Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
76
sikan dengan dicetak miring atau bisa juga menggunakan tanda kurung. Kata atau kalimat dalam petunjuk pemanggungan tersebut
tidak ikut diucapkan oleh pemain.
Sebagai misal, tokoh Istri Mustafa yang mengucapkan dialog “Anak kerbau itu masih menyusui” istri Mustafa ikut bicara
bermaksud menengahi pertikaian itu merupakan bentuk improvisasi. Hal ini dapat dilihat dalam kerangka naskah drama
yang tidak menyebutkan secara tertulis ada tokoh istri Mustafa.
Perlu kalian perhatikan bahwa penggunaan teknik improvisasi dalam bermain drama memerlukan kemampuan berpikir cepat
dalam menciptakan karakter tokoh, dialog untuk menyambung cerita, serta membangun suasana cerita. Dengan kemampuan
tersebut, seseorang yang melakukan pemeranan secara improvisasi dapat memerankan suatu tokoh dengan tepat berdasarkan urutan
cerita tanpa menggunakan teks naskah. Dalam teknik ini, pemeran juga dituntut untuk dapat membuat dialog-dialog sendiri.
Uji Kemampuan 2
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti bersama kelompokmu
1. Buatlah sebuah kerangka cerita drama dengan tema dan isi
cerita yang menarik 2.
Tuliskanlah kronologi cerita berdasarkan urutan yang akan dipentaskan, yang meliputi penokohan, prolog, konflik,
penyelesaian, dan ending
3. Diskusikan kerangka cerita dan kronologi cerita bersama
teman-temanmu untuk menyusun sebuah pementasan 4.
Persiapkanlah sebuah pementasan berdasarkan kerangka cerita yang kamu buat, termasuk mempersiapkan teknik
improvisasi
5. Pentaskanlah cerita drama tersebut dengan teknik improvisasi
C. Membaca Cepat 250 Kata per Menit
Membaca cepat merupakan salah satu metode untuk membaca teks atau wacana yang menuntut pemahaman secara
cepat. Pembaca yang baik akan mendapat 80 – 90 pemahaman dari teks yang dibaca dalam waktu yang ditentukan. Dalam hal ini,
kecepatan membaca orang per orang berbeda-beda. Misalnya 200 kata per menit, 250 kata per menit, dan seterusnya. Namun
demikian, akan menjadi sangat baik jika kecepatan membaca dilatih,
TAGIHAN
1. Kumpulkan semua naskah drama yang
ditulis siswa menjadi satu
2. Pilihlah salah satu naskah drama di
antaranya yang paling sempurna untuk
dipentaskan
3. Pentaskahlah naskah drama tersebut pada
acara tertentu di sekolahmu
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat mengua-
sai teknik membaca cepat dan dapat me-
nyimpulkan isi baca- an suatu teks bacaan
dengan kecepatan membaca 250 kata per
menit.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 4 Kebudayaan
77
sehingga mencapai hasil atau kemampuan yang maksimal. Kecepatan membaca diukur dengan rumus: Jumlah kata dibagi
waktu membaca.
Buku bacaan seperti majalah, biasanya dibaca dengan kecepatan 200 – 400 kata per menit. Dengan kemampuan seperti
ini, minimal 70 pemahaman akan diperoleh pembaca. Adapun kecepatan di atas 400 kata per menit hanya digunakan untuk
membaca informasi yang sifatnya sekilas.
Dalam melatih kemampuan membaca cepat kalian, bacalah teks di bawah dengan waktu 1 menit. Setelah selesai membaca,
jawablah pertanyaan berkaitan isi teks tanpa membaca kembali teks. Jika 75 jawaban atas pertanyaan di atas tepat, berarti kalian
telah mampu membaca cepat dengan 250 kata per menit dengan baik. Agar kemampuan kalian meningkat, kalian harus lebih banyak
berlatih.
Latihlah kemampuan membaca cepat kalian dengan membaca teks ± 250 kata berikut dalam waktu 1 menit
Sumber: Dok. Penerbit
Gamelan, Orkestra ala Jawa
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah di berbagai
benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan. Selain itu, gamelan
melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan
pemusik gamelan ternama. Pergelaran musik gamelan kini dapat dinikmati di berbagai
belahan dunia. Namun, Jogjakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati
gamelan. Ini dikarenakan di kota inilah Anda dapat menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Jogjakarta adalah Gamelan Jawa. Gamelan Jawa berbeda
dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang
lebih lembut dan slow, berbeda dengan
Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan
didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan
hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik
gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentungan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan
pada tali atau bambu tipis, hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan
selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini digunakan untuk mengiringi pergelaran
wayang dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudah mengiringi pergelaran wayang
dan tarian, gamelan berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para
sinden.
