r
hitung
ini dibandingkan dengan r
tabel
maka r
hitung
0,012 lebih kecil dari r
tabel
0,196 yang dicari dengan cara interpolasi. Nilai r
hitung
yang lebih kecil dari r
tabel
pada taraf signifikansi 2 tailed 5 dan nilai signifikan value 0,908 yang lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak, yang artinya
bahwa tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Pilihan
Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa
untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0,226 dan nilai probabilitas 0,023. Dengan disimpulkannya bahwa adanya hubungan antara status
sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah, berarti semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua,
maka semakin tinggi pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah dan sebaliknya.
Berdasarkan deskripsi data pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah berdasarkan status sosial ekonomi orang tua
kategori sangat tinggi dengan skor 59-69 sebanyak 5 siswa atau 4.95, kategori tinggi dengan skor 50-58 sebanyak 68 siswa atau 67,33,
kategori sedang dengan skor 45-49 sebanyak 13 siswa atau 12,87, kategori rendah dengan skor 40-44 sebanyak 15 siswa atau 14,85, dan
kategori sangat rendah dengan skor 14-39 tidak ada atau 0. Hasil deskripsi ini menunjukkan bahwa skor status sosial ekonomi orang tua
dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah bervariasi, terlihat dari kategori sangat tinggi sampai kategori rendah.
Deskripsi status sosial ekonomi orang tua menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kategorikan memiliki status sosial ekonomi yang tinggi
sebesar 68 siswa atau 67,33 . Jika dilihat dari kuat lemahnya koefisien korelasi, nilai r sebesar
0,226 termasuk dalam kriteria hubungan yang tidak kuat karena terletak antara 0,00 – 0,55. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa meskipun
hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah signifikan, tetapi tingkat
hubungan antara status sosial ekonomi dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah tidak kuat.
Hal tersebut di karenakan siswa yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi lebih suka pertama-tama memilih
melanjutkan ke sekolah menengah umum dibandingkan dengan mereka yang berasal dari tingkat sosial ekonomi yang rendah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Vembriarto 1989:108 bahwa siswa yang memasuki sekolah kejuruan umumnya kurang mampu mamasuki sekolah umum,
baik secara akademik, finansial, maupun secara sosial. Siswa yang
tingkat pendapatan orang tuanya rendah akan memilih melanjutkan ke SMK karena tidak harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan
bisa segera bekerja untuk membantu meringankan baban orang tua. Oleh karena itu status sosial ekonomi berhubungan atau berpengaruh pada
pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah.
2. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Pilihan Siswa Untuk