85 Tabel 13. Perbandingan Nilai Produktivitas, Biomassa, dan rasio PB beberapa jenis chironomida di berbagai ekosistem sungai dan danau
GenusSpesies P
B PB
Lokasi Kegiatan
Pustaka gm-2tahun-1
gm-2 tahun-1
Polypedilum 11,3
0,044 258
Sungai Ogeechee, selatan USA 1
Benke 1998 Polypedilum
2,4-4,8 -
147-166 Sungai Satilla, USA
2 Benke in Benke 1998
Polypedilum 1,2
0,039 32
Sungai Widawka, Polandia 1
Grzybkowska 1989 Polypedilum
1,4 0,042
34 Sungai Grabia, Polandia
1 Grzybkowska 1990
Chironomus 2,2
- 66
Danau Norman, USA 2
Wilda in Benke 1998 Chironomus
1,7 0,335
14,5 Sungai Widawka, Polandia
1 Grzybkowska 1989
Chironomus 1,3
0,077 16,6
Sungai Grabia, Polandia 1
Grzybkowska 1990
Chironomus 1,13
- -
kanal dekat Desa Kalampangan 02
o
20’31.4”S, 114
o
02’12.0”E, 25 km dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah
1 Yulintine et al. 2007
Tanypus punctipennis 5,79
1,13 5,13
Neusiedler See, Austria 47
o
82 N, 16
o
77 E, alt 115 m 1
Wolfram 1996
Apedilum elachistum 9,9
- 79
kolam di University of North Texas Water Research Field Station
1
Balci Kennedy 2002
Ablabesmyia reissi 0,24
- 14
Lake Escondido, Patagonia, Argentina
1 Suarez 2002
: 1, lapangan; 2, laboratorium : dihitung dari data produksi 5 bulan
85
86
87
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Pada substrat buatan terdapat penumpukan bahan organik yang dinyatakan
dalam COD, AFDM, dan kandungan klorofil-a dengan puncak penumpukan pada hari ke-15 untuk lokasi KJA dan hari ke-22 untuk lokasi Non-KJA.
2. Capaian instar larva chironomida dipengaruhi oleh ketersediaan bahan
organik dengan periode suatu instar dapat lebih pendek pada perairan yang memiliki ketercukupan bahan organik.
3. Perkembangan larva Polypedilum dapat dilihat dari ukuran panjang dan
lebar kapsul kepala sebagai penciri setiap tahap instar. 4.
Pertumbuhan larva Polypedilum lebih cepat di lokasi yang kaya bahan organik KJA dibandingkan lokasi miskin bahan organik Non-KJA.
5. Produktivitas sekunder dari larva chironomida lebih tinggi pada perairan
dengan bahan organik tinggi. 6.
Nilai COD yang merepresentasikan semua bentuk bahan organik memberi pengaruh yang nyata bagi larva chironomida P0,05 di lokasi KJA.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah: 1. Penentuan tingkat instar larva Polypedilum dapat dilakukan
menggunakan Fungsi Diskriminan dengan manfaatkan data panjang dan lebar kapsul kepala.
2. Untuk keperluan penggunaan larva chironomida sebagai biota uji pada uji biologis bioassay disarankan menggunakan larva instar III karena
memiliki respon lebih cepat terhadap perubahan kondisi lingkungan dibandingkan instar yang lain.
3. Larva chironomida dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya pakan alami dengan memanfaatkan larva dari instar III yang dipelihara dengan
penambahan bahan organik.