Interaksi Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Terhadap Sikap

3. Interaksi Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Terhadap Sikap

Nasionalisme Siswa Penelitian ini ada interaksi antara minat belajar sejarah dan prestasi belajar sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa minat belajar dan prestasi belajar berkaitan erat dalam mempengaruhi sikap nasionalisme siswa. Hal ini berarti siswa yang memiliki minat dan prestasi belajar sejarah tinggi akan berpengaruh terhadap sikap nasionalisme siswa. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan menghasilkan prestasi belajar sejarah tinggi. Siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi memiliki kesadaran sejarah yang tinggi pula yang dapat membantu siswa menumbuhkan cinta tanah air. Hal ini berarti siswa yang memiliki prestasi belajar sejarah tinggi akan memiliki sikap nasionalisme yang tinggi pula, yang dapat dilihat dari perhitungan bahwa F hitung F tabel yaitu 18.448 3,97. Minat belajar siswa menjadikan siswa tertarik untuk mempelajari sejarah secara terus menerus. Ketertarikan siswa mempelajari sejarah dapat membantu siswa mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh- sungguh sehingga siswa mudah dalam memahami apa yang dipelajari. Keinginan untuk belajar yang dimiliki siswa untuk mempelajari sejarah dapat menjadi tolak ukur tinggi rendah minat yang dimiliki siswa. Semakin besar minat seseorang semakin besar perhatiannya. Belajar dalam jangka panjang tidak mungkin berlangsung tanpa adanya perhatian yang besar, padahal belajar tekun menjadi prasyarat untuk menguasai pelajaran dan memperdalam pemahaman. 93 Prestasi belajar sejarah yang dimiliki siswa merupakan hasil yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berupa nilai dalam bentuk angka. Siswa yang tekun, rajin dan disiplin akan memiliki prestasi belajar tinggi, dan cenderung selalu berusaha untuk mempertahankan prestasinya yang didukung minatnya untuk belajar secara terus menerus. Interaksi antara minat dan prestasi belajar dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang memiliki minat tinggi akan cenderung lebih aktif mengikuti pembelajaran sejarah baik di kelas maupun di luar kelas, seperti rajin mencatat, menulis, menonton film sejarah, membuat laporan sejarah. Kreativitas yang dimiliki siswa tersebut membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran sejarah. Belajar yang didasari minat tinggi akan lebih menyenangkan sehingga mudah untuk memahami materi pembelajaran dan siswa yang demikian akan memiliki prestasi belajar sejarah yang tinggi. Semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi yang dimiliki oleh siswa dan berpengaruh terhadap sikap nasionalisme siswa. 93 The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, Jilid 1, Yogyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna, 2002, hal 29 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan sikap nasionalisme antara siswa yang memiliki minat belajar sejarah tinggi dan siswa yang memiliki minat belajar sejarah rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa F hitung sebesar 6.124,18 dan F tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,97, jadi F hitung F tabel . Hal ini berarti H yang menyatakan tidak ada perbedaan sikap nasionalisme antara siswa yang memiliki minat belajar sejarah tinggi dan siswa yang memiliki minat belajar sejarah rendah ditolak. Dengan demikian siswa yang memiliki minat belajar sejarah tinggi memiliki sikap nasionalisme yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki minat belajar sejarah rendah. Siswa yang memiliki minat belajar sejarah tinggi cenderung memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. 2. Ada perbedaan sikap nasionalisme antara siswa yang memiliki prestasi belajar sejarah tinggi dan siswa yang memiliki prestasi belajar sejarah rendah. Hal ini dapat dilihat pada perhitungan bahwa F hitung sebesar 6.123,332 dan F tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,97, jadi F hitung F tabel. Hal ini berarti H yang menyatakan tidak ada perbedaan sikap nasionalisme antara siswa yang memiliki prestasi belajar sejarah tinggi dan siswa yang memiliki prestasi belajar sejarah rendah ditolak. Dengan