Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan respon viskositas yang tinggi, maka dapat digunakan gliserin rendah dan carbopol 940 level tinggi,
sedangkan pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa meskipun penggunaan carbopol 940 pada level tinggi, viskositas akan tetap menurun karena adanya penambahan
jumlah gliserin. Hal ini sesuai dengan sifat higroskopis dari humectant, bahwa semakin banyak jumlah gliserin sebagai humectant dalam formula, maka akan
semakin banyak lembab dari lingkungan yang tertarik ke dalam emulgel minyak cengkeh, sehingga jumlah air dalam emulgel minyak cengkeh akan semakin
banyak. Selain itu, semakin banyak jumlah carbopol 940 sebagai gelling agent dalam formula, maka semakin meningkatkan viskositas.
4. Respon Daya Sebar
Hasil pengolahan data daya sebar emulgel minyak cengkeh yang diukur 48 jam setelah pembuatan adalah sebagai berikut:
Tabel XI. Efek carbopol 940 dan gliserin serta interaksinya dalam menentukan respon daya sebar
Faktor Efek
Standard Error
Sum of Squares
Mean Square
Df F
p-value
Carbopol 940 -0,172190
0,021675 0,94080
0,94080 1
193,9794 6,839 x 10
-7
Gliserin 0,018762
0,016962 0,06163
0,6163 1
12,7079 0,007349
Interaksi 0,003048
0,004595 0,00213
0,00213 1
0,4399 0,525834
Berdasarkan data yang didapatkan dari analisis uji ANOVA yang terdapat di dalam program R-12.4.1, nilai efek paling besar ditunjukkan oleh carbopol 940
dengan nilai efek 0,172190. Carbopol 940 mempunyai efek menurunkan respon daya sebar karena bernilai negatif, sedangkan gliserin meningkatkan respon daya
sebar karena bernilai positif.
Carbopol 940, gliserin dan interaksi keduanya dapat dikatakan memberikan yang signifikan terhadap respon daya sebar apabila memiliki nilai
p 0,05. Hasil analisis data pada Tabel X di atas menunjukkan bahwa carbopol
940 dan gliserin memberikan efek yang signifikan terhadap respon daya sebar keduanya memiliki nilai p0,05, sedangkan interaksi keduanya tidak memberikan
efek yang signifikan karena memiliki nilai p0,05. Carbopol 940 merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan respon daya sebar, karena
memiliki nilai p paling kecil pada uji ANOVA. Nilai p dalam model persamaan untuk respon daya sebar yang diperoleh
adalah 0,05 Lampiran 8. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan tersebut signifikan dan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh masing-
masing faktor terhadap respon daya sebar. Persamaan desain faktorial untuk respon daya sebar adalah:
dengan X
1
adalah carbopol 940, X
2
adalah gliserin dan X
1
X
2
adalah interaksi carbopol 940 dan gliserin.
Hubungan antara carbopol 940 dan gliserin terhadap daya sebar emulgel minyak cengkeh dapat dilihat pada grafik berikut:
Y = 4,276619±0,080008-0,172190±0,021675X
1
+0,018762±0,016962X
2
+0,003048±0,004595X
1
X
2
;
dengan p-value= 4,636 x 10
-6
………..Persamaan 4
Gambar 7. Grafik hubungan carbopol 940 terhadap respon daya sebar setelah 48 jam
Gambar 8. Grafik hubungan gliserin terhadap respon daya sebar setelah 48 jam
Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan respon daya sebar yang tinggi, maka dapat digunakan gliserin level tinggi dan carbopol 940 level
rendah, sedangkan pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa meskipun penggunaan carbopol 940 pada level tinggi, daya sebar akan tetap meningkat karena adanya
penambahan jumlah gliserin.
1 2
3 4
5
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
d ay
a seb ar
c m
carbopol 940 gram
Pengaruh Penambahan Carbopol 940 terhadap Daya Sebar
Level rendah gliserin Level tinggi gliserin
1 2
3 4
5
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
d ay
a se b
ar cm
gliserin gram
Pengaruh Penambahan Gliserin terhadap Daya Sebar
Level rendah carbopol 940
Level tinggi carbopol 940
G. Superimposed Contour Plot Emulgel Minyak Cengkeh