Pelaksanaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi uraian mengenai 3 hal, yaitu pelaksanaan, hasil penelitian dan pembahasan selama penelitian berlangsung. Pelaksanaan berisi prasiklus, pelaksanaan dari siklus I dan siklus II, hasil penelitian berisi tentang kondisi awal siswa di dalam kelas, hasil dari siklus I dan siklus II, serta pembahasan berisi tentang pembahasan minat siswa dan prestasi belajar siswa.

A. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini meliputi pra siklus, pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II. a. Pra Siklus Penelitian ini diawali terlebih dahulu dengan peneliti mengadakan observasi di kelas yang dilaksanakan yakni pada hari jumat 22 Januari 2016. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, peneliti mendapatkan bahwa metode yang dilakukan di kelas adalah metode ceramah pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung soal cerita. Metode ceramah tersebut digunakan guru dari awal pelajaran berlangsung hingga akhir pelajaran berakhir, dan siswa hanya sebagai penerima ilmu saja dengan mendengarkan guru menerangkan tanpa ada keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut, sehingga terlihat siswa mengobrol dengan teman sebelahnya maupun teman di depan atau di belakangnya. Pelajaran matematika itu berlangsung selama 2 x 35 menit, tetapi ketika memasuki pada menit-menit tengah pelajaran para siswa sudah terlihat mulai merasakan kebosanan. Observasi ini dilakukan di kelas dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. b. Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I, peneliti membahas pelaksanaan pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung. 1. Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan pada siklus I dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di dalam penelitian ini. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat penelitian yaitu bahan ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, silabus, Lembar Kerja Siswa LKS, soal evaluasi. Selain itu peneliti juga menyiapkan instrumen minat observasi dan menyiapkan lembar wawancara guru dan siswa yang telebih dahulu diuji validitasnya. 2. Tindakan Pertemuan 1 Penelitian siklus 1 pertemuan 1 dilakukan pada hari rabu 27 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita. Pada pertemuan 1 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Posisi siswa dalam duduk dibuat dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa, penelitian ini dibuat berkelompok dengan tujuan agar dalam memecahkan masalah yang ada dalam soal dapat diatasi dan dicari solusinya bersama-sama sehingga soal tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Proses pembelajaran ini menggunakan metode inkuiri dimana siswa diberi kebebasan untuk mencari solusi terhadap masalah dalam soal yang mereka hadapi. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP KTSP yang sudah dibuat dan direncanakan sebelumnya. Pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 ini berjalan dengan baik dan lancar. Pada kegiatan awal, setelah guru mempersiapkan kelas untuk memulai pembelajaran, salah satu siswa memimpin doa, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa yang kemudian dilanjutkan dengan siswa dan guru menyanyikan sebuah lagu yang liriknya telah diubah oleh peneliti dengan materi pembelajaran yang terkait. Selain bernyanyi bersama, siswa juga melakukan tepuk semangat dan menyerukan sebuah jargon semangat yang telah dibuat oleh peneliti. Guru mengkondisikan siswa untuk mendengarkan tujuan dan indikator yang akan di capai pada pembelajaran pertemuan 1 ini. Siswa merumuskan masalah Kegiatan pertama siswa mengerjakan satu soal yang diberikan guru untuk ditemukan solusinya bersama teman kelompoknya. Siswa mengamati, mendiskusikan satu soal tersebut secara seksama. Siswa menuliskan hasil diskusinya pada Lembar Kerja Siswa LKS. Siswa secara bebas mengerjakan satu soal tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan hasil mereka diskusi bersama. Siswa merumuskan hipotesis Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menuliskan hasil diskusi di papan tulis sebagai rumusan masalah dari masing-masing kelompok. Guru mengkondisikan siswa untuk tetap memperhatikan saat perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Setelah selesai menuliskan hasil diskusinya di papan tulis, guru mengomentari, menanggapi serta memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang