Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Pilihan Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Pilihan Siswa Untuk

belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode pemecahan Sudjana, 1990:28. Usaha mengetahui hasil belajar biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan mupun praktik yang kemudian diberi skor, yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar Masrun, 1975:1.

G. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Pilihan

Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok. Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang orang tua dalam suatu kelompok masyarakat. Soerjono Sukanto 1990:263 mengatakan bahwa status sosial adalah tempat orang secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, dan hak-hak serta kewajiban- kewajibannya. Mengenai status sosial ekonomi, Keeves 1972:67 mengatakan bahwa status sosial ekonomi mencakup unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompoknya. Keadaan sosial ekonomi orang tua akan berpengaruh pada anak yang beranjak dewasa. Biasanya hal ini tampak apabila anak akan melanjutkan sekolahnya. Mereka yang kurang mampu hanya menyekolahkan anaknya sampai SLTA saja ada pula yang hanya sampai SLTP saja kemudian dianjurkan untuk bekerja Sukanto, 1990:63. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Alwin dan Thornton sebagaimana dikutip oleh Mahmud M.Dimyanti 1990:21, bahwa siswa- siswa yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang tidak menguntungkan mengalami problem-problem finansial sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah, dengan demikian mereka membatasi keinginan untuk lebih maju. Orang tua yang status sosial ekonominya tinggi cenderung menginginkan anaknya melanjutkan sekolah, sedangkan orang tua yang status sosial ekonominya rendah cenderung lebih menghendaki agar anaknya bekerja membantu orang tua dari pada untuk sekolah.

2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Pilihan Siswa Untuk

Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah Prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai Purwodarminto, 1976:768. Sejalan dengan itu Winkel 1989:161 mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka kita akan mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyangkut seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatkannya kemampuan baru yang disebabkan usaha Suryabrata, 1984:324. Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu. Setiap siswa tentu menginginkan sekolah setinggi-tingginya namun untuk mencapai tidaklah mudah karena diperlukan usaha yang besar. Meskipun mempunyai uang yang cukup, anak belum tentu anak dapat melanjutkan sekolah jika tidak mempunyai kesungguhan dalam belajar. Menurut Roestiyah 1983:159, faktor yang mempengaruhi prestasi siswa yang rendah adalah dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Siswa mengangap dirinya masuk sekolah menengah hanya sekedar memenuhi anjuran orang tua, atau sekedar menggunakan waktu senggang dan hanya sekedar gengsi. Adapula yang berpendapat bahwa sekolah menengah adalah tempat menambah pergaulan para siswa supaya mereka tidak ketinggalan informasi yang disampaikan oleh orang lain atau dari alat teknologi. Yang mempunyai pendapat demikian sudah kelihatan ia tidak mempunyai tujuan yang jelas yang mendorong semangat belajarnya. Siswa mempunyai prestasi belajar tinggi dapat dipastikan dia mempunyai tujuan yang jelas untuk terus dapat melanjutkan sekolahnya, karena ia memiliki bekal ilmu atau kemampuan yang memadai. Bagi siswa yang prestasi belajarnya rendah diduga lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolah karena sekolah hanya merupakan beban bagi dirinya.

H. Hipotesis