masyarakat, membuat mereka menjadi semakin tertutup dan hanya dapat terbuka dengan sesama otaku saja.
Menurut hemat penulis, fenomena sosial yang terjadi di kalangan para otaku yang menjadi tertutup dan aneh juga tidak terlepas dari masyarakat yang turut
berperan melabeli para otaku tersebut sebagai “orang aneh”.
3.2.2. Kousaka Makoto
高坂 真琴
Cuplikan Jilid I Halaman 40-41 :
Kasukabe Saki : “Ya dia itu otaku. Walaupun hanya 20 menit dari Shinjuku,
tempat tinggalku dulu itu sepi sekali. Di pegunungan, kau tidak akan percaya kalau melihatnya, disana tidak ada apa-
apa. Dan hanya ada satu hal yang bisa dilakukan oleh cowok dan cewek di tempat seperti itu kan?”
Penjaga Toko : “Itu aneh sekali.”
Kasukabe Saki : “Benar lho, kenapa mereka selalu bermain video game?.”
Analisis :
Dari cuplikan dialog di atas, dapat diketahui bahwa Kasukabe Saki yang terkejut mengetahui kalau Kousaka berubah menjadi seorang otaku game, padahal
dulu mereka pernah tinggal di daerah yang sama, yaitu di daerah pegunungan yang sepi dan kurang banyak fasilitas bermain game di daerah tersebut walaupun dekat
dengan daerah Shinjuku. Dan Saki tidak bisa mngerti mengapa Kousaka dapat berubah seperti itu, kalau melihat dari latar belakang keluarga Kousaka.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan sosiologi, dalam masyarakat yang paling komformistis sekalipun terdapat beberapa individualitas dan kepribadian. Kepribadian modal hanyalah
mewakili serangkaian ciri kepribadian yang sangat umum terhadap pada anggota kelompok, meskipun secara komparatif beberapa diantaranya mungkin telah
mengembangkan suatu ciri dari ciri yang ada. Bukan berarti kepribadian suatu individu semua terbentuk oleh masyarakat
sekitarnya. Terdapat ciri-ciri yang berbeda dari setiap individu. Orang Jepang yang cenderung ingin sama dengan kelompoknya, mungkin kurang memahami pribadi dan
perilaku para otaku yang berbeda dengan orang Jepang kebanyakan. Menurut hemat penulis, terdapatnya suatu individu yang memiliki kepribadian
yang berbeda dari anggota kelompok lain, memiliki berbagai macam faktor, yaitu faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Seseorang dapat menjadi otaku tidak
hanya dikarenakan berkembangnya tekhnologi dan media faktor luar semata, tetapi juga didasari keinginan yang kuat untuk mendalami faktor dalam hobi yang
disukainya tersebut.
3.2.3. Kasukabe Saki