pembelajaran. Siswa bersama guru mengumpulkan data dari beberapa rumusan masalah masing-masing kelompok secara bersama-sama. Setelah itu secara bersama-sama siswa menguji hipotesis yaitu dengan menentukan jawaban yang sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Langkah terakhir yaitu merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Sebagai tugas individu untuk mengetahui seberapa paham siswa atas pembelajaran hari ini dengan memberikan 5 soal cerita yang harus mereka kerjakan. Selanjutnya, siswa bersama guru membuat kesimpulan bersama-sama tentang materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan 1 ini. Kegiatan akhir pada pembelajaran ini, siswa melakukan refleksi atau menuliskan pengalaman, perasaan apa yang siswa rasakan maupun kesulitan yang masih dihadapi siswa tersebut. Sebagai tugas dirumah guru memberikan beberapa soal cerita yang berkaitan tentang pembelajaran hari ini untuk dikerjakan secara individu. Siswa menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan Pertemuan 2 Penelitian siklus 1 pertemuan 2 dilakukan pada hari jumat, 29 januari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita tentang perkalian dan pembagian. Pada pertemuan 2 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Posisi siswa dalam duduk dibuat dalam kelompok seperti pada pertemuan 1, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa, penelitian ini dibuat berkelompok dengan tujuan agar dalam memecahkan masalah yang ada dalam soal dapat diatasi dan dicari solusinya bersama-sama sehingga soal tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Proses pembelajaran ini menggunakan metode inkuiri dimana siswa diberi kebebasan untuk mencari solusi terhadap masalah dalam soal yang mereka hadapi. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajara RPP KTSP yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibuat dan direncanakan sebelumnya. Pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 ini berjalan dengan baik, lancar dan sesuai dengan rencana. Pada pembelajaran di pertemuan 2 ini, guru mengkondisikan siswa di dalam kelas agar siap untuk memulai pembelajaran, salah satu siswa memimpin doa, kemudian dilanjutkan dengan guru mengabsen kehadiran siswa kemudian siswa dan guru menyanyikan sebuah lagu yang liriknya telah diubah oleh peneliti dengan materi pembelajaran yang terkait. Selain bernyanyi bersama, siswa juga melakukan tepuk semangat serta melakukan permainan yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan agar siswa tidak bosan hanya belajar secara terus menerus tetapi ada permainan yang membuat mereka senang. Guru mengkondisikan siswa untuk mendengarkan tujuan dan indikator yang akan di capai pada pembelajaran pertemuan 2 ini. Siswa merumuskan masalah bersama dengan kelompoknya Pada pertemuan ke 2 ini, siswa melakukan kegiatan yang sama dengan pertemuan pertama yaitu dengan mengerjakan satu soal atau mencari solusi untuk mengerjakan satu soal secara berkelompok. Setiap kelompok memiliki anggota 3 siswa secara heterogen dalam jenis kelamin, agama dan tingkat prestasinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompoknya untuk menuliskan hasil diskusi atau penemuan solusi sebagai perumusan masalah yang tepat atas soal yang telah di berikan di papan tulis. Setelah selesai guru bersama siswa mengomentari dan memberikan tanggapan atas jawaban atau penemuan dari kelompok yang lainnya serta mengumpulkan data. Kemudian guru dan siswa menguji hipotesis berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari beberapa rumusan masalah dan yang terakhir membuat kesimpulan. Sebelum pembelajaran pada pertemuan ke 2 ini berakhir, siswa menuliskan refleksi tentang perasaan maupun materi yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini. Guru juga memberikan tugas kepada para siswa untuk mengerjakannya dirumah dengan tujuan agar pembelajaran hari ini dapat dipelajari kembali di rumah serta untuk mempersiapkan untuk pembelajaran pertemuan ke 3. Siswa menguji hipotesis sevara bersama-sama serta membuat kesimpulan 3. