Jamu Kunyit Asam Rimpang Kunyit

sebagai obat-dalam BPOM, 2014. Jamu adalah obat tradisional yang tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris Handayani dan Suharmiati, 2002. Jamu yang merupakan obat tradisional Indonesia telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dalam menunjang kesehatan, oleh karena itu perlu adanya standar mutu dan keamanannya. Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional, persyaratan terkait cairan obat-dalam untuk jamu dalam industri adalah keseragaman volume, penentuan kadar alkohol, penentuan BJ dan pH, cemaran mikroba Angka Lempeng Total, Angka Kapang Khamir, Eschericia coli, Salmonella spp, Shigella spp, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, aflatoksin, cemaran logam berat dan bahan tambahan pengawet, pewarna, dan pemanis. Angka Lempeng Total ALT yang diperbolehkan dalam cairan obat-dalam adalah ≤10 4 kolonimL dan Angka KapangKhamir yang diperbolehkan adalah ≤10 3 kolonimL. Selain itu, mikroba patogen juga harus tidak ada dalam cairan obat-dalam karena dapat menyebabkan berbagai penyakit. Mikroba patogen tersebut adalah Eschericia coli, Salmonella spp, Shigella spp, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus.

B. Jamu Kunyit Asam

Salah satu minuman tradisional yang sudah sangat populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah jamu kunyit asam. Jamu kunyit asam berfungsi sebagai pengurang rasa nyeri pada dismenorea primer, memiliki efek samping minimal dan tidak ada bahaya jika dikonsumsi sebagai suatu kebiasaan Limananti dan Triratnawati, 2003. Jamu kunyit asam adalah minuman tradisional yang diolah dengan bahan utama rimpang kunyit dan buah asam. Salah satu senyawa bioaktif yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin. Senyawa kurkumin ini diketahui mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi Sharma dkk., 2005, anti inflammatory Chainani, 2003, anti kanker Huang dkk., 1994. Buah asam menunjukkan potensi sebagai antidiabetes dan antihiperlipidemik Maiti dkk., 2005, dan antioksidan Siddhuraju, 2007. Buah asam jawa juga memiliki bahan aktif yang berfungsi sebagai laksatif Latief, 2012.

C. Rimpang Kunyit

Rimpang kunyit adalah rimpang Curcuma domestica Val., suku Zingiberaceae, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 3,02 vb dan kurkuminoid tidak kurang dari 6,60 dihitung sebagai kurkumin. Ciri-ciri rimpang kunyit yaitu berupa kepingan ringan, rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecokelatan; bau khas, rasa agak pahit, agak pedas, lama-kelamaan menimbulkan rasa tebal; bentuk hampir bundar sampai bulat panjang, kadang-kadang bercabang dan umumnya melengkung tidak beraturan DepKes RI, 2008. Kunyit merupakan tanaman yang sangat sering digunakan. Kunyit dapat digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan, sebagai bahan untuk minuman kesehatan, serta kecantikan tubuh. Kunyit mengandung kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, monodesmotoksikumin, dan bidesmetoksikurkumin. Selain itu, kunyit mengandung minyak atsiri berupa sesquiterpen, tumeron, tumeon zingiberen, dan garam-garam mineral lainnya. Kunyit berkhasiat untuk mengobati penyakit disentri, keputihan, haid tidak lancar, serta perut mulas saat haid Wasito, 2011. Bagian tanaman kunyit yang paling banyak digunakan adalah rimpangnya. Rimpang kunyit terdapat di bagian pangkal batang, berkulit coklat, bersisik dan jika diiris bagian dalamnya berwarna kuning. Rimpang kunyit memiliki berbagai kandungan, yaitu minyak atsiri, pati, resin, selulosa, dan beberapa mineral. Kandungan minyak atsiri kunyit sekitar 3-5. Komponen utama rimpang kunyit adalah pati, berkisar 40-50 dari berat kering rimpang. Komponen zat warna atau pigmen pada kunyit yang utama adalah kurkumin, yaitu sebanyak 2,5 – 6. Pigmen inilah yang memberi warna kuning jingga pada rimpang. Senyawa kurkumin ini diketahui mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi Sharma dkk., 2005, anti inflammatory Chainani, 2003, anti kanker Huang dkk., 1994.

D. Buah Asam Jawa

Dokumen yang terkait

Penetapan Angka Lempeng Total Bakteri (Alt) Dalam Obat-Obat Probiotik

21 128 59

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK) dan identifikasi Salmonella spp pada jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong di Kelurahan Tonggalan Klaten Tengah.

2 5 90

Uji angka lempeng total dan identifikasi escherichia coli pada jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong keliling di Wilayah Tonggalan Klaten Tengah.

2 60 96

Uji angka kapang/khamir (AKK) dan angka lempeng total (ALT) pada jamu gendong temulawak di Pasar Tradisional Klaten.

5 37 99

Uji angka kapang/khamir dan identifikasi escherichia coli dalam jamu kunyit asam dari penjual jamu di Wilayah Ngawen Klaten.

8 62 105

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi escherichia coli dalam jamu cekok dari penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 1 113

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi Salmonella pada jamu Uyup-Uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta - USD Repository

0 3 89

Uji Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang/Khamir (AKK), dan identifikasi staphylococcus aureus dalam jamu cekok dari penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 0 98

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi salmonella pada jamu cekok yang diproduksi penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 1 99

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi escherichia coli dalam jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 0 116