Jenis Penelitian Variabel Penelitian

Tabel 1 Pemberian skor pada skala komitmen afektif Item Favorable Item Unfavorable Sangat Tidak Setuju STS 1 Sangat Tidak Setuju STS 6 Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 5 Agak Tidak Setuju AGS 3 Agak Tidak Setuju AGS 4 Agak Setuju AS 4 Agak Setuju AS 3 Setuju S 5 Setuju S 2 Sangat Setuju SS 6 Sangat Setuju SS 1 Dalam penelitian ini, pengujian skala menggunakan teknik uji coba atau try out terpakai. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh langsung digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian dan dapat mempersingkat waktu penelitian. Selain itu, item yang dianalisis hanya item yang sah saja Hardi, 2000.

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas adalah kualitas yang menunjukkan sejauh mana sebuah tes mengukur atribut psikologis yang hendak diukur Supratiknya, 2014. Uji validitas dilakukan pada Affective Commitment Revised Scale dan Intrinsic Religiosity Revised Scale yang telah diadaptasi kedalam Bahasa Indoensia. Proses adaptasi skala menggunakan metode back-translation. Back- translation adalah metode penerjemahan protokol – item pada kuesioner, instruksi, dll – dalam penelitian yang dikembangkan dari suatu penelitian dalam suatu bahasa, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan meminta orang lain menerjemahkan kembali ke bahasa asli Matsumoto Juang, 2008. Oleh karena itu, proses adaptasi skala dari Bahasa Inggris menjadi Bahasa Indonesia pada skala Komitmen Afektif dan skala Religiusitas Intrinsik dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, skala asli Komitmen Afektif dan Religiusitas Intrinsik dalam Bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam versi Bahasa Indonesia menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma. Tahap kedua, skala Komitmen Afektif dan skala Religiusitas Intrinsik versi Bahasa Indonesia diterjemahkan kembali ke dalam Bahasa Inggris. Proses penerjemahan ini juga dilakukan dengan menggunakan jasa Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma yang dilakukan oleh penerjemah yang berbeda dari penerjemah pada tahap pertama. Tahap ketiga, peneliti meminta bantuan kepada native speaker untuk melakukan proses decenter. Decenter adalah sebuah konsep yang didasarkan pada prosedur dalam back translation untuk memperoleh kesesuaian arti dan makna dengan bahasa asli. Native speaker diminta untuk membandingkan skala asli yang menggunakan Bahasa Inggris dengan skala hasil back translation dalam Bahasa Inggris. Apabila ada kata yang memiliki arti dan makna yang berbeda pada kedua versi tersebut, maka peneliti harus memerika kembali hasil terjemahan dalam Bahasa Indonesia untuk diperbaiki. Tahap terakhir, uji validitas pada Skala Komitmen Afektif dan skala Religiusitas Intrinsik dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi merujuk