Pelajaran 1 Peristiwa
15
C. Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama
Setiap karya sastra dengan bentuk penyajian apa pun pasti memiliki unsur yang membangun di dalamnya. Seperti yang pernah
kalian pelajari di sekolah dasar atau di kelas tujuh, sebuah karya sastra dibangun atas dua unsur, yaitu unsur ekstrinsik dan unsur
intrinsik. Secara garis besar, unsur ekstrinsik merupakan unsur dari luar karya sastra, sedangkan unsur intrinsik merupakan unsur
dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik merupakan bagian penting dalam sebuah karya sastra.
Drama merupakan bagian dari karya sastra. Sebagaimana karya sastra yang lain prosa dan puisi, teks drama sebagai bentuk
karya sastra juga memiliki unsur-unsur pembangunnya. Unsur tersebut yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam
drama dapat dilihat berdasarkan dialog antartokohnya.
Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam naskah drama antara lain tema, amanat, alur, perwatakan, dan latar atau setting.
Adapun penjabaran dari unsur-unsur tersebut adalah berikut. Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari
terbentuknya cerita secara umum, yang dapat terbangun dari subtema-subtema. Amanat merupakan pesan atau pelajaran yang
dapat diambil dari cerita. Alur adalah rangkaian cerita yang merupakan jalinan konflik antartokoh yang berlawanan. Alur drama
biasanya terdiri atas perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan penyelesaian. Penokohan mengungkapkan perwatakan dalam
drama yang digambarkan menurut keadaan fisik, psikis, dan sosiologis. Watak fisik meliputi jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, umur,
dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi kegemaran, mentalitas, temperamen, keadaan emosi, dan sebagainya. Watak sosiologis
meliputi jabatan, pekerjaan, kelompok sosial, dan sebagainya. Dia- log merupakan percakapan yang dilakukan para pelaku drama.
Adapun latar yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan keadaan jalannya cerita. Latar sangat berhubungan dengan tata
pentas, tata rias, dan perlengkapan lainnya.
Hal yang harus selalu kalian ingat adalah unsur teks drama berbeda dengan unsur pementasan drama. Dalam hal ini, unsur
teks drama hanya mencakup dalam sebuah teks. Adapun unsur pementasan drama sudah meliputi banyak hal, seperti keaktoran,
tata panggung, tata rias, tata lampu, dan ilustrasi.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
mengidentifikasi dan menjelaskan unsur
intrinsik dari sebuah teks drama.
Sumber: Dok. Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
16
Perhatikanlah kutipan drama “Sayang Ada Orang Lain” berikut
Sayang Ada Orang Lain
Karya: Utuy Tatang Sontani DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT
DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA- TIBA DATANG SEORANG LAKI-LAKI
MENCARI SUMINTO. Hamid : Minto ... Minto Kau masih tidur
di siang hari begini? SUMINI ISTRI SUMINTO
MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS
Suminto ada? Sumini : Ada. Mas ... Mas ... ini ada Pak
Hamid MINTO MUNCUL DENGAN
KAUS OBLONG DAN SARUNG Hamid : Lho aneh ... Istrinya perlente,
suaminya kaya gembel. Suminto : Dia mau pergi, ada urusan.
Hamid : Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja sambil rekreasi.
Ini kan hari Minggu? Suminto : Hari Minggu malah lebih
memusingkan. Uang tak ada, malas mau pergi. Diam di rumah, banyak
yang nagih utang. Hamid : Engkau selalu pesimis, Minto.
Untung istrimu tidak. Sumini : Perempuan jangan disamakan
dengan laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak Hamid, saya
mau pergi dulu, ada urusan. MENDEKATI MINTO LALU
MENCIUM TANGAN BERPAMITAN
Saya pergi dulu, Mas MINI PERGI KELUAR
Hamid : Minto, beruntung sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi
anehnya, engkau selalu kelihatan lesu.
Suminto : Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak
seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima
sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh
hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau perlu menjual barang
yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit, Pak Hamid,
tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan
istriku, atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk
mereka yang mengutangkan kepada istriku.
Hamid : Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara
berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik.
Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup.
Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus bisa menggunakan
kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.
Suminto : Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak
bisa berbuat senista itu, Pak Hamid. Hamid : Siapa yang menganjurkan kamu
untuk korupsi? Aku tidak bilang begitu. Aku cuma menyarankan agar
kamu berpikir dialektis, agar kamu dapat mengubah keadaan menjadi
lebih baik. Tapi ... sudahlah, Minto, aku ke sini sebenarnya hanya
mau pinjam raket badmintonmu.
Suminto : Sudah tidak ada. Hamid : Ke mana?
Suminto : Sudah kujual untuk menutup kekurangan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 1 Peristiwa
17
Berdasarkan petikan naskah drama “Sayang Ada Orang Lain”, kalian dapat mengidentifikasikan unsur intrinsik yang ada,
sebagaimana contoh berikut. 1.
