G. Pembahasan
Berdasarkan reduksi data, kategorisasi data, dan sintesisasi data diperoleh macam-macam representasi matematika yang digunakan siswa serta
faktor-faktornya. 1. Macam-macam representasi matematis
Perbandingan macam-macam
representasi matematis
berdasarkan teori menurut Mudzakir dengan hasil penelitian.
Tabel 4.6 Perbandingan Teori dengan Hasil Pekerjaan Siswa
Teori Hasil Pekerjaan Siswa
Representasi Visual a. Diagram tabel, atau grafik
Representasi visual b. Gambar
Representasi visual dan aritmatika
Persamaan atau ekspresi matematis Aljabar
Kata-kata atau teks tertulis Aritmatika
Aritmatika dan tekstertulis Teks tertulis
Pada penggunaan representasi visual, siswa lebih menggunakan representasi visual geometri. Siswa menggunakan gambar bentuk
bangun datar seperti segienam dan segiempat. Selain itu siswa menggambar sketsa untuk merepresentasikan apa yang siswa
bayangkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada representasi persamaan atau ekspresi matematis, siswa membuat sistem persamaan dua variabel SPLDV. Kemudian siswa
menyelesaikan dengan metode eliminasi dan substitusi. Pada
representasi kata-kata
atau teks
tertulis, siswa
merepresentasikan pemikiran mereka dengan kalimat biasa. Siswa kesulitan merepresentasikan ide mereka ke dalam representasi lain
sehingga apa yang ada dipikiran mereka, mereka tuliskan dengan teks tertulis. Selain itu, siswa terbiasa mengerjakan soal matematika
langsung mengoperasikan bilangan tanpa variabel. Representasi yang digunakan dapat lebih dari satu multiple
representasi, seperti representasi visual dan aritmatika, aritmatika dan teks tertulis. Pada representasi visual dan aritmatika, siswa membuat
gambar visual untuk merepresentasikan apa yang mereka bayangkan. Dari gambar tersebut siswa dapat menemukan ide penyelesaian lainnya.
Pada aritmatika dan teks tertulis, siswa mengoperasikan bilngan kemudian siswa menjelaskan proses berpikirnya dalam kalimat biasa.
2. Faktor-faktor siswa dalam menentukan representasi matematis yang digunakan
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi
siswa dalam
menentukan represntasi yang akan digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Representasi visual
Tabel 4.7 Pembahasan Analisis Faktor Representasi Visual
Analisis Data Pekerjaan siswa Analisis hasil wawancara
Data pekerjaan S1 P : “Tadi kamu bilang gak suka
dimisalkan x, y, gitu kan? Nah, tapi di pengerjaanmu ini
ada persamaan pakai gambar, apa
kamu lebih
suka menyimbolkan
pakai gambar?”
S1 : “Enggak juga, pake gambar karna
kepikirannya gitu,
enggak kepikiran pake x, y gitu.”
P : “Kok bisa kepikiran pake gambar?”
S1 : “Ya biar lebih jelas aja, persegi panjang yang mana, segienam
yang mana. Jadi gak harus nulis keterangan x apa, y
apa.”
Peneliti menduga siswa menggunakan representasi visual sebagai simbol untuk
persegi panjang dan segienam. Siswa lebih senang menggunakan
representasi visual supaya lebih mudah.
Sesuai dengan dugaan peneliti, siswa menggunakan representasi visual sebagai simbol supaya lebih mudah.
2. Aljabar
Tabel 4.8 Pembahasan Analisis Faktor Representasi Aljabar
Analisis Data Pekerjaan siswa Analisis hasil wawancara
Data pekerjaan S4 P : “Baik, yang nomor satu kamu
pakai SPLDV ya? Kenapa kok gak pakai nalar?”
S4: “Kesusahan.” P : “Kesusahan kenapa?”
S4 : “Kesusahan karena nalarku gak sampai. Ya sampai sih tapi
cuman bingung aja.” P : “Bingungnya dimana?”
S4: “Gak bingung juga sih, kalau pakai SPLDV kan lebih
enak.” P
: “Kalau pakai nalar justru kesusahan
ya? Kesusahan
nulisnya atau gimana?” S4:“Dari nalar ke nulisnya itu
susah.” Berdasarkan hasil pekerjaan siswa peneliti
menduga siswa terbiasa mengerjakan soal dengan SPLDV.
