2. Bahan kimia
a. Media yang digunakan untuk pengujian ALT yaitu Plate Count Agar. Media
pengkayaan yaitu Rappaport-Vassiliadis Broth, media isolasi yaitu SSA, media identifikasi media glukosa, media laktosa, media manitol, media
maltosa, media sakarosa, media Sulphur Indol Motility SIM, media
Simmons citrate Agar, Nutrien Agar NA.
b. Buffered Peptone Water BPW, aquadest steril, alkohol 70, pereaksi
H
2
O
2
, dan pereaksi indol.
c. Bakteri baku sebagai standar pembanding adalah Salmonella typhi ATCC
14028. D.
Alat Penelitian
Gelas beker Pyrex, gelas ukur Pyrex, Erlenmeyer Pyrex, pipet volume, mikropipet Iwaki, pipet tetes, tabung reaksi Pyrex, cawan perti
Pyrex, botol steril, kantong steril, cool box, bunsen, jarum ose, oven Memmert model 400, vortex, stomacher Seward, colony counter, neraca analitik, hot plate
and magnetic stirrer, autoklaf model: KT-40 No.108049, incubator WTX binder.
E. Tata Cara Penelitian
1. Pemilihan dan pengumpulan sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah jamu kunyit asam yang diproduksi oleh penjual jamu di desa Ngawen, Klaten. Desa Ngawen dipilih karena
sebagian besar masyarakat di desa ini memiliki kebiasaan rutin dalam mengonsumsi jamu untuk memelihara kesehatannya. Hal ini terlihat dari
jumlah botol jamu kunyit asam yang terjual setiap hari. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada Maret 2015, terdapat 5 penjual jamu di desa ini
dengan 3 di antaranya merupakan penjual jamu yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Ketiga penjual jamu tersebut dapat menjual 12-15 botol jamu
setiap hari. Tiga penjual jamu tersebut berkeliling setiap hari dari pukul 06.00 –
12.00. Rata-rata sebelum pukul 12.00 jamu mereka telah habis terjual. Oleh karena itu, sampel yang diambil adalah jamu kunyit asam dari ketiga penjual
tersebut. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu non random purposive sampling. Teknik ini digunakan karena pengambilan sampel didasarkan pada
suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, yaitu berdasarkan pertimbangan penjual jamu yang paling banyak diminati oleh masyarakat.
Pengambilan sampel dilakukan pada hari Senin pukul 07.00. Sampel jamu dipindahkan ke dalam botol steril serta dimasukkan ke dalam coolbox dan
dibawa ke laboratorium untuk diteliti. Pengambilan dilakukan satu kali dengan jumlah 3 botol jamu dari masing-masing penjual dan dianggap sebagai
replikasi dalam penelitian.
2. Persiapan sampel
Bagian wadahkemasan jamu kunyit asam dibersihkan dengan kapas beralkohol 70 dan dibuka secara aseptis dekat nyala api bunsen.
3. Homogenisasi sampel
Sampel jamu sebanyak 25 mL diambil dan dimasukkan secara aseptis ke dalam kantong steril, kemudian ditambahkan 225 mL larutan pengencer
BPW sehingga diperoleh pengenceran 1:10 10
-1
. Homogenisasi dilakukan menggunakan stomacher dengan kecepatan 300 rpm selama 30 detik.
4. Pengenceran sampel