Uji fermentasi gula-gula glukosa, laktosa, manitol, maltosa, dan sukrosa Uji sitrat Uji Sulphur Indol Motility

I. Identifikasi Salmonella spp.

Identifikasi Salmonella spp. merupakan serangkaian uji biokimia berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh Salmonella spp. Uji identifikasi bakteri Salmonella terdiri dari uji fermentasi gula-gula glukosa, laktosa, manitol, maltose, sukrosa, uji sitrat, uji Sulphur Indol Motility SIM, dan uji katalase Soemarno, 2000.

1. Uji fermentasi gula-gula glukosa, laktosa, manitol, maltosa, dan sukrosa

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam mengurai gula-gula spesifik yang mencerminkan sifat bakteri. Fermentasi adalah proses oksidasi biologi dalam keadaan anaerob dengan karbohidrat yang bertindak sebagai substrat. Uji fermentasi karbohidrat dilihat dari pembentukan asam yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna medium dari merah menjadi kuning dan terbentuk gas yang terjebak dalam tabung durham. Bakteri Salmonella merupakan bakteri yang mampu memfermentasikan gula-gula spesifik seperti glukosa, manitol dan maltose tetapi tidak dapat memfermentasikan laktosa dan sakarosa Soemarno, 2000.

2. Uji sitrat

Uji sitrat bertujuan untuk mengetahui penggunaan sitrat sebagai satu- satunya sumber karbon dan energi, terutama untuk bakteri gram negatif golongan Enterobacter. Uji ini menggunakan media Simmon’s Citrate Agar. Media ini merupakan medium sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, NH 4 sebagai sumber N, dan indicator pH Brom Thymol Blue. Warna medium akan berubah dari hijau menjadi biru dan pH akan meningkat apabila bakteri mampu menggunakan sitrat. Bakteri Salmonella menggunakan sitrat sebagai sumber karbon yang ditunjukkan dengan perubahan warna medium dari hijau menjadi biru Williams, 2013.

3. Uji Sulphur Indol Motility

Uji ini terdiri dari 3 parameter pengamatan, yaitu uji pembentukan sulfur H 2 S, uji pembentukan indol, dan pengamatan pergerakan pertumbuhan bakteri dalam media tabung. Media yang digunakan adalah media SIM dengan kandungan Ferrous ammonium sulphate, Peptone, Tryptone, Sodium thiosulphate, Nutrient agar. Ferrous ammonium sulphate dan Sodium thiosulphate merupakan kandungan untuk uji sulfur, sementara kandungan Nutrient Agar merupakan kandungan untuk uji Indol. Dalam uji Indol perlu penambahan reagen kovacs untuk mendeteksi terbentuknya Indol Shields, 2013. a Uji sulfur. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam mengurai asam amino menjadi sulfur. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya logam sulfit yang berwarna hitam. Apabila tidak terbentuk logam sulfit berwarna hitam maka hasilnya negatif. Logam sulfit berwarna hitam tidak terbentuk karena bakteri yang berada dalam medium tidak mampu menghidrolisis logam-logam berat yang terkandung dalam medium Nugraheni, 2010. Bakteri Salmonella merupakan bakteri yang mampu menghasilkan residu sulfur yang ditandai dengan terbentuknya warna hitam pada medium di sepanjang bekas inokulasi Holt, 2000. b Uji indol. Uji ini merupakan uji untuk melihat pembentukan indol dari penguraian asam amino atau triptofan. Dalam uji indol ditambahkan reagen kovacs yang terdiri dari amyl alcohol, para- dimethylminobenzaldehyde, dan concentrated hydrochloric acid. Hasil positif dari uji ini ditandai dengan terbentuknya warna merah pada permukaan media. Bakteri Salmonella merupakan bakteri yang tidak bisa membentuk indol sehingga memberikan hasil negatif pada uji ini Radji, 2010. c Uji motilitas. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri berdasarkan penyebaran koloni. Kandungan Nutrient Agar semisolid dalam media SIM memungkinkan bakteri yang memiliki flagel untuk melakukan pergerakan dalam media. Bakteri Salmonella merupakan bakteri yang memiliki flagel peritrik sehingga akan memberikan hasil positif yang ditandai dengan adanya pertumbuhan bakteri tidak hanya di sepanjang bekas tusukan Holt, 2000.

4. Uji katalase

Dokumen yang terkait

Penetapan Angka Lempeng Total Bakteri (Alt) Dalam Obat-Obat Probiotik

21 128 59

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK) dan identifikasi Salmonella spp pada jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong di Kelurahan Tonggalan Klaten Tengah.

2 5 90

Uji angka lempeng total dan identifikasi escherichia coli pada jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong keliling di Wilayah Tonggalan Klaten Tengah.

2 60 96

Uji angka kapang/khamir (AKK) dan angka lempeng total (ALT) pada jamu gendong temulawak di Pasar Tradisional Klaten.

5 37 99

Uji angka kapang/khamir dan identifikasi escherichia coli dalam jamu kunyit asam dari penjual jamu di Wilayah Ngawen Klaten.

8 62 105

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi escherichia coli dalam jamu cekok dari penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 1 113

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi Salmonella pada jamu Uyup-Uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta - USD Repository

0 3 89

Uji Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang/Khamir (AKK), dan identifikasi staphylococcus aureus dalam jamu cekok dari penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 0 98

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi salmonella pada jamu cekok yang diproduksi penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 1 99

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi escherichia coli dalam jamu uyup-uyup dari penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 0 116