Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, retensi cairan dan natrium, penurunan haluaran urin ditandai dengan oedem pada ekstremitas inferior derajat +3, frekuensi BAK menurun, jumlah urin 400 cc24jam. 2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelebihan volume cairan tubuh ditandai dengan pasien sesak, RR: 24 xi, pasien diberi O2 3 L i, Sat O2: 97 , Ph: 7,395, pCO2: 27,7 mmHg, pO2: 123,4 mmHg, HCO3: 16,6 mmolL. 3. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, pembatasan diet, dan perubahan membran mukosa mulut ditandai dengan pasien tidak menghabiskan diet yang disediakan rumah sakit. 4. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan yang mempengaruhi volume sirkulasi kerja miokardial ditandai dengan TD: 180100 mmHg, HR: 82Xi, odema pada ekstremitas bawah, derajat odema: 3, volume urin +- 400 cc24 jam, hasil lab: ureum: 118.50 mgdl, kreatinin: 4.64 mgdL, natrium: 140 mEqL, kalium: 4.0 mEq L, chloride: 108 mEq L. Universitas Sumatera Utara INTERVEN Universitas Sumatera Utara

3. Intervensi Keperawatan

Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Dx 1 Tujuan : volume cairan seimbang, tidak terjadi peningkatan volume cairan. Kriteria hasil : a. Tidak terlihatderajat oedem dan asites berkurang b. Input dan output seimbang c. Berat badan seimbang d. Tidak ada suara nafas abnormal Mandiri: 1. Pantau derajat edema dan asites 2. Pantau adanya komplikasi pulmonal dan kardiovaskuler : peningkatan tekanan darah, distres pernafasan, peningkatan frekuensi nadi, suara jantung dan suara paru abnormal 3. Pantau keseimbangan masukan cairan : intravena dan oral dalam 24 jam 4. Pantau output : urine dan IWL dalam 24 jam 5. Anjurkan pasien untuk membatasi masukan cairan 6. Jelaskan pada pasien dan keluarga tujuan pembatasan cairan 7. Anjurkan klien untuk mengulum es batu bila terasa haus Mandiri: 1. Mengetahui adanya peningkatan penurunan jumlah cairan 2. Mengetahui komplikasi akibat peningkatan volume cairan dalam tubuh 3. Mengetahu jumlah cairan yang masuk dalam tubuh sehingga dapat dilakukan pembatasan cairan. 4. Mengetahui haluaran cairan 5. Mengurangi kelebihan volume cairan dalam tubuh 6. Klien dan keluarga dapat bekerja sama dalam pembatasan cairan klien Universitas Sumatera Utara 8. Anjurkan pasien untuk meningkatkan oral higiene Kolaborasi : 1. Berikan diuretik sesuai indikasi 7. Es batu dapat mengurangi rasa haus tanda meningkatkan jumlah cairan yang berarti . 8. Oral higiene dapat mengurangi rasa kering di mulut dan menjaga kebersihan daerah mulut. Kolaborasi: 1. Mengurangi kelebihan cairan di jaringan Dx 2 Tujuan : Status pernafasan normal, pola nafas efektif. Kriteria hasil : a. Frekuensi nafas dalam batas normal 16-20xi b. Pernafasan tanpa menggunakan otot bantu nafas c. Tidak ada retraksi dada d. Nilai AGDA dalam Mandiri: 1. Pantau frekuensi, irama, kedalaman dan suara nafas. 2. Pantau adanya penggunaan otot bantu nafas dan retraksi dada 3. Pantau pola nafas : bradypnea,tachypnea, hiperventilasi, pernafasan cheyne stokes, pernafasan kussmaul. 4. Pantau adanya peningkatan kecemasan, kesulita untuk istirahat. Mandiri: 1. Mengetahui perubahan satatus pernafasan 2. Menhetahui adanya kesulitan dalam bernafas 3. Mengetahui adanya perubahan pola nafas sehingga dapat diberikan intervensi yang tepat Universitas Sumatera Utara batas normal 5. Posisikan klien semi fowler Kolaborasi: 1. Pemberian O2 2. Pemeriksaan AGDA 4. Kecemasan dapat meningkatkan ketidakefektifan pola nafas 5. Membantu mengurangi beban jantung untuk memompakan darah Kolaborasi: 1. Membantu memenuhi supai oksigen ke dalam tubuh 2. Mengetahui adanya ketidaknormalan kadar kimiawi darah Dx 3 Tujuan : Mandiri : 1. Kaji tingkat pengetahuan pasienkeluarga tentang penyakit DM dan GGK 1. Untuk memberikan informasi pada pasienkeluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi Universitas Sumatera Utara Kriteria Hasil : a. Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya b. Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh. 2. Kaji latar belakang pendidikan pasien. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti 3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien di dalamnya. 4. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan jika adamemungkinkan atau pengetahuan yang diketahui pasienkeluarga 2. Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai dengan tingkat pendidikan pasien 3. Dengan penjelasan yang ada dan ikut secara langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih koperatif dan cemasnya berkurang 4. Gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan Dx 4 Tujuan : Curah jantung dalam keadaan normal Kriteria Hasil: a. Tekanan darah dalam batas normal 12080 mmHg b. Bunyi jantung dan bunyi nafas normal c. Warna kulit normal, kulit lembab Mandiri: 1. Observasi tekanan darah 2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer. Mandiri: 1. Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan bidang masalah vaskuler. 2. Denyutan karotis,jugularis, radialis dan femoralis mungkin teramatipalpasi. Denyut pada tungkai mungkin menurun, mencerminkan efek dari vasokontriksi peningkatan SVR dan kongesti vena. 3. S4 umum terdengar pada pasien Universitas Sumatera Utara d. Tidak terjadi demam 3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas 4. Amati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler 5. Catat adanya demam umumtertentu. 6. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang, kurangi aktivitaskeributan lingkungan, hipertensi berat karena adanya hipertropi atrium, perkembangan S3 menunjukan hipertropi ventrikel dan kerusakan fungsi, adanya krakels, mengi dapat mengindikasikan kongesti paru sekunder terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik. 4. Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat mencerminkan dekompensasi penurunan curah jantung 5. Dapat mengindikasikan gagal jantung, atau vaskuler. 6. Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, meningkatkan relaksasi. 7. Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress, membuat efek tenang, sehingga akan menurunkan tekanan darah. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi anti hipertensi, deuretik menurunkan tekanan darah. Universitas Sumatera Utara batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal. 7. Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi dan distraksi. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi anti hipertensi, deuretik menurunkan tekanan darah Tabel 7 . Intervensi keperawatan Ny. M Universitas Sumatera Utara

5. Implem

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

6 105 189

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

9 89 255

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

10 123 217

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan

8 80 167

Kolaborasi Perawat dengan Dokter di ruangan Rindu B RSUP Haji Adam Malik Medan.

10 61 69

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

4 4 63

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

3 4 61

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

0 2 90

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

0 5 53

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan

1 5 11