Kesimpulan Keterbatasan Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V akan membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian kesimpulan menunjukkan hasil penelitian dan menjawab hipotesis penelitian. Pada bagian saran berisi saran bagi penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

1. Ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti model cooperative learning tipe STAD dengan model konvensional. Dari hasil perhitungan uji perbedaan skor pretest ke posttest bahwa harga sig kelompok kontrol adalah 0,002 atau 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok kontrol. Sedangkan harga sig untuk kelompok eksperimen adalah 0,032 atau 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok eksperimen. 2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti model cooperative learning tipe STAD dengan model pembelajaran konvensional. Dari analisis yang dilakukan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen didapatkan bahwa harga sig kelompok kontrol adalah 0,9530 atau 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar pada 71 kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi pengaruh antara kelompok control dengan kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran STAD

B. Keterbatasan Penelitian

Berikut beberapa keterbatasan penelitian: 1. Keterbatasan Instrumen Penelitian Dalam membuat instrumen penelitian, indikator kuesioner sulit didapatkan terutama yang menyangkut motivasi belajar 2. Kegiatan pembelajaran kurang efektif Penelitian ini berbenturan dengan jadwal UAS sekolah. Jeda antara pertemuan 1 dan 2 adalah 2 minggu, jadi pada awal pertemuan ke-2 peneliti harus mengulangi materi pada minggu sebelumnya untuk mengingatkan siswa tentang materi lalu 3. Guru penelitian ini melibatkan dua guru kelas yang berbeda sehingga mungkin bias menjadi bias.

C. Saran

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kramat 5 Magelang pada pelajaran Pkn menggunakan model Cooperative Learning tipe Stad.

0 0 164

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10