Motivasi Motivasi belajar Kajian Teori

7

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti menjabarkan segala sesuatu yang mendasari teori penelitian yaitu: kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis.

A. Kajian Teori

1. Motivasi

a. Pengertian motivasi belajar Sardiman 2008: 73, mengemukakan bahwa motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan atau aktivitas. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Slavin yang dikutip oleh Anni., dkk 2006: 156, menjelaskan motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus. Menurut Slameto 2010: 170 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkat kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia. Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang mendorong serta memberi arahan tingkah laku seseorang dalam bertindak serta melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. 8

2. Motivasi belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Di dalam belajar banyak siswa yang kurang termotivasi terhadap pelajaran termasuk didalamnya adalah aktivitas praktek maupun teori untuk mencapai suatu tujuannya. Ada beberapa pengertian motivasi belajar sebagai berikut: Sani 2013: 49 Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang dapat memotivasi peserta didik atau individu untuk melakukan kegiatan belajar. Sardirman dalam Khodijah, 2014: 156 berpendapat bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan yang memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki akan tercapai. Khodijah 2014: 156-157 mengemukakan motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranan yang khas dari motivasi belajar adalah bertumbuhnya gairah, perasaan dan semangat untuk belajar. Lebih lanjut Khodijah menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan belajar dan mencapai tujuan yaitu mencapai prestasi. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menggerakkan serta mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar demi mencapai prestasi belajar. 9 b. Indikator Motivasi Sondang P. Siagian 2008:138 motivasi mempunyai idikator sebagai berikut : 1 Daya pendorong 2 Kemauan 3 Kerelaan 4 Ketrampilan 5 Tanggung jawab 6 Kewajiban 7 tujuan c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Dimyati dan Mudjiono 2010: 97-100 menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu : 1 Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita- cita siswa untuk “menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. 2 Kemampuan Belajar Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan 10 fantasi. Siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit nyata tidak sama dengan siswa yang berpikir secara operasioanl berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya. Jadi siswa yang mempunyai belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya. 3 Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. 4 Kondisi Lingkungan Kelas Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 5 Unsur-unsur Dinamis Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. 6 Upaya Guru Membelajarkan Siswa Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa. 11 Slameto 2010 : 54-71 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut : 1 Kesehatan Sehat bararti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian- bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. 2 Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju pada suatu objek atau sekumpulan objek. Mendapatkan hasil yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya. 3 Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseoarang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari itu diperoleh kepuasan. 12 4 Bakat Bakat merupakan kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat itu mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena senang belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Yang termasuk dalam faktor intrinsik adalah kesehatan, perhatian, minat, dan bakat. Sedangkan yang termasuk dalam faktor ekstrinsik adalah metode mengajar, alat pelajaran, dan kondisi lingkungan. Factor-faktor tersebut digunakan dalam penyusunan kuesioner penelitian sebagai pedoman pembuatan. d. Fungsi Motivasi Belajar Sardiman 2003: 85 mengemukakan bahwa dalam kaitannya dengan belajar, motivasi memiliki fungsi yaitu sebagai daya penggerak untuk melakukan kegiatan belajar. Lebih lanjut Sardiman membagi fungsi motivasi sebagai berikut : 1 Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak yang akan digerakkan. 2 Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang akan dicapai. Jadi motivasi dapat memberi arah kegiatan yang harus dikerjakan agar sesuai dengan tujuannya. 13 3 Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Sejalan dengan Sardiman dalam Purwanto, 2009: 70-71 berpendapat bahwa ada beberapa fungsi motivasi yaitu sebagai berikut 1 Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2 Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh. 3 Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan- perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang atau siswa pada aktivitas mereka dalam pencapaian tujuan belajar. e. Macam-macam Motivasi Gunarsa 2004: 50-51 menjabarkan motivasi yang secara umum dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik . Adapun uraian kedua pengertian motivasi intrinsik dan ekstrinsik menurut Gunarsa di bawah ini sebagai berikut: 14

1 Motivasi

Intrinsik merupakan dorongan atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat motivasi instrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan. 2 Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran, atau dorongan dari orang lain. Faktor eksternal dapat mempengaruhi penampilan atau tingkah laku seseorang, yaitu menentukan apakah seseorang akan menampilkan sikap gigih dan tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuannya. Sardiman 2008: 89-91 membagi motivasi menjadi dua yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik . Adapun uraian pengertian dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik menurut Sardiman yaitu sebagai berikut:

1 Motivasi

intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau baerfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2 Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi ada dua yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri individu intrinsik dan motivasi yang muncul diri luar diri individu ekstrinsik . Motivasi intrinsik memiiki sifat permanen karena sudah ada di dalam diri setiap orang sedangkan motivasi ekstrinsik bisa ada ketika seseorang mendapat rangsangan stimulus dari luar dirinya. f. Prinsip-prinsip Motivasi 15 Khodijah 2014: 157 menguraikan beberapa prinsip motivasi belajar antara lain sebagai berikut: 1 Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar. 2 Motivasi intrinsik lebih utama daripada ekstrinsik dalam belajar. 3 Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. 4 Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar. 5 Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. 6 Motivasi melahirkan prestasi belajar. Hamalik 2013 : 114-115 mengemukakan beberapa prinsip motivasi belajar, sebagai berikut: 1 Pujian lebih efektif daripada hukuman. 2 Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu mendapat kepuasan. 3 Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar. 4 Tingkah laku perbuatan yang serasi sesuai dengan keinginan perlu dilakukan penguatan reinforcement. 5 Motivasi mudah menjalar kepada orang lain. 6 Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar. 16 7 Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untukmelaksanakannya daripada tugas yang dipaksakan dari luar. 8 Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. 9 Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. 10 Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. 11 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa yang lamban, ternyata tidak bermakna ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai, karena ada perbedaan tingkat kemampuan. 12 Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa belajar menjadi lebih baik. 13 Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar, dan menganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada hal lain. 14 Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar, yakni perbuatan yang tidak wajar misal: mencontoh. 15 Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda satu dengan yang lainnya. 17 16 Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa. 17 Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas. Dari beberapa prinsip motivasi yang dikemukakan oleh dua tokoh di atas, dapat dipahami bahwa motivasi merupakan unsur penting yang melandasi segala aktivitaskegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah.

3. Hasil belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kramat 5 Magelang pada pelajaran Pkn menggunakan model Cooperative Learning tipe Stad.

0 0 164

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10