Menurut Piaget,
pemikiran analogi
dapat juga
diklasifikasikan sebagai abstraksi reflektif seperti ini karena pemikiran itu tidak dapat disimpulkan dari pengalaman. Misalnya,
hubungan harimau dengan bulu, seperti manusia dengan rambut.
D. Pemecahan Masalah
Menurut Krulik dan Rudnick 1996:3, pemecahan masalah adalah sarana seorang individu yangmenggunakanpengetahuanyang diperoleh
sebelumnya, kemampuan, dan pemahamanuntuk menyelesaikan masalah. Menurut Santrock 2007:368, pemecahan masalah adalah mencari cara
yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Pemecahan masalah oleh Evans dalam Suharnan, 2005: 289 didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang
berhubungan dengan pemilihan jalan keluar atau cara yang cocok bagi tindakan dan pengubahan kondisi sekarang present state menuju kepada
situasi yang diharapkan future state atau desired goal. Menurut Ling dan Catling 2012:176, sebelum mencoba
menyelesaikan masalah, perlu diciptakan representasi dari masalah tersebut ini biasanya disebut sebagai “representasi internal”. Hal ini biasa
dalam bentuk gambar, simbol, atau diagram. Setelah representasi internal diciptakan, ada sejumlah strategi untuk benar-benar menyelesaikan
masalah. Menurut beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pemecahan
masalah adalah mencari solusi terhadap suatu masalah dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakankemampuan, pemahaman, dan pengetahuanyang diperoleh sebelumnya,
E. Komunikasi Matematis
NCTM 1989 : 214 menyatakan bahwa kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilihat dari 1 Kemampuan
mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis, dan mendomonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 2
Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematika baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual
lainnya; 3 Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya, untuk menyajikan ide-ide,
menggambarkan hubungan-hubungan dan model-model situasi. Komunikasi merupakan suatu tantangan bagi siswa di kelas untuk
mampu berpikir dan bernalar tentang matematika yang merupakan sarana pokok dalam mengekspresikan hasil pemikiran siswa baik secara lisan
maupun tertulis NCTM, 2000:268. Selanjutnya menurut Sumarmo dalam Elida, 2012 komunikasi matematik meliputi kemampuan siswa :
1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika;
2. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar;
3. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika;
4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; 5. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis;
6. Membuat konjengtur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi;
7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang
dipelajari.
F. Representasi Matematis