cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit dan sebagainya yang akan meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang hal tersebut dan akan berdampak pada perilaku atau tindakan seseorang. Selain itu diskusi dapat diberikan sebagai peningkatan cara
pemberian informasi kesehatan yang bersifat dua arah. Artinya masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga harus aktif berpartisifasi
melalui diskusi-diskusi tentang informasi yang diterimanya Achmadi, 2013. Upaya yang terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap
dan tindakan dapat dilakukan dengan menggunakan metode CBIA dimana metode ini didasarkan pada proses belajar mandiri, dengan metode ini pengetahuan, sikap serta
tindakan masyarakat berubah sesuai dengan yang diharapkan dibanding ceramah atau penyuluhan cit., Kristina 2010.
H. Usia
Usia adalah lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu dipandang dari segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat
perkembangan anatomis dan fisiologik sama Dhamayanti 2009. Remaja menurut definisi Badan Kesehatan Dunia WHO adalah kelompok usia antara 10 sampai 19
tahun. Remaja terbagi dalam 3 kelompok usia yaitu remaja dini early adolescence 10
–13 tahun, remaja pertengahan mid ado- lescence 14–16 tahun, dan remaja lanjut late adolescence 17
–19 tahun, sedangkan kategori usia remaja menurut Departemen
Kesehatan RI tahun 2009 adalah masa remaja awal 12-16 tahun, masa remaja akhir 17-25 tahun cit.,Dhamayanti, 2009.
Semakin tua usia seseorang akan meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya karena banyaknya pengalaman yang diperoleh Notoatmojo, 2012.
Namun faktor fisiologi dapat menurunkan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan, sedangkan pada usia anak-anak hingga dewasa peningkatan pengetahuan dapat
ditingkatkan melalui objek yang dilihat seperti media internet, televisi, radio, majalah, buku Kesmas, 2012.
G. Landasan Teori
Di Indonesia Diabetes Melitus merupakan masalah kesehatan yang cukup banyak dialami oleh masyarakat. Diperkirakan penderita Diabetes Melitus akan terus
meningkat seiring dengan berubahnya gaya hidup, terutama pola makan yang tidak seimbang dimasyarakat perkotaan. Salah satu faktor yang sangat penting bagi
penderita Diabetes Melitus adalah perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan, pengetahuan dan perubahan sikap sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku
hidup sehat. Agar dapat mecegah penyakit Diabetes Melitus pada kaum remaja perlu
memiliki pengetahuan, sikap, dan tindakan yang cukup memadai tentang penyakit ini. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan, serta merubah sikap dan tindakan siswa
SMK dapat dilakukan dengan edukasi kesehatan yaitu metode CBIA, dimana peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan dapat diukur dengan berbagai cara yaitu
pada pengukuran pengetahuan dapat menggunakan kuesioner atau dengan
wawancara. Sedangkan pengukuran pada sikap dan tindakan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan kuesioner.
Melalui metode
edukasi CBIA
diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa SMK tentang Diabetes Melitus sehingga
dapat mengurangi angka kematian dan prevalensi penyakit Diabetes Melitus.
H. Kerangka Konsep