Sumber: www.yogyes.com, dengan pengubahan
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk
Pelajar 3, 2005
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
78
Setelah membaca teks di atas dalam waktu 1 menit, kalian dapat mengevaluasi kemampuan membaca cepat kalian dengan
indikator kemampuan memahami isi bacaan. Kemampuan membaca cepat kalian dikatakan berhasil apabila kalian dapat
menjawab pertanyaan berkenaan dengan teks bacaan, dengan kebenaran lebih dari 75. Sebagai contoh pertanyaan yang
berkenaan dengan teks di atas adalah berikut.
1. Apakah dampak dari popularitas musik gamelan?
2. Di manakah tempat yang paling tepat untuk menikmati
gamelan? 3.
Mengapa Jogjakarta dikatakan sebagai tempat yang tepat untuk menikmati musik gamelan?
4. Apakah nama jenis gamelan yang berkembang di
Jogjakarta? 5.
Bagaimanakah perbedaan antara Gamelan Jawa dengan Gamelan Bali dan Gamelan Sunda?
6. Apa salah satu penyebab adanya perbedaan dalam musik
Gamelan Jawa dengan musik gamelan lainnya? 7.
Apa saja musik yang mendasari kemunculan gamelan? 8.
Apakah fungsi gamelan itu? Adapun jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah
berikut. 1.
Merambah di berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi
sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama.
2. Jogjakarta.
3. Karena di kota inilah kita dapat menikmati gamelan dalam
versi aslinya. 4.
Gamelan Jawa. 5.
Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, sedangkan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda
yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling.
6. Pandangan hidup masyarakat yang diungkapkan dalam
irama musik gamelannya. 7.
Kentungan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis, hingga dikenalnya alat musik dari logam.
8. Untuk mengiringi pergelaran wayang dan tarian.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 4 Kebudayaan
79
Kemampuan membaca cepat dapat dilatih dengan teknik berikut.
1. Membaca dengan tidak menggerakkan bibir dan tidak
bersuara. 2.
Menghindari regresi atau pembacaan yang mengulang-ulang. 3.
Memperluas jangkauan mata terhadap teks. 4.
Berlatih secara tekun dan rutin.
Bingkai Bahasa
Perhatikan paragraf pertama pada teks bacaan “Gamelan, Orkestra ala Jawa”. Dalam teks bacaan tersebut terdapat kalimat: Pergelaran musik
gamelan kini dapat dinikmati di berbagai belahan dunia, tapi Jogjakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan, karena di kota
inilah Anda dapat menikmati versi aslinya.
Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk campuran. Disebut kalimat majemuk campuran karena dibentuk oleh kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara ditandai oleh penanda hubung tapi yang menunjukkan hubungan pertentangan. Adapun kalimat
majemuk bertingkat ditandai oleh penanda hubung karena yang menunjukkan hubungan akibat sebab.
Selain tapi, hubungan pertentangan juga dapat ditunjukkan oleh kata melainkan, bukan, akan tetapi, dan sebagainya. Contoh: Seharusnya ia
belajar dengan tekun bukan malah bermain-main tanpa kenal waktu. Dalam kalimat majemuk bertingkat juga terdapat hubungan pertentangan.
Contoh: Saya akan tetap berbuat baik, meskipun ia selalu berbuat jahat. Perhatikan kolom berikut
• Buatlah contoh kalimat majemuk setara hubungan penyertaan dan pemilihan
• Buatlah contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab - akibat dan pengandaian
• Buatlah contoh kalimat majemuk campuran Pertentangan
tetapi, melainkan, bukan Perbandingan
daripada Sebab-akibat
sebab, karena, oleh karena Pengandaian
seandainya, kalau-kalau Waktu
sejak, ketika
Hubungan Penanda Hubung
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
80
Uji Kemampuan 3
Bacalah teks ± 500 kata berikut dalam waktu 2 menit
Sendratari Ramayana, Drama dalam Tarian Khas Jawa
Sendratari Ramayana adalah seni pertunjukan yang cantik, mengagumkan, dan
sulit tertandingi. Pertunjukan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari,
drama, dan musik dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah
Ramayana. Ramayana yaitu epos legendaris karya Walmiki yang ditulis dalam bahasa
Sanskerta.
Kisah Ramayana yang dibawakan pada pertunjukan ini serupa dengan yang terpahat
pada Candi Prambanan. Seperti yang banyak diceritakan, cerita Ramayana yang terpahat
di candi Hindu tercantik mirip dengan cerita dalam tradisi lisan di India. Jalan cerita yang
panjang dan menegangkan itu dirangkum dalam empat lakon atau babak: penculikan
Shinta, misi Hanoman ke Alengka, kematian Kumbakarna atau Rahwana, dan pertemuan
kembali Rama-Shinta.
