4. Uji iritasi primer emulgel minyak cengkeh
Kelinci dengan berat 1,2-1,5 kg dengan umur kira-kira 3 bulan bebas dari segala tanda penyakit dipilih. Rambut pada punggung kelinci dicukur, setelah itu
dibersihkan dengan air suling. Kemudian sejumlah 0,5 gram basis dan emulgel pada sisi yang berbeda diaplikasikan ke punggung kelinci yang telah dicukur tadi.
Diamati gejala iritasi yang mungkin timbul eritema dan edema pada waktu 24, 48 dan 72 jam.
5. Uji pH emulgel minyak cengkeh
Pengukuran pH ini menggunakan indikator universal, yaitu dengan memasukkan indikator pH universal pH strips ke dalam emulgel minyak
cengkeh yang
telah dibuat.
Kemudian menentukan
pHnya dengan
membandingkan warna yang dihasilkan dengan standar.
6. Uji sifat fisik emulgel minyak cengkeh
a. Uji viskositas Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscometer Rion seri VT 04.
Emulgel dimasukkan ke dalam wadah hingga penuh dan dipasang pada portable viscotester
. Viskositas emulgel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas Instruction Manual Viscotester VT-04E. Uji ini dilakukan
48 jam setelah pembuatan untuk mengetahui efek faktor terhadap viskositas, sedangkan untuk mengetahui persentase pergeseran viskositasnya dilakukan
setelah 1 bulan penyimpanan. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Viskositas yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah antara 200-300 d.Pa.s.
b. Uji daya sebar Sediaan emulgel ditimbang seberat 1 gram dan diletakkan di tengah kaca
bulat berskala. Di atas emulgel diletakkan kaca bulat lain dengan berat 50 gram sebagai pemberat, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat penyebarannya.
Pengujian daya sebar dilakukan 48 jam setelah emulgel selesai dibuat. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Daya sebar yang dikehendaki di dalam penelitian ini
yaitu 3-5 cm.
7. Uji daya antibakteri emulgel minyak cengkeh terhadap Staphylococcus