Determinasi Tanaman Penetapan bobot Simplisia Serbuk daun A. muricata Penetapan Kadar Air Serbuk A. muricata

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui wujud efek toksik secara subkronis terhadap kadar SGOT darah tikus dan gambaran histologi jantung setelah mengonsumsi infusa daun sirsak. Tujuan khusus pada penelitian ini adalah mengungkapkan seberapa besar spektrum efek toksik infusa daun A. muricata terhadap wujud biokimia darah dengan melihat kadar SGOT darah hewan uji dan secara struktural dengan melihat histologis organ jantung hewan uji, mengungkapkan hubungan kekerabatan antara dosis infusa daun A. muricata dengan efek toksisitas subkronis yang terjadi dan melihat sifat efek toksik yang terjadi, bersifat terbalikkan atau tak terbalikkan.

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran bahwa tanaman yang digunakan adalah benar merupakan tanaman A.muricata. Determinasi dilakukan dengan cara mencocokkan ciri-ciri tanaman menggunakan buku acuan . Hasil determinasi yang sudah cocok kemudian diteliti dan disahkan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berdasarkan hasil determinasi tersebut dapat dikatakan bahwa tanaman yang diambil daunnya dalam penelitian ini benar tanaman A. muricata.

B. Penetapan bobot Simplisia Serbuk daun A. muricata

Tujuan dari penetapan bobot simplisia serbuk daun A.muricata ini untuk menentukan bobot tetap daun A. muricata yang digunakan pada penelitian ini. Simplisia menurut Direktorat Jenderal POM RI 1995 a merupakan bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan. Simplisia harus dihindarkan dari serangga atau cemaran atau mikroba dengan pemberian bahan atau penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak meninggalkan sisa yang membahayakan kesehatan. Serbuk A. muricata diayak menggunakan ayakan dengan nomor 40. Pengayakan ini bertujuan untuk menghaluskan serbuk daun A. muricata. Serbuk yang dapat melewati lubang ayakan dengan nomor 40 merupakan serbuk dengan ukuran partikel lebih kecil dari ukuran lubang ayakan, sehingga serbuk yang memiliki ukuran lebih besar atau pengotor dengan ukuran partikel besar dapat tersaring. Berat serbuk halus yang diperoleh sebesar 39,3 gram dengan nilai rendemen atau nilai perbandingan antara berat bagian bahan yang digunakan dengan berat keseluruhan bahan dalam persen sebesar 22,5.

C. Penetapan Kadar Air Serbuk A. muricata

Penetapan kadar air serbuk bertujuan untuk menentukan kadar air serbuk daun A. muricata yang digunakan sebagai bahan uji. Kadar air perlu ditetapkan karena air merupakan media pertumbuhan mikroorganisme, bila kadar air dalam suatu serbuk tinggi maka mikroorganisme akan banyak berkembang. Hal ini tidak sesuai dengan syarat simplisia dimana simplisia harus bebas dari mikroorganisme atau zat pengotor yang lain. Kadar air serbuk daun A. muricata yang ditetapkan pada penelitian ini telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air tidak lebih dari 10 . Penetapan kadar air serbuk A. muricata yang digunakan pada penelitian ini menggunakan cara destilasi dengan pereaksi toluen yang mengacu pada buku acuan. Hasil pengujian menyatakan bahwa serbuk daun A. muricata memiliki kadar air rata-rata sebesar 9,7 setelah tiga kali replikasi.

D. Toksisitas Subkronis Infusa Daun A. muricata