Perkembangan dan pertumbuhan larva chironomida
38 berdasarkan Walpole 1992 dengan menentukan banyaknya kelas yang dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut, dengan n sebagai jumlah data panjang:
Kemudian ditentukan wilayah dengan mengurangi nilai maksimum dengan minimum data keseluruhan. Selanjutnya adalah penentuan lebar kelas sesuai
dengan rumus:
Langkah selanjutnya adalah mendaftar selang kelas atas dan selang kelas bawah dengan data terkecil sebagai permulaan selang kelas bawah. Batas kelas diperoleh
dengan menambah atau mengurangi selang kelas dengan ½ kali nilai satuan terkecil. Nilai tengah didapat dengan merata-ratakan batas kelas atas dan batas
kelas bawah. Selanjutnya nilai frekuensi ditentukan pada masing-masing kelas, dan yang terakhir adalah pengecekan jumlah kolom frekuensi memiliki jumlah
yang sama terhadap banyaknya total pengamatan. Ciri-ciri penting sejumlah besar data dengan segera dapat diketahui melalui
pengelompokan data tersebut ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam setiap kelas. Susunan dari data ini
biasanya disajikan dalam bentuk tabel yang disebut sebaran frekuensi Walpole 1992. Data yang disajikan dalam bentuk sebaran frekuensi dikatakan sebagai
data yang telah dikelompokkan. Pengelompokan data-data ini ke dalam kelas- kelas dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai
populasi yang ada.