2.4 Motivasi Kerja Pegawai
2.4.1 Teori-teori Motivasi
Motivasi dapat dilihat dalam dua segi yang berbeda, yaitu dilihat dari segi dinamis, motivasi sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan dan
mengarahkan daya ataupun potensi pegawai secara produktif guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan dilihat dari segi statis, motivasi sebagai kebutuhan
yang sekaligus memberikan rangsangan untuk berusaha mencapai atau memenuhi apa yang diinginkan.
Teori motivasi merupakan dasar pemikiran yang mempersoalkan tentang bagaimana cara untuk menghimpun serta mengerahkan segenap potensi, daya dan
kemampuan manusia agar secara produktif, efektif dan kondusif dapat diarahkan dan dikerahkan untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi.
Motivasi mendasari perilaku manusia dalam melakukan kegiatan untuk memenuhi kepuasan. Kepuasan tidak hanya sebatas terpenuhinya kebutuhan dasar
saja, sehingga timbul berbagai teori tentang motivasi. Siagian 2004 mengungkapkan bahwa perkembangan teori motivasi
mencakup: 1. Teori Kebutuhan sebagai hirarki
2. Teori “X” dan teori “Y” 3. Teori Motivasi-Higiene
4. Teori Existence, Relatedness and Growth ERG 5. Teori Tiga Kebutuhan
6. Teori Evaluasi Kognitif 7. Teori Penentuan Tujuan
8. Teori Penguatan 9. Teori Keadilan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
10. Teori Harapan Penelitian ini didasarkan kepada teori Herzberg. Alasannya disebabkan karena
bawahan akan termotivasi dalam bekerja jika salah satu faktor intrinsiknya terpenuhi, dalam hal ini adalah kemajuan dalam karir. Alasan ini juga diperkuat oleh penelitian
yang dilakukan Didit Yusdiana 1999 pada Biro Perlengkapan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang menemukan 4 faktor motivator pada pegawai di Biro itu, yakni
harapan untuk berprestasi, upaya untuk tetap berprestasi pada pekerjaan yang lebih tinggi, peluang untuk menunjukkan kemampuan dan kesempatan untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan Arep dan Tanjung, 2004. Teori motivasi-higiene dipelopori oleh Frederick Herzberg, yang beranggapan
bahwa hubungan seseorang dengan pekerjaannya adalah sangat mendasar, sehingga sikap seseorang melakukan pekerjaan sangat menentukan terhadap keberhasilan atau
kegagalannya. Menurut teori ini, apabila para pekerja merasa puas dengan pekerjaannya, maka kepuasan itu didasarkan pada faktor-faktor yang bersifat intrinsik
faktor motivator seperti: keberhasilan mencapai sesuatu, pengakuan yang diperoleh, sifat pekerjaan yang dilakukan, rasa tanggung jawab, kemajuan dalam karir dan
pertumbuhan professional dan intelektual yang dialami oleh seseorang. Sebaliknya, bila para pekerja merasa tidak puas dengan pekerjaannya, ketidakpuasan itu
didasarkan pada faktor-faktor yang bersifat ekstrinsik faktor higiene, artinya bersumber dari luar diri pekerja yang bersangkutan seperti: kebijaksanaan organisasi,
pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan, pengawasan supervise oleh para manajer, hubungan interpersonal dan kondisi kerja.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Herzberg berpendapat bahwa apabila manajer ingin memberi motivasi pada para bawahannya, yang perlu ditekankan adalah faktor-faktor yang menimbulkan rasa
puas, yaitu dengan mengutamakan faktor-faktor motivasional yang sifatnya intrinsik.
2.4.2 Konsep Motivasi Kerja dalam Pengembangan Karir Pegawai