Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ha : Ada perbedaan persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi 2. Perumusan Hipotesis 3 Dan dari hasil pengujian hipotesis diketahui nilai Chi- Square hitung adalah 0,186 sementara Chi-Square tabel dengan α= 0,05 dan dk 2-15-1= 4 adalah 9,49, dan dari analisis diketahui Asymp.Sig . sebesar 0,441 yang lebih besar dari α=0,05. Dengan demikian Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan persepsi atau pandangan guru terhadap penialaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru Ditinjau dari masa kerja guru dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu masa kerja 10 tahun, 10 - 20 tahun, dan 20 tahun keatas. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja. Hal ini didasarkan pada perhitungan Chi-Square hitung 0,211 lebih kecil dari Chi-Square tabel dengan α= 0,05 dan dk 3-15-1 = 8 15,5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Polak, 1976 persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain yang dipersepsi. Namun pada kenyataannya teori berbeda dengan hasil penelitian, karena ditemukan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru tidak ada perbedaan yang signifikan atau rata-rata guru mempunyai pendapat yang sama positif walaupun memiliki masa kerja lama dan yang baru dalam meniti kariernya sebagai guru. Menurut peneliti adanya kesamaan persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan tersebut dikarenakan pedoman sertifikasi guru bersifat rasional dan dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Mengacu pada Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007, persyaratan utama peserta sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah guru yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana S1 atau diploma empat D-IV dan masa kerja minimal 5 lima tahun akan diproritaskan dalam mengikuti program sertifikasi guru. Dengan adanya sertifikasi telah mendorong guru-guru untuk melanjutkan pendidikan dan aktif mengikuti berbagai kegiatan guna mendapatkan sertifikat untuk melengkapi portofolio dan ketentuan mengajar 24 jam pelajaran per minggu menyebabkan banyak guru mencari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tambahan jam mengajar disekolah tempatnya mengajar atau disekolah lain untuk mendapatkan point tinggi agar diproritaskan dan lulus sertifikasi. 2. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari usia guru Ditinjau dari usia guru dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu 25 tahun, 25 - 35 tahun, 35 - 50 tahun, dan 50 - 60 tahun. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari usia guru. Hal ini didasarkan pada Chi-Square hitung 0,293 lebih kecil dari Chi- Square tabel dengan α= 0,05 dan dk 4-15-1= 12 21,0. Walaupun guru mempunyai usia yang jaraknya jauh berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain, namun mereka mempunyai pandangan yang sama dalam menilai portofolio sertifikasi guru dalam jabatan yaitu positif. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007, persyaratan utama peserta sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah guru yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana S1 atau diploma empat D-IV dan masa kerja minimal 5 lima tahun dan usia,pedoman sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio 2008 :40. Kiranya kesamaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan dinilai dari guru yang berusia lebih tua dan guru yang berusia lebih muda juga dikarenakan pedoman sertifikasi guru bersifat rasional dan dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan pedoman penyusunan portofolio sertifikasi guru yang berusia lebih tua memang menjadi kriteria penilaian kedua setelah masa kerja yang diproritaskan untuk mengikuti program sertifikasi guru dalam jabatan, maka dari itu lebih etis juga apabila guru yang berusia lebih muda mendahulukan guru yang berusia lebih tua karena dipastikan juga guru yang sudah tua mempunyai pengalaman yang lebih banyak dan masa kerja lama memperoleh skor tinggi dalam penilaian portofolio sertifikasi guru dari pada guru yang baru saja memulai kariernya sebagai guru. Sertifikasi ini menjadi wahana guru yang berusia tua maupun berusia muda dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru, apalagi sertifikasi guru adalah jaminan bahwa akan meningkatkan kesejahteraan guru dan martabat guru dengan memiliki bukti sertifikat pendidik guru berhak menerima tunjangan sebesar gaji pokok dan dianggap guru profesional. 3. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi Ditinjau dari status sertifikasi guru dikelompokkam menjadi dua yaitu guru yang sudah mempunyai sertifikat pendidik dan guru yang belum mempunyai sertifikat pendidik. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi. Hal ini didasarkan pada Chi-Square hitung 0,186 lebih kecil dari Chi-Square tabel dengan α= 0,05 dan dk 2-15-1= 4 9,49. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 52 guru sudah bersertifikat pendidik mempunyai pendapat yang positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan, demikian pula 53 guru yang belum memiliki sertifikasi mempunyai pendapat positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Adanya kesamaan pendapat tersebut dikarenakan pedoman sertifikasi guru bersifat rasional dan dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Semua guru berhak untuk mengikuti sertifikasi dan akan diproritaskan apabila guru tersebut memiliki kualifikasi akademik sarjana S1 atau diploma empat D-IV dan masa kerja minimal 5 lima tahun, apabila guru sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh dinas pendidikan provinsi atau dinas kabupatenkota dan memperoleh nilai di atas skor minimal maka dinyatakan lulus dan berhak memperoleh bukti sertifikat pendidik dan berhak mendapatkan tunjangan sebesar gaji pokok setiap bulannya. Demikian juga guru yang belum dinyatakan lulus atau memperoleh skor di bawah skor minimal maka guru tersebut harus mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan profesi pendidik untuk melengkapi portofolio atau guru tersebut harus mengikuti PLPG. Bukti sertifikat pendidik adalah jaminan seorang guru dianggap profesional, kesejateraan guru meningkat dan martabat guru terangkat, inilah yang menjadi motivasi guru-guru dalam mengikuti program sertifikasi guru dalam jabatan dengan melajutkan pendidikannya ke jenjang strata S1 atau diploma empat D-IV, mengajar minimal 24 jam per minggu, mengikuti pelatihan dan lain-lain. 65

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin, pendidikan tertinggi dan golongan/kepangkatan : sebuah survai terhadap guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP swasta di Kota Yogyakarta.

0 0 253

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian masa kerja, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 5, SMPN 7, SMP Piri 1, SMP BOPKRI 2, dan SMP Islam.

0 0 269

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, golongan kepangkatan dan usia guru : studi kasus guru-guru SMP Negeri 8, SMP Negeri 10, SMP Perintis, SMP Perak, SMP 17 ``1`` dan SMP BOPKRI 10 di

0 0 156

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin : sebuah survai terhadap guru-guru di dua SMP negeri dan tiga SMP swasta di Kota Yogyakarta.

0 0 156

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, pangkat/golongan, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Waca

0 2 153

Persepsi guru terhadap program sertifikasi bagi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, beban mengajar, dan status guru ; studi kasus guru-guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sleman.

0 0 203

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, USIA GURU, DAN STATUS SERTIFIKASI Studi Kasus: Guru-guru SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMP TD Jetis, SMP Bopkri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis SKRIPSI

0 0 128

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PANGKATGOLONGAN, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana,

0 0 151

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, STATUS SERTIFIKASI PROFESI, DAN JENIS KELAMIN Sebuah Survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta SKRIPSI Di

0 0 154

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, golongan kepangkatan dan usia guru : studi kasus guru-guru SMP Negeri 8, SMP Negeri 10, SMP Perintis, SMP Perak, SMP 17 ``1`` dan SMP BOPKRI 10 di

0 0 154