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran siswa dikelas pada saat pelaksanaan pertemuan I dan pertemuan II selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan I pembelajaran berlangsung dengan lancar, siswa aktif mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bertanya jawab, melakukan diskusi dengan teman dalam kelompok, dan mancatat. Tetapi dalam pertemuan I ini para siswa masih terlihat malu-malu dalam mengutarakan pendapatnya karena para siswa merasa belum akrab. Pada pertemuan ke II di siklus I ini peneliti melihat para siswa lebih aktif dibandingkan pada pertemuan 1 hal ini terlihat saat berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan satu soal cerita operasi hitung, para siswa terlihat rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat yang tinggi saat mendiskusikan satu soal tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tersebut, peneliti melakukan evaluasi dan refleksi untuk siklus II. 4. Refleksi Dalam refleksi ini peneliti melakukan evaluasi sebelum merefleksikannya. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan peneliti, nilai rata-rata minat belajar dan prestasi belajar siswa menunjukan peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Siklus I menunjukkan peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata minat belajar siswa yakni dari 71 akan tetapi belum mencapai target 75 sedangkan prestasi belajar nilai rata-rata kelas sudah mencapai target yang diharapkan peneliti pada siklus I yakni 75 dari target 75. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri, peneliti menemukan kendala yaitu metode pembelajaran yang digunakan berbeda dengan pembelajaran yang sering digunakan sehingga didalam pengelolaan kelas kurang maksimal, sebagian siswa kurang memperhatikan, kurangnya partisipasi dalam diskusi kelompok. Para siswa masih terlihat malu-malu dan kurang percaya diri. Adapun hasil prestasi siswa yang menunjukkan bahwa masih ada 7 siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan pada prestasi belajar siswa yang berarti belum ada peningkatan untuk banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan dari kondisi awal. Berdasarkan refleksi dan pertimbangan siklus I maka peneliti akan melakukan strategi demi perbaikan pembelajaran dan melanjutkan pada siklus II. c. Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan siklus II, peneliti membahas pelaksanaan pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung. 1. Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan pada siklus II dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di dalam penelitian ini berdasarkan hasil refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat penelitian yaitu bahan ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, silabus, Lembar Kerja Siswa LKS, soal evaluasi. Selain itu peneliti juga menyiapkan instrumen minat observasi dan menyiapkan lembar wawancara guru dan siswa yang telebih dahulu diuji validitasnya. Pada siklus II ini peneliti menyiapkan strategi yang baru untuk mengatasi siswa yang masih malu-malu pada penelitian I yaitu dengan membuat kelompok dengan anggota yang berbeda, siswa yang kurang memahami atau siswa yang masih terlihat malu-malu di jadikan satu dengan siswa yang lebih menonjol dengan maksud siswa yang masih malu-malu atau yang masih belum memahami pembelajaran akan ikut terpengaruh dengan siswa yang lebih menonjol dalam hal pembelajaran ini 2. Tindakan Pertemuan 1 Penelitian siklus 2 pertemuan 1 dilakukan pada hari kamis 4 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita. Pada pertemuan 1 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Pada pertemuan pada siklus 2 pertemuan 1 ini peneliti tidak mengubah anggota setiap kelompok tetap sama seperti pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP KTSP. Pembelajaran KTSP di siklus 2 pertemuan 1 berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana. Kegiatan awal pembelajaran, guru mempersiapkan kelas untuk proses belajar mengajar yang dilanjutkan dengan pemberian salam guru kepada para siswa. Salah satu siswa memimpin doa, setelah berdoa guru mengabsen serta menanyakan kabar siswa. Setelah itu siswa dan guru bernyanyi bersama dengan lagu yang sudah dirubah liriknya oleh peneliti sesuai dengan materi pembelajaran. Selain bernyanyi guru juga mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat serta bermain. Guru mengkondisikan siswa agar mendengarkan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Siswa mendiskusikan 1 soal cerita dengan kelompoknya masing-masing, serta menemukan solusi untuk jawaban soal tersebut. Setiap kelompok terdiri dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 siswa. Siswa juga menuliskan hasil diskusinya pada lembar yang telah disiapkan oleh guru. Siswa merumuskan masalah bersama dengan kelompok melalui diskusi Guru meminta salah satu siswa untuk menuliskan hasil diskusi atau penemuan solusi yang tepat atas soal pada papan tulis sebagai perumusan masalah dari masing-masing kelompok. Setelah selesai guru bersama siswa memberikan tanggapan atas jawaban atau penemuan dari kelompok yang lainnya. Selain itu guru juga memberikan kesempatan untuk bertanya kepada semua siswa terutama siswa yang belum memahami materi yang telah dipelajari. