Yogyakarta. Hasil pemeriksaan dibuat fotomikroskopi dengan uraian secara deskriptif sebagai data kualitatif.
F. Tata Cara Analisis Hasil
a. Analisis hasil biokimia darah untuk kadar SGOT pre dan post dibandingkan menggunakan analisis paired T test untuk melihat kebermaknaan dari
peningkatan kadar SGOT yang terjadi setelah pemberian infusa daun sirsak. b. Data kadar SGOT sebelum pre dan sesudah post pemberian infusa daun
sirsak dianalisis menggunakan uji Kolmogornov-Smirnov untuk melihat kenormalan distribusi data, selanjutnya dilakukan uji one way ANOVA
dengan taraf kepercayaan 95 karena distribusi data kadar SGOT yang diperoleh normal.
c. Dilakukan pula uji histologis pada organ jantung dari tiap kelompok perlakuan. Data pemeriksaan histologis ini untuk mengevaluasi perubahan
pada organ sebagai perwujudan efek toksik yang timbul secara struktural. Hasil pemeriksaan dibuat fotomikroskopi sebagai data kualitatif dan dilakukan
analisis secara deskriptif terhadap organ jantung. d. Data gejala-gejala toksis yang teramati dianalisis dengan membandingkan
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol untuk melihat tingkat keparahan kerusakan pada sel maupun jaringan.
e. Data berat badan tikus dihitung purata kenaikan berat badannya per minggu kemudian dianalisis secara statistik menggunakan General Linear Model
Multivariate untuk melihat kebermaknaan dari perubahan berat badan hewan uji yang terjadi selama masa pengujian.
f. Data asupan pakan dan minum tiap kelompok dihitung purata harian dan di
tampilkan dalam bentuk grafik tanpa dianalisis secara statistik karena hanya untuk melihat pola makan dan minum hewan uji.
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui wujud efek toksik secara subkronis terhadap kadar SGOT darah tikus dan gambaran histologi
jantung setelah mengonsumsi infusa daun sirsak. Tujuan khusus pada penelitian ini adalah mengungkapkan seberapa besar spektrum efek toksik infusa daun A.
muricata terhadap wujud biokimia darah dengan melihat kadar SGOT darah hewan uji dan secara struktural dengan melihat histologis organ jantung hewan
uji, mengungkapkan hubungan kekerabatan antara dosis infusa daun A. muricata dengan efek toksisitas subkronis yang terjadi dan melihat sifat efek toksik yang
terjadi, bersifat terbalikkan atau tak terbalikkan.
A. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran bahwa tanaman yang digunakan adalah benar merupakan
tanaman A.muricata. Determinasi dilakukan dengan cara mencocokkan ciri-ciri tanaman menggunakan buku acuan
. Hasil determinasi yang sudah cocok
kemudian diteliti dan disahkan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berdasarkan hasil determinasi
tersebut dapat dikatakan bahwa tanaman yang diambil daunnya dalam penelitian ini benar tanaman A. muricata.