa daun A. muricata yang dilakukan selama 30 hari ini yang dilihat dengan parameter kadar SGOT darah dan gambaran histologis organ menunjukkan tidak terdapat perubahan atau kerusakan pada organ jantung hewan uji, tikus jantan dan betina, dan tidak menimbulkan efek toksik. Saran yang diusulkan untuk penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara kronis mengenai infusa daun A. muricata dengan parameter biokimia darah dan histologis organ untuk mengetahui apakah infusa daun A. muricata memberikan efek toksik bila diberikan dalam jangka waktu lebih dari 30 hari dan perlu ditambahkan data pendukung seperti berat organ dan pengamatan secara makroskopis organ untuk menegaskan ada atau tidaknya efek toksik yang terjadi setelah pemejanan infusa daun A. muricata selama 30 hari.

3. Pemeriksaan histologi jantung tikus jantan dan betina setelah uji

reversibilitas selama 14 hari Uji reversibilitas bertujuan untuk melihat keterbalikan reversibilitas spektrum efek toksik yang terjadi. Efek toksik yang yang ditimbulkan setelah pemejanan infusa daun sirsak bersifat dapat kembali seperti semula reversibel atau bersifat tidak dapat kembali ireversibel. Sebagian hewan uji yang diperlakukan selama 14 hari tidak dipejan dengan infusa daun sirsak untuk uji reversibiltas pada hari ke-15 dikorbankan untuk diambil organ jantungnya dan diperiksa secara histologis. Hasil pemeriksaan histologi jantung uji ini, pada semua kelompok perlakuan baik kelompok kontrol aquadest atau kelompok perlakuan infusa daun sirsak 108, 180, 301, dan 503 mgkgBB menunjukkan gambaran histologi jantung tikus jantan dalam keadaan normal atau tidak terdapat perubahan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 11. Gambaran histologi jantung tikus jantan normal atau tidak adanya kerusakan dengan A perbesaran 100x dan B perbesaran 400x uji reversibilitas selama 14 hari pada perlakuan infusa daun sirsak dosis 503 mgkgBB Gambaran histologis jantung uji reversibilitas tikus betina pada semua kelompok perlakuan baik kelompok kontrol aquadest atau kelompok perlakuan infusa daun sirsak 108, 180, 301, dan 503 mgkgBB juga menunjukkan gambaran yang sama yaitu tidak terdapat perubahan atau dalam keadaan normal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 12. Gambaran histologi jantung tikus betina normal atau tidak adanya kerusakan dengan A perbesaran 100x dan B perbesaran 400x uji reversibilitas selama 14 hari pada perlakuan infusa daun sirsak dosis 180 mgkgBB Berdasarkan gambaran histologis uji toksisitas infusa daun sirsak secara subkronis selama 30 hari yang dilakukan, menunjukkan bahwa pemejanan infusa daun sirsak tidak memengaruhi perubahan secara struktural pada organ jantung tikus jantan dan betina serta tidak memberikan efek toksik terhadap jantung, sehingga pada uji reversibilitas selama 14 hari ini juga tidak menunjukkan perubahan secara struktural setelah hewan uji dikorbankan pada hari ke-15. Pemeriksaan secara makroskopis dan penimbangan berat organ jantung juga perlu dilakukan dalam uji reversibilitas ini sebagai data penunjang untuk menegaskan sifat keterbalikkan atau tak terbalikkan bila terdapat efek toksik pada kelompok perlakuan setelah dipejankan infusa daun A. muricata.

E. Perubahan Berat Badan Tikus Jantan dan Betina Setelah