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran hari ini yang telah dilalui bersama. Pada akhir pembelajaran siswa menuliskan refleksi tentang perasaan maupun materi yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini. Guru juga memberikan tugas kepada para siswa untuk mengerjakannya dirumah dengan tujuan agar pembelajaran hari ini dapat dipelajari kembali di rumah serta untuk mempersiapkan untuk pembelajaran pertemuan ke 4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Siswa menuliskan rumusan masalah dari masing-masing kelompok yang telah didiskusikan. Pertemuan 2 Pada pembelajaran di siklus 2 pertemuan 2 ini dilakukan pada hari jumat 5 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dalam pertemuan 2 siklus 2 ini tidak hanya soal cerita tetapi ada beberapa soal angka. Pada pertemuan 2 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Posisi siswa dalam duduk dibuat dalam kelompok yang sama seperti pada pertemuan 1, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa, penelitian ini dibuat berkelompok dengan tujuan agar dalam memecahkan masalah yang ada dalam soal dapat diatasi dan dicari solusinya bersama-sama sehingga soal tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Proses pembelajaran ini menggunakan metode inkuiri bebas dimana siswa diberi kebebasan untuk mencari solusi terhadap masalah dalam soal yang mereka hadapi. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajara RPP KTSP yang sudah dibuat dan direncanakan sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada awal pembelajaran Kegiatan awal pembelajaran, guru mempersiapkan keadaan kelas untuk proses belajar mengajar yang dilanjutkan dengan pemberian salam serta menanyakan kabar oleh guru kepada para siswa. Salah satu siswa memimpin doa, setelah berdoa guru mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu siswa dan guru bernyanyi bersama dengan lagu yang sudah dirubah liriknya oleh peneliti sesuai dengan materi pembelajaran. Selain bernyanyi guru juga mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat, menyerukan jargon semangat dan bermain bersama. Guru mengkondisikan siswa agar mendengarkan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan hari ini. Siswa mendiskusikan 5 soal, 3 soal angka serta 2 soal cerita dengan kelompoknya masing-masing, serta menemukan solusi untuk jawaban soal tersebut. Setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Siswa juga menuliskan hasil diskusinya pada lembar yang telah disiapkan oleh guru. Guru meminta salah satu siswa perwakilan dari kelompoknya untuk menuliskan hasil diskusi atau penemuan solusi yang tepat atas soal pada papan tulis. Setelah selesai guru bersama siswa memberikan tanggapan atas jawaban atau penemuan dari kelompok yang lainnya. Guru juga memberikan kesempatan untuk bertanya kepada semua siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran hari ini yang telah dilalui bersama. Pada akhir pembelajaran siswa menuliskan refleksi tentang perasaan maupun materi yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini serta menuliskan refleksi atas 4 pertemuan ini. 3. Pengamatan Pada siklus II peneliti melakukan pengamatan dengan berusaha secara sungguh-sungguh mengamati setiap siswa. Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran siswa dikelas pada saat pelaksanaan pertemuan I dan pertemuan II selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung dalam siklus II ini. Pada pertemuan I siklus ke II ini pembelajaran berlangsung dengan lancar, siswa aktif mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru seperti bertanya jawab, melakukan diskusi dengan teman dalam kelompok, dan mancatat. Dalam pertemuan I di siklus ke II ini para siswa sudah terlihat percaya diri dan lebih berani menngemukan apa yang mereka pikirkan tidak lagi terlihat malu- malu dalam karena para siswa sudah merasa lebih akrab. Pada pertemuan ke II di siklus II ini peneliti melihat para siswa lebih aktif lagi dibandingkan pada pertemuan, dalam mengerjakan soal secara kelompokpun mereka berebutan dalam soal cerita operasi hitung, para siswa terlihat rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat yang tinggi. Pada pertemuan terakhir ini para siswa memberikan kesan yang sangat baik kepada peneliti, para siswa menunjukkan rasa senang dalam belajar bersama dan juga dalam pembelajaran soal cerita para siswa lebih mengerti dan lebih memahami dengan sangat baik. 4. Refleksi Pelaksanaan siklus II ini peneliti mengevaluasi pelaksanaan siklus II.. