35 Learning tipe
STAD dan kelompok siswa yang mengikuti model Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran PKn siswa kelas III SD.
Pada penelitian ini menetapkan mata pelajaran PKn sebagai mata pelajaran yang diteliti karena penelti diatas belum mengembangkan PKn untuk
penelitiannya dan melihat perbedaan hasil belajar dan motivasinya.
C. Kerangka Berpikir
PKn merupakan mata pelajaran yang fundamental karena merupakan pengetahuan awal siswa untuk bersikap dan bermoral agar berguna bagi nusa
dan bangsa. Pelajaran PKn diajarkan setiap jenis dan jenjang pendidikan baik formal maupun non formal. Hal tersebut sangat bertolak belakang dimana
terdapat fenomena PKn merupakan pelajaran membosankan bagi siswa. Tercermin berdasarkan observasi, siswa kurang termotivasi dalam proses
belajar . hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang belum mencapai standart minimal ketuntasan belajar. Perlunya inovasi dalam metode
pembelajaran merupakan tanggung jawab bagi setiap tenaga pendidik. Dewasa ini pendidikan terutama pada mata pelajaran PKn masih
sering dijumpai penggunaan metode konvensional yaitu metode ceramah. Penggunaan metode ceramah pada mata pelajaran PKn sering diaplikasikan
dengan guru secara tidak pas sebagai contoh menempatkan guru sebagai satu satunya sumber belajar tanpa mengaitkan dengan masalah kehidupan sehari-
hari. Metode ceramah tersebut sangat kurang relevan karena siswa menjadi bosan dalam kegiatan belajar. Motivasi siswa untuk belajar akan menurun
karena jenuh dengan metode yang mengedepankan teks buku. Turunnya motivasi tersebut perlu disadari oleh setiap tenaga pendidik karena dapat
berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berbagai model pembelajaran telah dikembangkan salah satunya
metode kooperatif. Metode kooperatif merupakan metode pembelajaran secara
36
kelompok. Inovasi seperti metode kooperatif dirasa sangat penting agar mampu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Metode
pembelajaran sendiri merupakan factor yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan uraian diatas pentingnya inovasi metode pembelajaran sangat diperlukan maka peneliti menggunakan metode kooperatif untuk
memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Metode kooperatif yang dipilih adalah tipe STAD kaarena metode pembelajarannya yang sangat
sederhana. Tahap-tahap pembeljarannya cukup berbeda dari metode kooperatif lainnya. Tahap awal pembentukan kelompok heterogen kemudian
guru presentasi dilanjutkan dengan prettes, kuis dan posttest dalam kelompok. Metode STAD mempunyai kelebihan menitikberatkan interaksi siswa dalam
kelompok. Guru menempatkan diri sebagai fasilitator bukan sebagai satu satunya sumber belajar. Siswa diharapkan mampu membelajarkan sesama
siswa pada saat proses belajar karena hal tersebut sangat efektif daripada pembelajaran dari guru.
D. Hipotesis