Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

tanah karena pelapukan sebesar 47,34 siswa yang mengalami miskonsepsi.

B. Pembahasan

Pembahasan dari penelitian ini adalah mengetahui miskonsepsi IPA Fisika kelas V SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan. Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Cangkringan yang mengalami miskonsepsi di setiap KD-nya pada mata pelajaran IPA Fisika. Kompetensi dasar KD yang terdapat di semester 2 diujikan menggunkan instrumen soal pilihan ganda dan uraian. Peneliti dalam soal pilihan ganda menambahkan pilihan yakin benar dan yakin tidak benar untuk dilingkari siswa saat menjawab soal guna mengetahui terjadinya miskonsepsi. Pemahaman yang diterima siswa dapat mengalami pergeseran pemahaman dari konsep yang sebenarnya. Untuk itu, peneliti menambahkan pilihan yakin benar dan yakin tidak benar untuk mengukur jawaban siswa. Siswa dapat menjawab benar tetapi tidak yakin atau siswa menjawab salah tetapi siswa menyakini bahwa jawaban siswa benar. Hasil yang didapat pada soal pilihan ganda menunjukkan masih banyak siswa SD Negeri se- Kecamatan Cangkringan yang mengalami miskonsepsi pada mata pelajaran IPA Fisika untuk kompetensi dasar KD di semester 2. Miskonsepsi paling tinggi terjadi pada soal nomor 15 dengan konsep proses pembentukan tanah yang mencapai persentase 58,58. Miskonsepsi paling rendah terdapat pada soal nomor 5 dengan persentase 10,65 yaitu konsep tentang pesawat sederhana. Soal uraian yang peneliti ujikan tidak menggunakan pilihan yakin benar dan tidak yakin benar karena dari jawaban siswa peneliti dapat menganalisis jawaban tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak. Hasil dari 5 soal uraian yang peneliti berikan menunjukkan adanya miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan pada mata pelajaran IPA Fisika. Hampir semua KD yang diujikan mengalami miskonsepsi, akan tetapi miskonsepsi tertinggi terletak pada soal nomor 1 dengan persentase 63,91 yang berkaitan dengan konsep gaya. Berdasarkan data yang terkumpul dan analisis yang dilakukan oleh peneliti, masih banyak terdapat miskonsepsi yang dialami siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan pada mata pelajaran IPA Fisika terutama pada kompetensi dasar KD di semsester 2. Hasil yang diperoleh peneliti memiliki kesamaan dengan penelitian yang relevan oleh Pujayanto 2006 yaitu terdapat miskonsepsi pada konsep atau pokok bahasan tentang gaya pada mata pelajaran IPA Fisika kompetensi dasar di semester 2. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dapat membuktikan bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan pada materi IPA Fisika, walaupun tempat penelitian, variabel penelitian, dan sampel yang digunakan berbeda. 102

BAB V PENUTUP