B. Pilihan
Memilih merupakan faktor psikologis yang dapat memberikan suatu keputusan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pilihan adalah hasil dari
memilih, yang berarti hasil dari mencari atau hasil dari memisahkan mana yang baik dan menghendaki yang sesuai dengan keinginannya, yang sangat penting
untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988:683.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pilihan siswa untuk memilih melanjutkan studi ke sekolah menengah, antara lain faktor teman seusia, prestasi
belajar, keadaan sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang tua. Namun yang akan dibahas di sini hanyalah faktor status sosial ekonomi orang tua dan
prestasi belajar Siwi, 2009:9. Dalam penelitian ini pilihan yang dimaksud adalah siswa yang
menentukan apakah memilih melanjutkan sekolah atau tidak dan jika ia memilih melanjutkan sekolah, maka ia masih dihadapkan pada dua pilihan yaitu akan
melanjutkan ke SMA atau SMK. Ada di antara mereka yang sudah mempunyai kepastian dalam menentukan studi lanjutnya. Ada pula yang masih ragu-ragu
dalam menentukan pilihannya, karena adanya paksaan atau dorongan dari orang tua. Pada umumnya orang tua yang mampu akan memilih SMU agar anak-anakya
mampu mempersiapkan untuk pendidikan tinggi. Sebaliknya orang tua yang mengetahui batas kemampuan keuangannya akan cenderung memilih SMK bagi
anak-anaknya Winahyu, 2009:2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Namun demikian untuk memperoleh pendidikan tersebut perlu biaya yang tidak kecil jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi kadang menjadi kendala bagi
mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak dari mereka yang terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan Winahyu, 2009:1.
C. Tingkat Pendidikan
Sejak dahulu sebenarnya manusia telah mengenal pendidikan, namun dalam perwujudannya yang berbeda-beda, sesuai dengan situasi dan kondisi saat
itu. Perkembangan dan pertumbuhan manusia sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan terjadinya perkembangan ilmu dan teknologi,
maka timbul bermacam-macam pendapat mengenai pendidikan. Menurut Tap MPR RI No IVMPR1973 tentang GBHN: “Pendidikan
pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup”.
Menurut Fudyartanta: Pendidikan adalah proses yang membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berpikir kecakapan dan perasaan atau
sikap mental mereka sedangkan menurut Noeng Muhadjir 1975:11, pendidikan adalah membimbing anak menuju kedewasaan oleh seseorang yang bertanggung
jawab. Pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak saja, melainkan juga
bagi kaum remaja dan orang-orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebab pada hakikatnya pendidikan terutama adalah untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian orang yang telah menerima pendidikan dalam
bentuk apapun akan menjadi berkembang baik pikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna
bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan Negara. Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik di dalam sekolah maupun
di luar sekolah. Westy Soemarto memberikan batasan bahwa pendidikan adalah proses
pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah Soemarto, 1984:211.
Dari batasan-batasan pengertian serta pendapat di atas disimpulkan bahwa melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu
mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai-nilai dan hal-hal yang baru, yang semua itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada
orang itu sendiri. Dengan pendidikan yang cukup seseorang akan mudah mendapatkan pekerjaaan yang sesuai pula. Dengan demikian orang akan lebih
terbuka menerima nilai-nilai baru dan mempunyai cakrawala kehidupan yang luas sehingga mempermudah bagi orang itu sendiri untuk menyesuaikan diri dalam
masyarakat di mana ia berada. Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua yang telah dibuktikan dengan ijazah yang paling
akhir diperolehnya, misalnya lulus SD, SMP, Sekolah Menengah, Sarjana Muda, atau Sarjana. Ijazah tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk
mencari atau mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya.
D. Status Sosial Ekonomi