Keterkaitan antara larva chironomida dengan bahan organik

49 Hari ke- 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 K an du ng an ok si ge n te rl ar ut m g l 2 4 6 8 Bahan organik 0 mgl Bahan organik 0,5 mgl Bahan organik 1,0 mgl Gambar 13. Nilai kandungan oksigen terlarut mgL di wadah pemeliharaan Chironomus dari hari ke-3 sampai dengan hari ke-18. Larva chironomida yang telah menetas diamati dengan mengukur dimensi kapsul kepala panjang dan lebar dan dimensi tubuh panjang total dan lebar ruas ke-5. Kapsul kepala merupakan bagian tubuh yang memiliki ukuran tetap dalam satu instar yang sama. Untuk melihat perkembangan dari larva chironomida yang dipelihara di laboratorium dibuat grafik yang menghubungkan antara lebar kapsul kepala dengan panjang total tubuh. Gambar 14 menunjukkan grafik yang menghubungkan antara lebar kapsul kepala dengan panjang total tubuh. Berdasarkan pengelompokan koordinat titik yang terlihat di grafik, telah dibuat penentuan kelompok instar sesuai dengan ukuran lebar kapsul kepala. Gambar 14 a menunjukkan bahwa berdasarkan penelitian, untuk wadah dengan perlakuan tanpa penambahan bahan organik hanya terdapat satu kelompok instar larva chironomida, yakni instar I. Lebar kapsul kepala Chironomus berkisar antara 0,0125-0,0914 mm untuk instar I tersebut. Adapun panjang total tubuh berkisar antara 0,0478-3,9751 mm. Keterbatasan bahan organik adalah faktor yang mempengaruhi terhambatnya pertumbuhan larva Chironomus sp. Pada perlakuan tanpa penambahan bahan organik, kurangnya bahan organik sebagai sumber makanan dan bahan pembuatan berumbung tubes bagi larva chironomida menyebabkan terganggunya pertumbuhan larva. Gambar 14 b menunjukkan grafik pengelompokan instar untuk wadah perlakuan dengan penambahan bahan organik dengan kadar 0,5 mgL. Perlakuan 50 pemberian bahan organik pada media berpengaruh terhadap pertumbuhan larva. Oleh karena itu, dapat dilihat terjadinya pertumbuhan larva yang dengan ditandai oleh perkembangan instar mulai dari instar I hingga instar IV. Instar I memiliki kisaran lebar kapsul kepala antara 0,0409 –0,0890 mm dan panjang total tubuh 0,4938-2,7337 mm. Instar II memiliki kisaran lebar kapsul kepala antara 0,0900 – 0,1180 mm dan panjang total tubuh 0,7970-3,7812 mm. Instar III memiliki kisaran lebar kapsul kepala 0,1660 –0,2410 mm dengan panjang total tubuh antara 2,5910-8,8599 mm. Selanjutnya instar IV memiliki kisaran lebar kapsul kepala antara 0,2520 –0,4040 mm serta panjang total tubuh antara 3,4025-11,7276 mm. Gambar 14 c memberikan informasi mengenai perkembangan larva Chironomus yang terbagi menjadi empat instar. Penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi perlakuan dengan penambahan bahan organik 1,0 mgL, larva Chironomus dapat tumbuh dengan baik dan mencapai empat instar hingga dewasa. Berdasarkan Gambar 14 dapat diketahui bahwa instar I memiliki ukuran lebar kapsul kepala berkisar antara 0,0240 –0,0897 mm serta panjang total tubuh 0,4121 –4,6664 mm. Lebar kapsul kepala untuk instar II berkisar antara 0.0910– 0.1260 mm dan panjang total tubuh antara 0,9940 –4,7711 mm. Larva Chironomus sp. instar III memiliki lebar kapsul kepala antara 0,1390 –0,2390 mm dengan ukuran panjang total tubuh antara 2,3496 mm sampai dengan 6,8530 mm. Instar terakhir instar IV memiliki lebar kapsul kepala berkisar antara 0,2530 – 0,4280 mm serta ukuran panjang total tubuh berkisar antara 3,6650 –11,7276 mm. Berdasarkan grafik pada Gambar 14 b dan c, dapat dilihat bahwa penambahan bahan organik dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan tubuh yang lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari rerata panjang total tubuh. Titik-titik pada grafik menunjukkan bahwa rerata panjang total tubuh mulai dari instar I sampai dengan IV pada penambahan bahan organik 0,5 mgL, berturut-turut adalah 0,9941 mm; 2,3461 mm; 4,6902 mm; dan 7,1901 mm. Selanjutnya, untuk penambahan bahan organik 1,0 mgL diperoleh rerata panjang total tubuh mulai dari instar I sampai dengan IV berturut-turut sebesar 1,3524 mm; 2,5825 mm; 4,6053 mm; dan 7,0639 mm. 51 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 leb a r k a p sul k e p a la m m 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 L e b ar k apsu l k e p ala m m 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Panjang total tubuh mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Le bar k a psul k ep a la m m 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 instar 1 instar 2 instar 3 instar 4 Gambar 14. Tahap perkembangan larva Chironomus berdasarkan lebar kapsul kepala mm dan panjang total tubuh mm pada penambahan bahan organik 0 mgL a; 0,5 mg L b; dan 1,0 mgL c. a b c 52 Penentuan pengelompokan instar digunakan Tabel 2 pada Bab 3 sebagai pedoman dalam menentukan centroid atau pemusatan data lebar kapsul kepala dari larva chironomida. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan perangkat lunak MINITAB 14. Larva dikelompokkan menjadi 4 instar. Masing-masing instar memiliki kisaran lebar kapsul kepala yang berbeda. Berdasarkan pengelompokan instar, dapat diketahui waktu capaian masing-masing instar dengan membandingkan kisaran panjang total larva Chironomus sp. dengan waktu. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Zilli et al. 2001 bahwa kurva pertumbuhan populasi menunjukkan hubungan antara panjang total dengan waktu. Tabel 5 menggambarkan hasil penelitian Zilli et al. 2001 mengenai waktu capaian instar pada spesies C. calligraphus. Selanjutnya, berdasarkan data ukuran larva Chironomus selama penelitian yang dilakukan, waktu capaian instar untuk masing-masing perlakuan yang diujikan ditunjukkan pada Tabel 6 berdasarkan penyesuaian yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 5. Karakteristik ukuran larva dan waktu capaian instar C. calligraphus Sumber: Zilli et al. 2001 Instar Lebar Kapsul Kepala mm Tingkat Pertumbuhan Panjang Total mm Jangka Waktu hari I 0,1152±0,0069 1.58 1,109±0,1934 5±1.2 II 0,1822±0,0108 1.62 2,4491±0,7014 3±0.7 III 0,2953±0,0191 1.6 5,1211±0,7507 6±2.6 IV 0,4728±0,0309 1.6 8,9436±1,6727 10±1.7 Tabel 6. Karakteristik ukuran larva Chironomus dan waktu capaian instar berdasarkan hasil penelitian Instar Waktu Capaian Instar ± hari Bahan Organik 0 mgL Bahan Organik 0.5 mgL Bahan Organik 1.0 mgL I 7 4 4 II – 2 2 III – 13 10 IV – 2 5 Berdasarkan hasil penelitian dapat dibandingkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melewati masing-masing instar pada masing-masing perlakuan. Perlakuan tanpa penambahan bahan organik sampai ± 7 hari masih berada pada