Seluruh cerita disuguhkan dalam rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para
penari yang rupawan dengan diiringi musik gamelan. Anda diajak untuk benar-benar larut
dalam cerita dan mencermati setiap gerakan para penari untuk mengetahui jalan cerita.
Tidak ada dialog yang terucap dari para penari. Satu-satunya penutur adalah sinden
yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu- lagu dalam bahasa Jawa dengan suaranya yang
khas.
Cerita dimulai ketika Prabu Janaka mengadakan sayembara untuk menentukan
pendamping Dewi Shinta putrinya yang akhirnya dimenangkan Rama Wijaya.
Dilanjutkan dengan petualangan Rama, Shinta, dan adik lelaki Rama yang bernama
Laksmana di Hutan Dandaka. Di hutan itulah mereka bertemu Rahwana yang ingin
memiliki Shinta. Rahwana menganggap Shinta sebagai jelmaan Dewi Widowati,
seorang wanita yang telah lama dicarinya.
Guna menarik perhatian Shinta, Rahwana mengubah seorang pengikutnya yang bernama
Marica menjadi Kijang. Usaha itu berhasil karena Shinta terpikat dan meminta Rama
memburunya. Laksamana mencari Rama setelah lama tidak kunjung kembali.
Sementara Shinta ditinggalkan dan diberi perlindungan berupa lingkaran sakti agar
Rahwana tidak dapat menculik. Perlindungan itu gagal karena Shinta berhasil diculik setelah
Rahwana mengubah diri menjadi sosok Durna.
Di akhir cerita, Shinta berhasil direbut kembali dari Rahwana oleh Hanoman.
Hanoman adalah sosok kera yang lincah dan perkasa. Namun ketika dibawa kembali,
Rama justru tidak memercayai Shinta lagi dan menganggapnya telah ternoda. Untuk
membuktikan kesucian diri, Shinta diminta membakar raganya. Kesucian Shinta terbukti
karena raganya sedikit pun tidak terbakar tetapi justru bertambah cantik. Rama pun
akhirnya menerimanya kembali sebagai istri.
Anda tidak akan kecewa apabila menikmati pertunjukan sempurna ini, sebab
tidak hanya tarian dan musik yang dipersiapkan. Di pertunjukan ini, pencahayaan
disiapkan sedemikian rupa, sehingga tidak hanya menjadi sinar yang bisu, tetapi mampu
menggambarkan kejadian tertentu dalam cerita. Begitu pula riasan pada tiap penari,
tidak hanya mempercantik tetapi juga mampu menggambarkan watak tokoh yang diperan-
kan. Dengan demikian, penonton dapat dengan mudah mengenali meski tidak ada
dialog.
Anda juga tidak hanya dapat menjumpai tarian, tetapi juga adegan menarik seperti
permainan bola api dan kelincahan penari berakrobat. Permainan bola api yang
menawan dapat dijumpai ketika Hanoman yang semula akan dibakar hidup-hidup justru
berhasil membakar Kerajaan Alengkadiraja milik Rahwana. Sementara akrobat dapat
dijumpai ketika Hanoman berperang dengan para pengikut Rahwana. Permainan api ketika
Shinta hendak membakar diri juga menarik untuk disaksikan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 4 Kebudayaan
81
Di Jogjakarta, terdapat dua tempat untuk menyaksikan Sendratari Ramayana. Pertama,
di Purawisata Jogjakarta yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, sebelah timur Kraton
Jogjakarta. Anda akan mendapatkan paket makan malam sekaligus melihat sendratari.
Tempat menonton lainnya adalah di Candi Prambanan, tempat cerita Ramayana yang asli
terpahat di relief candinya.
Sumber: www.yogyes.com, dengan pengubahan
Jawablah pertanyaan-petanyaan berikut dengan tepat Kerjakan di buku tugas
1. Mengapa sendratari Ramayana dikatakan sebagai sebuah pergelaran yang mengagumkan?
2. Apakah bangunan yang terdapat cerita mengenai epos Ramayana?
3. Dalam epos Ramayana terdapat 4 babak, apa sajakah yang termasuk dalam babak tersebut?
4. Bagaimanakah cara sendratari Ramayana menyampaikan isi ceritanya?
5. Bagaimanakah awal kisah dalam sendratari Ramayana? 6. Siapakah tokoh antagonis dalam sendratari Ramayana?
7. Bagaimanakah akhir cerita dari kisah Ramayana? 8. Kapan atraksi akrobatik dalam sendratari Ramayana
disajikan?
Simpulkan isi teks bacaan “Sendratari Ramayana, drama dalam Tarian Khas Jawa” Kerjakan di buku tugas
D. Menulis Petunjuk Melakukan Sesuatu