Pelajaran 8 Kreativitas
143
“Sebenarnya yang diomongin Nanda itu
bener ngga sih?” tanya Uni.
Aduh, kok dia nanyanya langsung gitu sih?
Nggak basa-basi dulu, kek. Jangan-jangan dia sakit hati. Gue dibilangnya
nggak setia kawan lagi, pembohong dan segala macam.
Tapi salahnya juga, sih. Pacaran nggak bilang-
bilang. Kan gue udah keburu suka juga. Tapi gue mesti jawab apa nih? Nggak mungkin
banget kalo gue jawab ‘iya’. Tapi secara nggak langsung itu udah berterus terang ke Adit kalo
gue suka sama dia. Kalo gue jawab ‘nggak’, kapan gue bisa ngerebut Adit dari Uni. Jawab
apa ya? 15 menit lagi Adit pulang, nih.
“Kok nggak jawab? Grogi ya? Atau takut?” ejek Adit.
“Itu, eee ...,” Tita mencoba mencari jawaban yang tepat.
“Nggak usah salting gitu dong, Tit,” kata
Adit. “Siapa yang
salting?” kata Tita yang menjadi salah tingkah.
“Gitu aja sewot. Kenapa sih? Malu ya
ngejawab pertanyaan Uni?” goda Adit. “Siapa yang malu Malu kenapa, lagi,”
kata Tita kesal. “
Udah, kalo malu, malu aja. Nggak usah ngeles segala deh. Bilang aja lo malu ngaku
ke Uni kalo lo itu sebenernya suka sama gue.
Bilang aja kalo yang dibilang Nanda itu bener
semua. Uni nggak akan marah, kok. Ya.
nggak, Ni?” “GR-an amat sih, jadi orang. Asal
lo tau aja, semua yang Nanda bilang itu boong
Denger, kan. BOONG, Nanda itu.”
Eiffel Im In Love, Rachmania Arunita
Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan cermat di buku tugasmu
1. Ada berapa tokohkah yang diceritakan dalam kutipan novel
yang kamu dengar? 2.
Bagaimanakah karakter tokoh yang ada dalam kutipan novel terjemahan tersebut?
3. Tentukan tema dari kutipan novel yang telah kamu dengar
4. Tunjukkan alasan kamu menentukan tema tersebut
5. Jelaskan latar tempat dan waktu dalam kutipan novel yang
kamu dengar
B. Mengomentari Kutipan Novel Remaja Asli atau Terjemahan
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam pembentukannya. Unsur
intrinsik merupakan unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik novel meliputi
tema, amanat atau pesan, alur atau plot, latar atau setting, penokohan, sudut pandang, dan style atau gaya bahasa. Unsur
ekstrinsik karya sastra merupakan unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari luar karya sastra. Unsur ekstrinsik novel, di
antaranya latar belakang pendidikan pengarang, kondisi sosial masyarakat, adat daerah tertentu, dan sebagainya.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat membe-
rikan komentar kutipan novel remaja,
baik novel asli ataupun terjemahan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
144
Hal-hal yang menarik dari sebuah novel dapat diuraikan berdasarkan atau atas pandangan terhadap kedua unsur tersebut.
Untuk mengawali proses apresiasi, simaklah pembacaan kutipan novel remaja terjemahan berikut
Di Sanalah Kenangan Terowongan Biru
Karya: Oh Soo Yeon Untuk selamanya Joon Suh tak akan
melupakan Laut Hwa Jin Po ini. Ketika di Amerika, tempat yang dirindukannya adalah
Laut Hwa Jin Po. Dulu, ini adalah tempat Eun Suh menumpahkan air mata dan tempat
mengucapkan perpisahan. Eun Suh mengatakan, bila ada kehidupan yang akan
datang maka dia ingin berubah menjadi sebuah laut.
...
Pada saat itu Eun Suh bertanya begini kepada Joon Suh, “Kak, bila ada kehidupan
yang akan datang, kamu ingin menjadi apa?” Eun Suh melanjutkan berbicara, “Jika
aku, aku ingin berubah menjadi laut. Namun, aku tidak mau menjadi laut yang di tempat
lain, ingin menjadi Laut Hwa Jin Po ini saja ...”
