Evidence Based of Nursing Practice EBNP tentang pelaksanaan

1 Mendemonstrasikan gerakan senam kaki pada pasien selama 15-20 menit masing-masing kaki kiri dan kaki kanan. 2 Tetap memantau kondisi umum pasien c. Setelah pelaksanaan senam kaki 1 Mengukur TTV pasien dan CRT 2 Mengevaluasi pasien 3 Menganjurkan pasien untuk melakukan senam kaki satu kali setiap hari dengan durasi 15-20 masing-masing pada kaki kanan dan kiri.

11. Evidence Based of Nursing Practice EBNP tentang pelaksanaan

Senam Kaki Penelitian tentang Senam Kaki Foot Exercise telah pernah dilakukan pada tanggal 1 Februari 2012 oleh Kirnantoro, Rosa Delima Ekwantini, dan Abdul Majid di Puskesmas Gamping II, Kabupaten Sleman dengan judul “Pengaruh Foot Exercise terhadap Pencegahan Terjadinya Ulkus Diabetik pada Pasien Neuropati Diabetik”. Kirnantoro dkk menggunakan metode penelitian Quasi eksperiment with pre-post test design with control group, dimana 30 responden dijadikan sebagai kelompok intervensi dan 30 responden dijadikan sebagai kelompok kontrol. Kelompok intervensi maksudnya adalah kelompok yang diberikan tindakan senam kaki, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang sama sekali tidak diberikan intervensi senam kaki. Universitas Sumatera Utara Analisis data pada satu kelompok menggunakan uji korelasi : Uji Mc Nemar dengan tingkat kepercayaan 95 a = 0,05; sedangkan analisis data untuk mengetahui perbedaan pada dua kelompok dengan uji Chi-square. Dalam peneitian ini, Kintaro dkk menentukan beberapa kriteria untuk responden, yaitu usia responden 40 tahun, lama menderita DM5 tahun, tidak mempunyai riwayat merokok, tidak mempunyai riwayat ulkus diabetik, kada gula terkontrol, tidak memiliki penyakit gagal jantung, asma atau komplikasi lain yang menyebabkan responden cepat lelah, mau dan bersedia menjadi responden penelitian. Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Foot Exercise Senam Kaki. Foot Exercise adalah latihan atau senam kaki yang mencakup sepuluh gerakan, yang dilakukan dua kali sehari selama satu bulan atau empat minggu. Skala pengukuran : nominal. Variabel terikat adalah pencegahan resiko ulkusdiabetik, yaitu suatu upaya yang dilakukan agar tidak terjadi ulkus diabetik pada pasien neuropati diabetik yang ditandai dengan adanya : a. Peningkatan sensorik di kaki yang diukur dengan menggunakan microfilamen. Hasilnya adalah sensorik masih baik apabila pada pemeriksaan sensasi masih dapat dirasakan oleh responden; dan terdapat gangguan sensorik, apabila pemeriksaan sensasi sudah tidak dapat dirasakan. Skala pengukuran : nominal. Universitas Sumatera Utara b. Peningkatan denyut nadi di kaki, dengan menghitung ABI Ankle Brachiale Index, yang diukur tekanan sistolik arteri dorsalis pedis dan arteri brakhialis. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat tensimeter otomatis. Nilai ABI didapatkan dari hasil pembagian antara sistol dorsalis pedis dan sistol brachialis. Hasil pengukuran : ABI 0,99 artinya baik; dan ABI 0,99 artinya tidak baik. Skala pengukuran : nominal. c. Capilary Refilling Time CRT di kaki yang dilakukan dengan inspeksi dan palpasi pada ujung jari kaki, kemudian dihitung lamanya dengan jam tangan. Hasil : Baik apabila CRT 2 detik dan Tidak Baik apabila CRT 2 detik. Skala pengukuran : nominal. Hasil data demografi responden didapatkan bahwa dilihat dari umur responden yang terbanyak adalah umur kurang dari 60 tahun sebanyak 60; sedangkan kalau ditinjau dari jenis kelamin maka yang terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 40 responden 66,7. Tingkat pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 28 responden 46,7; dan berdasarkan frekuensi kontrol penyakitnya ke pusat pelayanan kesehatan sebagian besar melakukan kontrol ulang 1 kali perbulan yaitu 37 responden 61,7 Ankle Brachial Index ABI ekstremitas kanan pada kelompok perlakuan pada pengukuran awal yang terbanyak adalah ABI dalam kategori baik sebanyak 17 responden 56,7; sedangkan pada pengukuran akhir meningkat menjadi 27 responden 90, Berdasarkan uji statistik Mc Universitas Sumatera Utara Nemar didapatkan nilai p=0,002, artinya terdapat perbedaan yang signifikan nilai ABI ekstremitas kanan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan foot exercise. Sedangkan pada pengukuran ABI ekstremitas kiri pada kelompok intervensi sebelum diberikan foot exercise sebanyak 19 responden 63,3 dengan kategori baik; sedangkan setelah diberikan intervensi meningkat menjadi 29 responden 96,7. Uji statistik Mc Nemar diperoleh hasil p=0,002, berarti terdapat perbedaan yang signifikan nilai ABI ekstremitas kiri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan foot exercise. Hasil pengukuran CRT ekstremitas kanan sebelum diberikan foot exercise pada kelompok intervensi didapatkan data 18 responden 60 dalam kategori baik, dan setelah diberikan foot exercise meningkat menjadi 29 responden 96,7 dalam kategori baik. Uji statistik Mc Nemar test diperoleh hasil nilai p=0,001, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan nilai Capilary Refilling Time CRT pada ekstremitas kanan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan foot exercise. Sedangkan Nilai CRT pada ekstremitas kiri sebelum dilakukan intervensi sebanyak 18 responden 60 CRT baik dan meningkat responden 93,3 CRT. Uji statistik Uji Mc Nemar diperoleh nilai p=0,002, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan nilai CRT pada ekstremitas kiri antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan foot exercise. Universitas Sumatera Utara

12. Pelaksanaan Senam Kaki pada pasien DM di RA1 berdasarkan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

6 105 189

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

9 89 255

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

10 123 217

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan

8 80 167

Kolaborasi Perawat dengan Dokter di ruangan Rindu B RSUP Haji Adam Malik Medan.

10 61 69

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

4 4 63

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

3 4 61

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

0 2 90

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

0 5 53

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan

1 5 11