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan peneliti, nilai rata-rata minat belajar dan prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I nilai rata-rata minat belajar siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siklus II sudah mencapai target akhir yang ditentukan yakni 82 dari target 75. Prestasi belajar yakni nilai rata-rata kelas sudah mencapai target yang diharapkan peneliti pada siklus II yakni 87 dari target 75. Peningkatan minat serta prestasi belajar siswa terjadi karena adanya perbaikan dari siklus I. para siswa sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok maupun dalam menyelesaikan solusi atas soal yang dikerjakan, rasa percaya diri siswa juga telah terlihat pada siklus II ini. Pengelolaan kelas sudah terlihat kondusif dibandingkan siklus I. Hal ini terjadi karena dengan tritmen yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengubah kelompok dengan anggota yang baru dengan menggabungkan siswa yang masih malu-malu atau belum memahami materi dengan siswa yang lebih menonjol dalam memahami materi atau dalam keaktifan dikelas. Proses pembelajaran ini sangat diperlukan dengan penggunaan metode pembelajaran inkuiri yang memberikan kebebasan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dalam penelitian ini yaitu soal cerita. Peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II pembelajaran pertemuan ke II ini karena target yang sudah ditentukan telah tercapai. Target yang ditentukan yaitu untuk minata belajar siswa 75 dan prestasi belajar siswa 75. B. Hasil Penelitian Peneliti memaparkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Minat belajar siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Data kondisi awal minat belajar siswa diperoleh melalui hasil pengamatan. Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti menggunakan lembar pengamatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang berfungsi sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan, selain itu pengamatan juga dikuatkan dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Data kondisi awal minat belajar siswa tersaji pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Minat Belajar Siswa No. Kode Siswa Kondisi awal Skor Kategori 1. BAS 58 Cukup 2. RMN 43 Kurang 3. AKH 50 Cukup 4. DWR 54 Cukup 5. DAP 50 Cukup 6. JSZ 71 Baik 7. MSN 58 Cukup 8. NAS 50 Cukup 9. SAH 58 Cukup 10. SBP 43 Kurang 11. VTP 43 Kurang 12. WRI 58 Cukup 13. VDP 43 Kurang 14. YNH 64 Baik 15. NSP 64 Baik Jumlah 807 Rata-rata 54 Cukup Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa skor rata-rata minat belajar siswa adalah 54 dengan kriteria cukup berminat dalam pembelajaran dapat dilihat dalam kriteria penilaian untuk minat belajar siswa pada halaman 77. Perhitungan rata-rata kondisi awal minat siswa diperoleh dari skor data pengamatan. Tabel 4.2. Hasil Perbandingan Minat Belajar Siswa kondisi awal dengan siklus I No. Kode Siswa Kondisi awal Siklus I Skor Kategori Skor Kategori 1. BAS 58 Cukup 79 Baik 2. RMN 43 Kurang 64 Cukup 3. AKH 50 Cukup 71 Cukup 4. DWR 54 Cukup 58 Cukup 5. DAP 50 Cukup 71 Cukup 6. JSZ 71 Baik 86 Baik 7. MSN 58 Cukup 71 Baik 8. NAS 50 Cukup 64 Cukup 9. SAH 58 Cukup 71 Baik 10. SBP 43 Kurang 58 Cukup 11. VTP 43 Kurang 58 Cukup 12. WRI 58 Cukup 71 Baik 13. VDP 43 Kurang 58 Cukup 14. YNH 64 Baik 86 Baik 15. NSP 64 Baik 86 Baik Jumlah 807 1052 Rata-rata 54 Cukup 71 Baik Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa skor rata-rata minat belajar siswa adalah 71 dengan kriteria baik lihat halaman 77. Perhitungan rata-rata kondisi minat siswa siklus I diperoleh dari skor data pengamatan. Tabel 4.3 perbandingan minat belajar siswa siklus I dan siklus II No. Kode Siswa Siklus I Siklus II Skor Kategori Skor Kategori 1. BAS 79 Baik 83 Baik 2. RMN 64 Cukup 79 Baik 3. AKH 71 Cukup 79 Baik 4. DWR 58 Cukup 64 Baik 5. DAP 71 Cukup 71 Baik 6. JSZ 86 Baik 100 Sangat Baik 7. MSN 71 Baik 90 Baik 8. NAS 64 Cukup 75 Baik 9. SAH 71 Baik 86 Baik 10. SBP 58 Cukup 75 Baik 11. VTP 58 Cukup 71 Baik 12. WRI 71 Baik 83 Sangat Baik 13. VDP 58 Cukup 71 Baik 14. YNH 86 Baik 100 Sangat Baik 15. NSP 86 Baik 97 Sangat Baik Jumlah 1052 1224 Rata-rata 71 Baik 82 Sangat Baik Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa skor rata-rata minat belajar siswa adalah 82 dengan kriteria sangat baik lihat halaman 77. Perhitungan rata- rata kondisi minat siswa siklus II diperoleh dari skor data pengamatan. 