“Laut?” “Ng, laut Asalkan melihat laut, hatiku
berubah menjadi tenang, dan alasanku sebenarnya ingin berubah menjadi laut
adalah ...” Eun Suh berhenti berkata, menatap Joon
Suh. “Laut, bukankah selalu ada di sini? Tidak
akan berubah menjadi padang pasir di pagi hari, juga tidak akan tidak menyisakan setetes
air lalu pergi menghilang. Jika benar ada kehidupan yang akan datang, aku berharap
dapat sama seperti laut ini, senantiasa di tempat yang sama, tidak ingin berpisah
dengan siapa pun ...”
“Kak, jika ingin bertemu denganku, datang saja ke tepi laut yang berwarna perak
ini. Pada saat kamu datang, aku akan ada. Kita akan dapat saling bertemu ....”
Sumber: Cinta Tanpa Akhir, 2002
Pengertian dari mengomentari adalah memberikan komentar atau tanggapan. Mengomentari kutipan novel berarti memberikan
tanggapan terhadap kutipan novel yang disajikan. Dalam hal ini, sebagaimana kalian ketahui bahwa hal-hal yang dapat ditanggapi
dari sebuah novel meliputi kisahan yang menjadi isi dari novel tersebut. Isi kisahan tersebut tersusun dari adanya unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang membangunnya. Unsur-unsur tersebut menjadi sangat penting dalam upaya memberikan komentar
terhadap sebuah novel, karena dalam hal ini kemenarikan dari sebuah novel juga dapat diuraikan berdasarkan unsur-unsur
tersebut.
Hal menarik yang dapat kalian petik dari kutipan novel di atas, di antaranya adalah tema percintaan yang dikemas dalam
penceritaan dan gaya bahasa yang penuh kesan. Di antaranya
Sumber: Dok. Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 8 Kreativitas
145
adalah kesan sedih yang mendalam tampak dialami oleh tokoh- tokoh yang ada. Perpisahan terhadap orang yang dicintai adalah
hal yang menyedihkan. Bahkan, kesedihan tokoh Eun Suh menjadikan dirinya ingin berubah menjadi Laut Hwa Jin Po yang
memiliki banyak kenangan bersama Joon Suh.
Novel di atas merupakan novel terjemahan dari novel yang berjudul Endless Love karya Oh Soo Yeon dari Korea. Penerjemah
dari novel tersebut adalah Antonia Stephani. Dari kutipan novel yang sepenggal tersebut, kalian disuguhkan sebuah peristiwa atau
cerita yang menimbulkan banyak penafsiran. Di antara penafsiran itu dapat berupa pertanyaan; 1 Bagaimana awal mula kisah
kedekatan antara Joon Suh dan Eun Suh?; 2 Apa sebab perpisahan mereka?; 3 Bagaimana akhir kisah mereka?; dan sebagainya.
Uji Kemampuan 2
Bacalah kutipan novel berikut dengan cermat
Pelan-pelan Herdis membuka kelopak matanya.
“Sudah sadar.” Herdis menoleh ke arah suara tadi. Di
sebelah kanan dilihatnya seorang laki-laki sedang tersenyum ke arahnya. Kemudian
matanya memerhatikan seluruh sudut ruangan. Semuanya terasa aneh. “Ini di
mana?” tanyanya aneh.
“Kamu berada di tempat saya, Port Verses,” jawab laki-laki itu. Herdis bangkit
dari pembaringan. Sekali lagi matanya memerhatikan keadaan sekeliling, dan sekali
lagi ia tidak bisa memercayai apa yang dilihatnya; seluruh benda yang ada di ruangan
ini sangat aneh.
“Apa ini?” katanya sambil memegang benda yang menempel di kepala. Ia coba
melepaskannya. “Jangan dilepaskan Itu akan membantu
penyembuhanmu.” Herdis memandangi laki-laki itu.
Umurnya mungkin dua puluh lima tahun. Berpakaian serba perak hingga ke sepatu dan
dengan sebuah alat yang menempel di antara telinganya, seperti
earphone. “Anda kami temukan terdampar di spot
80 menit empat hari yang lalu,” kata laki- laki itu menjelaskan.
