BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada bab ini akan disajikan sesuai dengan tujuan penelitian.
A. Karakteristik Demografi Responden
Usia responden yang mengikuti edukasi kesehatan dengan metode CBIA yaitu 15 sampai 18 tahun. Semua responden dalam penelitian ini berjenis kelamin
laki-laki. Jumlah responden yang mengkuti edukasi CBIA sebanyak 35 responden gambar 2. Diketahui bahwa responden terbanyak ada pada kelompok usia 15 dan 16
tahun masing-masing kelompok usia berjumlah 15 orang 42.80 dengan tingkat pendidikan responden kelas 1 dan kelas 2 SMA, pada kelompok usia 17 tahun
responden yang mengikuti edukasi sebanyak 2 orang 5,71, dan kelompok usia 18 tahun sebanyak 3 orang 8,57 dengan tingkat pendidikan kelas 3 SMA.
42.80
42.80 5.71
8.57 Usia 15 tahun
Usia 16 tahun Usia 17 tahun
Usia 18 tahun
Gambar 2. Jumlah Responden Berdasarkan Kelompok Usia yang Mengikuti CBIA
40
B. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Sebelum
dilakukan Intervansi Dengan Metode CBIA.
Agar dapat melihat ada tidaknya perbedaan antara tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan sebelum edukasi kesehatan dengan metode CBIA maka nilai
pretest pada kategori pengetahuan, sikap, dan tindakan dikelompokan menjadi 3 yaitu
baik, sedang dan buruk. Hasil penelitian pre-CBIA dapat dicermati pada gambar 3.
51.50 n=18
25.70 n=9
20.00
n=7
45.70 n=16
74.30 n=26
17.20 n=6
2.80 n=1
n=0 62.80
n=22
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Pengetahuan Sikap
Tindakan
Ju m
la h
R e
s p
o n
d e
n
Baik Sedang
Buruk
Gambar 3. Distribusi Jumlah Responden Dengan Kategori Baik, Sedang, Buruk Pada Pre-CBIA
Pada pre-CBIA pengetahuan banyaknya jumlah responden yang masuk kedalam kategori baik sebelum dilakukan intervensi berupa CBIA kemungkinan
dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu responden mendapatkan informasi mengenai Diabetes Melitus melalui internet, media cetak, media massa, media
elektronik. Hal ini dapat menjadi variabel pengacau tak terkendali. Pada pre-CBIA aspek sikap rendahnya jumlah responden yang masuk
kedalam kategori baik sebelum intervensi kemungkinan dapat dipengaruhi oleh
kepribadian individu dan rendahnya informasi yang diterima individu mengenai pencengah Diabetes Melitus Achmadi 2013. Peningkatan sikap responden dapat
dilakukan dengan cara memberikan edukasi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang akan berdampak pada sikap dan nantinya akan
mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu. Pemberian edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan metode CBIA Kristina, 2010.
Pada aspek tindakan dibagi menjadi 4 kategori yaitu pemeriksaan, gaya hidup, pengobatan dan perawatan kaki. Pada aspek pengobatan dan perawatan kaki
tidak dapat diukur karena seluruh responden tidak mengalami penyakit Diabetes Melitus.
Hasil pre-CBIA tindakan menunjukan rendahnya jumlah responden yang masuk ke dalam kategori baik sebelum diberi intervensi menunjukkan rendahnya
tindakan responden terhadap pencegahan suatu penyakit. Buruknya tingkat tindakan responden dalam mencegah Diabetes Melitus dapat disebabkan rendahnya kesadaran
responden terhadap pencegahan penyakit. Maka dari itu untuk meningkatkan tingkat tindakan responden dapat dilakukan dengan cara memberi edukasi kesehatan
mengenai cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit dan cara mencapai hidup sehat Achmadi 2013.
C. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Setelah Dilakukan