Berdasarkan hasil wawancara siswa kebingungan menuliskan penjelasan
penalarannya. Pada awalnya peneliti menduga siswa menggunakan persamaan matematika
karena siswa sudah terbiasa. Ternyata siswa bingung merepresentasikan pemikirannya jika tidak menggunakan cara SPLDV..
3. Representasi Visual dan aritmatika
Tabel 4.9 Pembahasan Analisis Faktor Representasi Visual dan Aritmatika
Analisis Data Pekerjaan siswa Analisis hasil wawancara
Data pekerjaan S3 P : “Terus yang nomor tiga. Jadi
kamu pakai konsep keliling.” S3 : “Itu kan kelihatan dari sininya.
Awalnya mau ngitung luas tapi gak mungkin. Terus
nyoba tak gambar kotak kotak.
Teruskan potongan
kertas kan
11, otomatis
banyaknya potongan kertas yang bawah ada 10 potongan
terus yang samping ada 16. Terus ditambah 4 dibagian
sudutnya.”
P : “Kalau yang bagian b gimana?” S3: “Sama pakai konsep keliling
juga tapi dibagi 2 dulu. Potongan kedua kan 2 cm.”
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa peneliti menduga siswa menggunakan gambar
untuk memperjelas dan mudah untuk membayangkan.
Berdasarkan hasil wawancara siswa menggunakan
gambar untuk
memperjelas bentuk bingkai foto yang ada dipikirannya, dari gambar
tersebut siswa menemukan ide penyelesaian lainnya..
Berdasarkan hasil wawancara siswa, dugaan peneliti benar bahwa siswa menggunakan gambar untuk memperjelas bentuk bingkai foto yang ada
dipikirannya, dari gambar siswa menemukan ide penyelesaian lainnya..
4. Aritmatika
Tabel 4.10 Pembahasan AnalisisFaktor RepresentasiAritmatika
Analisis Data Pekerjaan siswa Analisis hasil wawancara
Data pekerjaan S1 P : “Kalau ngerjain soalnya biasa
digambar gak? Walaupun gak disuruh. Misalkan Cuma
buat sketsanya doing.”
S1: “Enggak, gak bisa gambar juga soalnya. Aku lebih seneng
pakaikalimat matematikanya.”
Data pekerjaan S2 P : “Gak nyoba digambar gitu?”
S2 : “Enggak nanti malah bingung.”
Data pekerjaan S3 P : “Kamu ngerjaiinnya pakai nalar
ya? Kok gak pakai SPLDV aja?”
S3 : “Sempet kepikiran juga tapi panjang, terus jadi males?”
P : “Misalkan Inggar membeli 3 buku dan 3 pensil harganya 21
ribu. Kamu beli 2 pensil dan 3 buku harganya 19 ribu, terus
aku beli 2 pensil 1 buku. Berapa yang harus aku bayar?
Kalau kayak gitu penyelesainnya pakai?”
S3 : “Pakai SPLDV” P : “Berarti gak langsung pakai nalar
ya?” S3 : “Enggak, kalau dah rumit gitu
pakai SPLDV, soalnya kan dah ada rumusnya.”
Data pekerjaan S4 P : “Baiklah, trus yang nomor 3,
kamu jawabnya pakai...?” S4 : “Pakai nalar terus aku tulis.”
P : “Tadi yang nomor 1, katanya gak bisa?”
S4 : “Itukan kan yang nomor 1.” P : “Kalau yang nomor 3 malah
bisa?” S4 : “Iya.”
P : “Nalarnya bagaimana?” S4:“Ada
bingkai, potongan
kertasnya 1
cm, jadi
dikelilingi potongan
kertas ukuran 11 gitu trus ditambah 4.”
Dari hasil pekerjaan siswa peneliti menduga siswa tidak terbiasa untuk
menggambar sehingga
langsung menuliskan perhitungannya.
Dari hasil wawancara, siswa tidak biasa
menggambar, justru
jika menggambar siswa bingung. Siswa
mengerjakan dengan
penalaran sehingga siswa langsung menuliskan
perhitungannya saja. Dari hasil wawancara, ternyata siswa tidak terbiasa untuk menggambar dan
menggunakan penalarannya sehingga langsung menuliskan perhitungannya. Jika menggunakan gambar. siswa justru menjadi bingung. Selain itu bentuk soal juga
mempengaruhi siswa dalam menentukan representasi yang digunakan.
5. Teks tertulis dan aritmatika
Tabel 4.11 Pembahasan AnalisisFaktor Teks Tertulis dan Aritmatika
Analisis Data Pekerjaan siswa Analisis hasil wawancara
Data pekerjaan S2 P : “Kenapa pakai perbandingan?