2. Prestasi Belajar Siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Hasil prestasi belajar adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Capaian Prestasi Belajar Siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklusII No. Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Kondisi Awal Siklus I Siklus II I II Rata- rata Ketuntasan I II Rata- rata Ketunta san 1 52 40 93 66 Tuntas 90 65 77 Tuntas 2 70 60 93 76 Tuntas 90 78 84 Tuntas 3 52 93 80 86 Tuntas 73 86 79 Tuntas 4 50 27 67 47 Tidak Tuntas 67 75 71 Tuntas 5 48 40 60 50 Tidak Tuntas 100 89 94 Tuntas 6 80 100 93 96 Tuntas 100 100 100 Tuntas 7 71 53 67 60 Tidak Tuntas 100 100 100 Tuntas 8 68 87 100 93 Tuntas 80 93 86 Tuntas 9 78 80 100 90 Tuntas 100 100 100 Tuntas 10 48 53 60 56 Tidak Tuntas 87 78 82 Tuntas 11 50 50 73 61 Tidak Tuntas 80 100 90 Tuntas 12 66 40 73 56 Tidak Tuntas 73 100 86 Tuntas 13 56 40 47 43 Tidak Tuntas 63 65 64 Tidak Tuntas 14 81 93 100 96 Tuntas 100 100 100 Tuntas 15 73 100 100 100 Tuntas 100 93 96 Tuntas Total 943 1076 1309 Rata- rata Kelas 62,8 75 87 Tuntas 8 Siswa 8 siswa 14 siswa Tidak tuntas 7 Siswa 7 siswa 1 siswa Persent ase 53,3 53,3 93,3 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai prestasi belajar siswa pada kondisi awal adalah 62,8 dengan presentase ketuntasan 53,3. Pada siklus II rata-rata nilai prestasi belajar adalah 75 dengan presentase ketuntasan 53,3 dan pada siklus II nilai rata-rata adalah 87 dengan presentase ketuntasan 93,3. C. Pembahasan Hasil Penelitian Pada pembahasan hasil penelitian ini peneliti akan membahas peningkatan minat an prestasi belajar. 1. Pembahasan Hasil Minat Belajar Siswa Slameto 2010: 180 minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyeluruh. Peneliti menggunakan lembar observasi dan didukung dengan melakukan wawancara langsung dengan guru dan beberapa siswa. Penskoran minat belajar diklasifikasikan menjadi 4 kategori kurang jika skor 25 sampai dengan 43, tergolong cukup jika nialai 44-62, tergolong baik jika nilai diantara 63-81 dan tergolong sangat baik jika nilai 82- 100. Kondisi awal minat belajar yang dilaksanakan pada hari jumat tanggal 22 januari 2016 di kelas IV SD Negeri Banyudono 1 didapatkan data bahwa dalam kategori kurang berjumlah 4 siswa. Slameto 2010:54 menjelaskan bahwa salah satu faktor minat belajar siswa adalah faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari keluarga. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orang tua dan kondisi ekonomi berkecukupan. Pada siklus I dan siklus II tidak terdapat siswa yang berada dalam kategori rendah. Nursalam 2003 mengatakan bahwa minat rendah adalah seseorang tidak menginginkan obyek minat. Dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki minat rendah, seseorang tersebut tidak menginginkan atau tidak tertarik terhadap pelajaran atau matapelajaran tersebut, Siswa yang masuk ke dalam kategori minat belajar cukup adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 44 sampai dengan 62. Berdasarkan kondisi awal minat belajar siswa dalam kategori cukup berjumlah 8 siswa. Pada siklus I siswa dalam kategori cukup berjumlah 8 siswa dan pada siklus II tidak ada siswa dalam kategori cukup. Siswa yang masuk kategori minat belajar baik adalah siswa yang mempunyai skor minat 63 sampai dengan 81. Berdasarkan kondisi awal minat belajar siswa dalam kategori baik berjumlah 3 siswa. Pada siklus I siswa dalam kategori baik berjumlah 7 siswa dan pada siklus II dalam kategori baik berjumlah 11 siswa. Siswa yang masuk kategori minat belajar sangat baik adalah siswa yang mempunyai skor minat 82 sampai dengan 100. Berdasarkan kondisi awal minat belajar tidak ada siswa dalam kategori sangat baik. Pada siklus I juga tidak ada siswa dalam kategori sanngat baik dan pada siklus II dalam kategori baik berjumlah 4 siswa. Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar Berdasarkan gambar 4.1 tampak bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal belajar diperoleh hasil skor rata-rata sebesar 54 dan skor rata-rata sebesar 82 pada akhir siklus. 2. Pembahasan Hasil Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar menurut Sadirman 2010:46 adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhu baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar, hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menemukan tingkat keberhasilan siswa menguasai materi pelajaran. Perhitungan prestasi siswa didapatkan dari hasil siswa mengerjakan soal evaluasi berupa soal uraian dan soal angka yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikerjakan setiap pertemuan dalam siklus tersebut. Prestasi belajar ini dibandingkan dari prestasi belajar kondisi awal, siklus I yang mencakup pertemuan I dan pertemuan II serta siklus II yang mencakup pertemuan I dan pertemuan II. Hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh minat siswa. Menurut Hurluck 1978:118 minat belajar berperan dalam memotivasi tindakan siswa dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Nilai siswa pada kondisi awal didapat dari data tahun sebelumnya yakni nilai ulangan. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa tersebut adalah 66 dengan jumlah siswa tuntas atau mencapai KKM 8 siswa dari 15 siswa atau 53,3 sedangkan 7 siswa lainnya belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I dengan rata-rata prestasi belajar siswa yang didapat yakni 72 dengan jumlah siswa yang tuntas atau yang telah mencapai KKM sebanyak 8 siswa dari 15 siswa atau 53,3 , sedangkan 7 siswa masih berada di bawah nilai KKM yakni 65. Pada siklus II masih terdapat 1 siswa yang belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM, kemudian guru melakukan pengamatan terhadap 1 siswa yang belum tuntas belajar tersebut, sebagai refleksi penelitian diketahui bahwa 1 siswa tersebut kurang cepat menangkap materi dan lambat sekali dalam mengerjakan atau menjawab soal yang telah diberikan baik dari guru maupun dari teman lainnya, siswa tersebut cenderung bermain saat pembelajaran berlangsung seperti membuat tulis-tulisan ataupun gambar yang dia kehendaki. Penelitian siklus II mencapai target akhir yakni 86 ketuntasan, dan berdasarkan data tersebut metode pembelajaran Inqiury bebas dapat meningkatkan prestasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada mata pelajaran matematika. Berikut ini rangkuman data prestasi belajar siswa. Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan gambar 4.2 tampak bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal belajar diperoleh rata-rata sebesar 67 dan rata-rata sebesar 87 pada akhir siklus. Pada penelitian ini, diketahui bahwa indikator keberhasilan telah disusun oleh peneliti. Tabel 4.5 keberhasilan siswa Peubah Indikator Kondisi awal Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian Minat belajar siswa Nilai rata- rata minat 54 cukup 75 baik 75 baik 75 baik 82 sangat baik Prestasi belajar siswa Nilai rata- rata kelas 62,8 75 75 75 87 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sudah memenuhi target akhir dari penelitian sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE INKUIRI Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri 2 Kauman Kec. Kemusu Kab.

0 3 14

Peningkatan prestasi belajar operasi hitung campuran bilangan bulat menggunakan permainan puzzle pada siswa kelas IV SD Negeri Tidar 4 Magelang.

8 116 111

Peningkatan prestasi belajar materi operasi hitung bilangan bulat dalam soal cerita menggunakan model pembelajaran kooperatif : tipe STAD siswa kelas IV SD Negeri Bungkus semester II tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing.

0 0 331

Peningkatan prestasi belajar Matematika materi soal cerita operasi hitung campuran dengan menggunakan metode bermain peran siswa kelas II SDN Tampirkulon I, Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 129

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing

0 1 329

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE TAPIN (TANGAN PINTAR) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI DEMAKIJO 1 GAMPING.

0 1 164

9.PEMBELAJARAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG ...

0 2 105

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SD NEGERI 2 PANUSUPAN

0 0 12

Penerapan pendekatan Student Centered Learning dengan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA kelas VB SD Negeri Nogotirto - USD Repository

0 1 421