dilakukan untuk mendapatkan nilai α yang lebih baik serta memenuhi kualitas
intrumen. Pada pre sikap hasil uji reliabilitas yang didapat α 0,5761dilakukan seleksi
item no 14, setelah seleksi item dilakukan hasil α yang diperoleh 0,613 dan uji
reabilitas yang didapat pada post sikap α 0,577 setelah dilakukan seleksi item no 14
didapat hasil α 0,622. Pada aspek tindakan tidak dapat dilakukan uji reliabilitas
karena kuesioner yang digunakan adalah dalam bentuk deskriptif.
5. Ethical clearance
Ethical Clearance EC adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh Komisi
Etik Penelitian untuk riset yang melibatkan makhluk hidup serta menyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu.
Ethical Clearance pada dasarnya yaitu seluruh penelitian yang menggunakan
makhluk hidup sebagai subyek penelitian, baik penelitian yang melakukan pengambilan spesimen ataupun yang tidak melakukan pengambilan specimen
Quraniati, 2015.
Ethical Clearance dalam penelitian dilakukan melalui perijinan
BAPPEDA serta pengisian informed consent yang dilakukan oleh responden penelitian.
6. Pelaksanaan intervensi
a. Penyebaran undangan pada siswa SMK di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
yang akan digunakan sebagai subjek penelitian.
b. Pelaksanaan edukasi melalui metode CBIA
Pelaksanaan edukasi mengundang 50 responden yang telah dipilih langsung oleh pihak SMK dan telah memenuhi kriteria inklusi, serta yang hadir dalam
pelaksanaan CBIA hanya 35 responden. Sebelum pelaksanaan edukasi dengan metode CBIA terlebih dahulu dilakukan pretest, untuk mengetahui tingkat
pengetahuan responden tentang Diabetes Melitus sebelum diberi edukasi, setelah itu fasilitator menerangkan lebih rinci mengenai pelaksaan edukasi kesehatan dengan
metode CBIA. Kemudian dari 35 responden dibagi dalam kelompok kecil. Tiap kelompok kecil terdiri dari 5 sampai 6 orang responden. Tiap responden diberikan
booklet yang berhubungan dengan kesehatan mengenai Diabetes Melitus. Masing-
masing kelompok diberi waktu untuk berdinamika. Setiap kelompok kecil dipilih 1 orang perwakilan responden yang nantinya masing-masing perwakilan kelompok
kecil tersebut
akan mempresentasikan
hasil yang
diperoleh. Setelah
mempresentasikan hasil, setiap responden diberi sesi tanya jawab kepada narasumber. Narasumber dalam penelitian ini adalah apoteker. Keberadaan apoteker dalam
metode CBIA adalah untuk menjawab dan menjelaskan lebih rinci mengenai Diabetes Melitus dan apoteker harus memberi kesimpulan mengenai edukasi tentang
Diabetes Melitus. Setelah intervensi dengan metode CBIA para responden akan diminta mengisi kuesioner yang bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan,
sikap dan tindakan responden setelah diberikan CBIA.
7. Posttest 1 setelah bulan intervensi