Knapa gak pake persentase ato yg lain gitu?”
S2 : “Hmmm... kalau pakai persentase bingung.”
S2 : “Hmmm... kalau pakai persentase bingung.”
P : “Kamu jawab kantong kedua karena berisikan kelereng merah
paling sedikit.
Lah kenapa
pake perbandingan
kalau alasannya
kelereng merah paling sedikit?” S2 : “Hmmm... ya biar lebih jelas aja.”
P : “Lebih jelas gimana?” S2 : “Ini suruh jelasin, jadi aku jelasin
pake kalimat kayak gitu, biar lebih jelas alasannya knapa
milih itu.”
P : “Menurutmu kalau pakai kalimat biasa lebih jelas daripada pake
kalimat matematika, gitu?” S2 :
“Iya”
Data pekerjaan S3 P : “Kenapa pakai perbandingan? Gak
yang lain?” S3: “Pake perbandingan karena
menurutku biar
lebih mudah
ngira-ngiranya.” P : Kamu jawab kantong kedua karena
berisikan kelereng merah paling sedikit. Lah kenapa pake
perbandingan kalau
alasannya kelereng merah paling sedikit?”
S2 : “Hmmm... ya biar lebih jelas aja P : “Lebih jelas gimana?”
S2 : “Ini suruh jelasin, jadi aku jelasin pake kalimat kayak gitu, biar
lebih jelas alasannya knapa milih itu.”
P : “Menurutmu kalau pakai kalimat biasa lebih jelas daripada pake kalimat
matematika, gitu?” S3 : “Iya”
Dari hasil pekerjaan siswa peneliti menduga siswa terbiasa menyelesaikan
masalah peluang dengan perbandingan dan teks tertulis untuk memperjelas
pekerjaannya. Dari hasil wawancara siswa bingung
jika menggunakan cara lain selain perbandingan. Menurut siswa
Siswa menggunakan perbandingan karena tidak paham jika menggunakan cara yang lain. Menurut siswa dengan teks tertulis atau kalimat biasa akan lebih jelas
pemecahan masalahnya. Selain itu perintah soal juga mempengaruhi siswa dalam memecahkan masalah.
6. Teks tertulis
Tabel 4.12 Pembahasan Analisis Faktor Teks Tertulis
Analisis Data Pekerjaan siswa Analisis hasil wawancara
Data pekerjaan S2 P : “Terus yang c ini maksudnya
gimana? Bisa
karena ditambah 4? Keliling kok
dibagi keliling?” S2: “Ditambah 4 karena dari
pojok-pojoknya itu.
Keliling fotonya itu dibagi
keliling potongan kertas itu. Terus banyaknya kertas
disesuaikan dengan
panjang keliling potongan persegi itu biar bisa dibikin
bingkai.”
Data pekerjaan S3 P : “Kamu jawabnya, bisa dibuat
persamaan terus
ini ada
penjelasannya. Dari
penjelasan ini kamu buat persamaannya,”
S3 : “Buat persamaannya dari penjelasannya?”
P : “Ini kan kamu dah nulis rumus keliling
persegi panjang
terus kamu lanjutin dibagi dengan
panjang potongan
kertas.” S3 : “Lah itu tadikan ada 2 ukuran
potongan kertas terus pakai yang mana?”
Data pekerjaan S4 P
: “Kamu
gak merhatiin
banyaknya kelereng
merah gitu?”
S4 : “Enggak” P : “Kamu udah dapet materi
peluang?” S4 : “Belum”
P : “Menurut nalarmu peluang itu apa?”
S4 : “Sik... kayake logikaku salah.” P : “Peluang itu apa?”
S4 : “Kesempatan” Berdasarkan hasil pekerjaan siswa peneliti
menduga siswa memahami bagaimana mencari banyaknya potongan kertas tetapi
tidak bisa menuliskannya dalam kalimat matematika.
Berdasarkan hasil
wawancara, siswa kurang memahami soal,
proses penyelesaian soal 3a dan 3b, dan kesulitan menuliskan dalam
kalimat matematika.
Awalnya peneliti mengira siswa dapat memahami soal dan hanya kesulitan menuliskan dalam kalimat matematika. Dari hasil wawancara ternyata tidak
hanya kesulitan menuliskan dalam kalimat matematika saja tetapi juga siswa kurang memahami soal proses penyelesaian soal 3a dan 3b.
H. Kelemahan Penelitian