Siswa Kelas V SD Negeri se-Kecamat an Cangkringan, Sleman”.
Penelitian ini dapat mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang mendasari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Prestasi belajar IPA Fisika yang masih tergolong rendah di SD Negeri Kecamatan Cangkringan.
2. Siswa kelas V di SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan memiliki
pemahaman konsep IPA Fisika yang salah miskonsepsi.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu peneliti meneliti tentang miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD semester 2.
Penelitian dikhususkan pada SD Negeri se-Kecamatan Cangkringan, Sleman yang menerapkan KTSP atau Kurikulum 2006 dengan Standar
Kompetensi SK 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan Kompetensi Dasar KD 5.1 Mendeskripsikan hubungan
antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet, 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, 6.2 Membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari
bahan. Pesawat sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, 7.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, serta 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.
D. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah dan batasan masalah yang dikemukakan melandasi rumusan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut. “Bagaimana miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2
se- Kecamatan Cangkringan, Sleman?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: Mendeskripsikan miskonsepsi IPA siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-
Kecamatan Cangkringan, Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Peneliti bisa lebih mengetahui kompetensi dasar KD yang rentan terhadap miskonsepsi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yang bermakna bagi:
1. Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman mengerjakan soal tes kepada siswa tentang IPA Fisika dengan materi
pembelajaran semester 2 yaitu gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cahaya, periskop, proses pembentukan tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan dan susunan bumi.
2. Guru
Penelitian ini memberikan masukan dan membantu guru dalam mengetahui ada atau tidaknya miskonsepsi IPA Fisika pada materi
semester 2. Guru dapat mengetahui materi mana yang belum dipahami siswa sehingga guru dapat memperbaikinya menggunakan metode,
media ajar, atau sumber ajar yang lain.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan sekolahnya.
4. Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang miskonsepsi IPA Fisika bagi peneliti yang telah berproses selama
penelitian. Peneliti juga bisa lebih tahu KD yang rentan terhadap miskonsepsi pada siswa kelas V SD.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain: 1.
Miskonsepsi adalah salahnya pemahaman atau konsep yang tertanam di dalam diri siswa dan diyakini benar oleh siswa, tetapi pemahaman
itu tidak sesuai dengan pemahaman atau konsep ahli. 2.
IPA merupakan produk, proses, dan sikap yang digunakan untuk mempelajari, menemukan, dan mengembangkan produk yang
berhubungan dengan fenomena alam. 3.
Miskonsepsi IPA adalah salahnya pemahaman atau konsep yang tertanam di dalam diri siswa namun siswa merasa bahwa konsep
pemikiran mereka benar mengenai fenomena alam. 4.
Miskonsepsi IPA Fisika adalah kesalahan pemahaman suatu konsep tentang IPA dalam bidang fisika yang telah dibangun dan diyakini
oleh seseorang tetapi berbeda dari pemahaman para ahli atau ilmuwan. 5.
Siswa Kelas V SD adalah sejumlah anak yang berada pada tingkatan kelas V sekolah dasar dengan rentang usia 10-11 tahun.
6. Kecamatan Cangkringan adalah sebuah kecamatan yang terletak di
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Pakem.
8
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II pendahuluan membahas mengenai kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Konsep
Amien dalam Suryanto Hewindati, 2002 : 7 mengemukakan bahwa konsep adalah gagasan atau ide berdasarkan suatu pengalaman
yang relevan dan dapat digeneralisasikan. Ausubel dalam Tyubi, 2005 : 5 menuliskan bahwa konsep adalah benda-benda, ciri-ciri, situasi-
situasi, atau kejadian-kejadian yang memiliki kekhasan. Konsep merupakan abstraksi dari ciri suatu hal yang memudahkan manusia
dalam berkomunikasi dan berpikir. Pemaparan kedua tokoh mengenai konsep dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan gagasan, ide, ciri-
ciri, terhadap pemahaman suatu hal yang memudahkan manusia berkomunikasi dan berpikir terhadap suatu hal. Misalnya seorang siswa
memahami sebuah konsep bahwa gaya itu harus mengakibatkan suatu perubahan atau gerak.
2. Konsepsi
Yuliati 2006 : 248 menuliskan bahwa konsepsi merupakan konsep awal yang dimiliki oleh siswa. pemikiran atau konsep yang