Spot 80 menit, tanya Herdis dalam hatinya. Ini di mana?
“Maaf, kami tidak bisa menemukan di mana kendaraan Anda. Tapi, sepertinya Anda
bukan dari planet ini,” kata laki-laki itu lagi. “Ini bumi, kan?” timpal Herdis.
“Bumi?” Laki-laki itu balas bertanya dengan kening yang berkerut.
“Ya, bumi,” tegas Herdis. “Oh, planet ketiga setelah matahari
dalam tata surya galaksi.” “Tidak ada yang lain lagi, kan?”
Laki-laki itu tersenyum. Perlahan diambil sebuah benda yang terkait di pinggang
pakaian laki-laki itu, bentuk dan besarnya seperti
e-book. Herdis hanya memerhatikan saja bagaimana laki-laki itu menekan-nekan
benda di tangannya. Setelah itu dari benda tadi keluar cahaya berwarna-warni dan dalam
hitungan detik sudah membentuk sebuah susunan. “Itu galaksi Bimasakti,” serunya
dengan perasaan yang masih diliputi rasa keheranan.
TAGIHAN
Kerjakan tugas berikut secara berurutan
1. Bacalah sebuah novel terjemahan hingga
setengah bagian 2. Kemukakan hal-hal
yang menarik dalam novel tersebut
3. Buatlah akhir kisahan dari novel tersebut
menurut penafsiran- mu
4. Lanjutkan pembacaan novel tersebut hingga
selesai 5. Bandingkan akhir ce-
rita dari novel terse- but dengan penafsiran
yang kamu tulis
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
146
“Benar,” ujar laki-laki tadi, “Tadi kamu bilang berasal dari bumi?” lanjutnya. Herdis
menggangguk. “Aneh,” kata laki-laki itu. “Apanya yang aneh, bukankah sekarang
kita berada di bumi?” “Bukan, ini bukan bumi.”
Herdis tak bisa mengucap satu patah kata pun mendengar penjelasan itu.
“Saat ini Anda berada di Planet Asr, dua ribu tahun cahaya jaraknya dari bumi.” Laki-
laki itu menunjukkan bulatan biru di pinggir tatanan galaksi. Pelan-pelan Herdis
menghitung jajaran planet itu dari matahari. Ada yang ganjil di sana.
“Mustahil, susunan planet dari matahari kan hanya sembilan sedangkan …,” ucapnya
terputus penuh dengan ketidakyakinan. “Dulu memang orang memercayai
susunan galaksi Bimasakti hanya ada sembilan planet dengan satu matahari. Tapi,
nyatanya kami berada di planet ke-5 setelah planet Pluto sekarang.”
Herdis sepertinya ingin tidak memercayai penjelasan laki-laki yang ada di
depannya itu. Tapi, ia sendiri melihat ekspresi dan intonasi laki-laki itu tidak sekalipun yang
memberatkan kecurigaannya itu. Tapi apa benar saat ini ia jauh dari bumi?
“Oh ya, nama saya Alpha,” suara laki- laki yang ternyata bernama Alpha itu
membuyarkan lamunan Herdis. “Saya Herdis. Herdis Hariwijaya,”
katanya seraya menjabat tangan Alpha. “Sekarang tahun berapa, Al?”
“Tahun 4022,” jawab Alpha singkat. Mulut Herdis menganga. Tahun 4022,
katanya di hati tak percaya.
Sumber: Demi Masa, Rul Nasrullah,
www.cybersastra.net
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar di buku tugasmu
1. Berikanlah komentarmu berkenaan dengan kelebihan atau hal
yang menarik dari kutipan novel di atas 2.
Berikanlah komentarmu berkenaan dengan kekurangan atau hal yang kurang menarik dari kutipan novel di atas
3. Jelaskan unsur intrinsik yang paling memengaruhi dari kelebihan
atau kemenarikan kutipan novel tersebut 4.
Bandingkan hasil kerjamu dengan hasil kerja temanmu Diskusikanlah persaman dan perbedaan yang ada
C. Membaca Ekstensif Teks Berita