Tema Secara umum petikan drama di atas mengandung
tema kondisi ekonomi yang kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat dari petikan dialog tokoh Suminto; Bagaimana
tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji
yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus
ditutup dengan utang, meminjam, kalau perlu menjual barang yang layak dijual ... dan seterusnya.
2. Amanat atau pesan
Amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari petikan naskah drama di atas di antaranya, yaitu seseorang
harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan berkenaan dengan keadaan ekonomi yang kekurangan.
Amanat atau pesan tersebut dapat disimpulkan dari dia- log tokoh, antara lain: Aku sudah beberapa kali
menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik.
Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup, tapi dengan gaji yang tidak cukup itu
kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.
3. Alur
Jalinan cerita yang tampak pada petikan naskah drama di atas tersusun secara maju. Artinya isi cerita
disampaikan dengan kronologi cerita dari waktu yang lampau menuju waktu ke depan.
4. Penokohan
Dalam petikan naskah tersebut terdapat beberapa tokoh dengan berbagai karakter penokohannya, yang
mencerminkan letak posisi tokoh dalam cerita. Salah satu contoh karakter tokoh dari petikan di atas adalah sifat
kejujuran yang dimiliki oleh tokoh Suminto. Karakter tersebut dapat dilihat melalui dialog; Lantas, apa aku
harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid.
Sumber: Dok. Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
18
5. Latar atau setting
Latar tempat dari cerita dalam petikan naskah di atas yaitu rumah Suminto. Adapun latar waktu dan suasana
dalam cerita adalah pada waktu pagi hari yang sepi di hari Minggu. Hal tersebut dapat dilihat dalam petunjuk
lakuan maupun dialog tokoh yang terdapat dalam teks naskah, di antaranya; Di rumah Suminto yang sempit
dan sederhana. Suasana sepi ... dan dialog: … Ini kan hari Minggu? dan seterusnya.
Uji Kemampuan 3
Perhatikanlah petikan teks naskah drama berikut
…. DI BANGKU-BANGKU PLAZA MONU-
MEN, JULINI BANGUN TIDUR, ROIMA MASIH NGOROK
JULINI : Sudah siang. Kang, bangun. Kita pergi sekarang sebelum diusir
satpam. Kang. MENCUBIT ROIMA
ROIMA : Aduh. Apa sih? JULINI : Sudah siang. Mau ngorok sampai
jam berapa? Memangnya ini hotel? BERKEMAS-KEMAS
ROIMA : Sudah siang? Masa? JULINI : Idiih, dibilangi. Ke mana?
ROIMA : Kencing dulu. KE MONUMEN, KENCING DI SITU
JULINI : Kok di situ? ROIMA : Di mana lagi?
JULINI : Sudah Kita pergi ROIMA : Tunggu. Kalau tidak salah, gubuk
kita dulu ada di sini. Di situ ada kali, jembatan, dan di sana gubuk
Tarsih. Gubuk Djumini dan Turkana di mana ya?
JULINI : Di sini, kali. SAMBIL MEMULAS BIBIRNYA DENGAN LIPSTICK
ROIMA : Ditinggal pergi lima tahun, bisa jadi begini. Luar biasa. Ke mana
mereka semua sekarang? JULINI : Sudah pada mati, kali.
ROIMA : Sembarangan. JULINI : Ya, orang tidak tahu ditanya. Saya
sudah tidak inget lagi. ROIMA : Terang, yang diinget cuma Tibal.
JULINI : Idiih, cemburu. Tibal sudah lewat. Yang ada sekarang cuma abang.
Only abang, forever. DUA SATPAM MUNCUL DI KEJAUHAN
LANGSUNG MEMBUNYIKAN PELUITNYA JULINI : Tuh, tuh, apa kata Julini. Satpam.
Sudah dibilangi supaya pergi dari tadi, malah mogok. Ayo.
MEREKA PERGI BERLARI. ANEHNYA PELUIT MALAH MAKIN BANYAK. MAKIN
BANYAK DAN MAKIN BANYAK.
Sumber: N. Riantiarno, Opera Kecoa, 1986
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 1 Peristiwa
19
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cermat dan benar di buku tugasmu
1. Tentukan unsur-unsur intrinsik teks drama di atas
2. Analisislah unsur-unsur intrinsik teks drama di atas dengan
menunjukkan alasan dan data yang tepat 3.
Tentukan sebuah makna dengan cara mengaitkan beberapa unsur intrinsik teks drama di atas
Kerjakan tugas berikut Tulislah penjelasanmu di buku tugas
1. Carilah sebuah naskah drama yang utuh dan lengkap,
kemudian bacalah naskah tersebut sehingga kamu memahami isinya
2. Tentukanlah unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam naskah
tersebut 3.
Analisislah unsur-unsur intrinsik teks drama di atas dengan menunjukkan data dan alasan yang tepat
4. Tentukan sebuah makna dengan cara mengaitkan beberapa
unsur instrik naskah drama tersebut 5.
Apresiasikan hasil kerjamu bersama teman-teman dan gurumu
TAGIHAN
D. Menulis Laporan