Dalam penelitian ini CBIA akan diberikan kepada siswa SMK di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. SMK yang di pilih dalam penelitian ini yaitu SMKN 2,
karena pada SMKN 2 terdapat responden sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian. Pada penelitian ini target penelitian difokuskan pada remaja pria karena
DM sering diturunkan atau diwariskan, bukan ditularkan. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin dan
biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya
Mirza, 2008. Pemberian edukasi kepada siswa SMK diharapkan mampu mencegah
penyakit Diabetes Melitus sejak dini dan nantinya mampu sebagai komunikator kepada masyarakat dalam membantu pencegahan dan pengelolaan penyakit Diabetes
Melitus.
1. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah di jelaskan di atas, adapun beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
a. Seperti apakah karakteristik demografi responden berdasarkan faktor usia?
b. Seperti apakah tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SMK di
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman tentang Diabetes Melitus sebelum
edukasi dengan metode CBIA?
c. Seperti apakah peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SMK di
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman setelah dilakukan edukasi dengan
metode CBIA? d.
Apakah terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap secara signifikan mengenai Diabetes Melitus sebelum dan setelah edukasi dengan metode
CBIA?
2. Keaslian Penelitian
Sebatas pengetahuan peneliti dan sejauh penelusuran pustakan penelitian tentang Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa SMK Di Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman Tentang Diabetes Melitus Dengan Metode CBIA belum pernah dilakuakan. Penelitian yang terkait dengan edukasi mengenai Diabetes
mellitus telah dilakukan penelitian dengan judul berikut : a.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Pasien Tentang Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Kelompok Swabantudi Dusun Swaluwan dan
Kalimalang, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Kumboyono, 2012. Pada penelitian Kumboyono 2012 diberikan sebanyak 2
kali pertemuan yaitu pertemuan pertama berdiskusi mengenai materi itu sendiri serta pertemuan ke dua dilakukan pelatian dimana setiap pertemuan
diberikan pre dan post, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti edukasi diberikan dengan menggunakan metode CBIA sebelum edukasi diberi
kuesioner pre tanpa perlakuan, selanjutnya setelah edukasi diberi post sesaat setelah edukasi CBIA dan 1 bulan kemudian hanya diberi post sampai 2 bulan
setelah edukasi. b.
Perbedaan Edukasi Secara Ceramah dan CBIA Mengenai Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perubahan Sikap dan Tindakan
Ibu-Ibu Kecamatan Gamping Dan Kecamatan Melati Di Tinjau Dari Tingkat Pendidikan Kristina, 2010. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada
subjek. Pada penelitian Kristina 2010 berfokus pada perbedaan edukasi dan penyakit Kanker Serviks sedangkan pada penelitian ini peneliti memfokuskan
pada peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Diabetes Melitus dengan Metode CBIA.
c. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Melitus
Dengan Kepatuhan diet Diabetes Melitus Di RSUD AM. PARIKESIT Kalimantan Timur Phitri, 2013. Pada penelitian Phitri 2013 dengan
menggunakan kuesioner dan jenis penelitian yaitu deskriftif kolerasi dengan variabel terikat yaitu kepatuhan penderita dalam menjalankan diet Diabetes
Melitus sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti jenis penelitian eksperimental semu
quasi experimental dengan pendekatan time series, pre- post intervention grup
dengan menggunakan metode CBIA Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi secara CBIA
terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan siswa SMK di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
3. Manfaat Penelitian