Pertumbuhan larva chironomida Chironomidae

21

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian utama dilaksanakan di Danau Lido Gambar 5 yang terletak diketinggian 502,2 m dpl. Terdapat dua titik di danau yang digunakan sebagai lokasi peletakan substrat untuk kebutuhan penelitian. Lokasi pertama berada pada koordinat 106 o 48’42” BT dan 06 o 44’29” LS, sedangkan lokasi kedua berada pada koordinat 106 o 48’30” BT dan 06 o 44’47” LS. Lokasi satu adalah kawasan dengan karamba jaring apung KJA, sedangkan lokasi dua merupakan kawasan yang tidak terdapat karamba jaring apung Non-KJA Lampiran 1. Penelitian juga dilakukan di laboratorium pada Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Seluruh rangkaian penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret 2009 sampai dengan Bulan Juli 2011. outlet inlet Gambar 5. Peta lokasi dan peletakan substrat buatan di Danau Lido. I, lokasi Karamba Jaring Apung KJA; II, lokasi tanpa Karamba Jaring Apung Non-KJA. Sumber: pengukuran koordinat di lapangan dan peta Bakosurtanal 2000 22 3.2. Alat dan Bahan Alat-alat dalam penelitian ini meliputi alat yang digunakan dalam penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Alat tersebut berupa substrat buatan beserta alat yang digunakan untuk pengambilan sampel dan analisis sampel larva chironomida dan kualitas air pendukung. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan yang digunakan dalam penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Bahan tersebut mencakup bahan pembuatan substrat buatan, serta untuk pengawet sampel dan pembuatan preparat permanen larva chironomida. Selain itu juga digunakan bahan-bahan untuk pengawetan dan analisis sampel kualitas air. 3.3. Metode dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode ekperimental lapangan didahului survey post facto serta dalam bentuk eksperimental laboratorium. Penelitian ekperimental lapangan dilaksanakan di Danau Lido, Jawa Barat. Kegiatan ekperimental laboratorium dilakukan di laboratorium pada Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Penelitian dirancang dalam bentuk rangkaian tahap penelitian. Data yang digunakan merupakan data primer yang berasal dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Data yang digunakan meliputi data ukuran morfologi dari sampel larva chironomida, serta nilai kualitas air pendukung yang meliputi suhu, TSS, kekeruhan, pH, DO, dan bahan organik.

3.4. Tahapan Penelitian

Rangkaian penelitian yang dirancang untuk mengetahui produktivitas sekunder dari Chironomidae melalui tahapan sebagai berikut. 1. Penentuan letak substrat berdasarkan kedalaman dari permukaan air. 2. Penentuan capaian instar larva chironomida. 3. Perkembangan bahan organik pada substrat buatan. 4. Perkembangan dan pertumbuhan larva chironomida. 5. Penentuan produktivitas sekunder dari chironomida pada substrat buatan. 23

3.4.1. Penentuan letak substrat berdasarkan kedalaman dari permukaan air

Tahap ini bertujuan untuk menentukan kedalaman posisi substrat buatan yang dapat mendukung komunitas larva chironomidae. Hal ini perlu dilakukan karena kedalaman perairan akan mempengaruhi kolonisasi chironomida berdasarkan ketersediaan oksigen. Kedalaman yang dicobakan, berturut-turut dari permukaan air, adalah 2 m; 3,5 m; dan 5 m. Pemilihan posisi ini didasarkan pada penelitian pendahuluan mengenai gradien oksigen di Danau Lido. Kedalaman yang dipilih adalah posisi yang memberikan kelimpahan dan produktivitas chironomida tertinggi. Dalam rangka mencapai tujuan tahap ini dibuat rangkaian substrat buatan yang diletakkan di lokasi yang telah ditentukan di Danau Lido. Rangkaian substrat buatan ini dibuat dari bahan kawat nyamuk berbahan nilon, kawat besi, kayu, botol plastik dengan ukuran 1,5 liter sebagai pelampung, dan batu sebagai pemberat. Kawat besi digunakan sebagai bingkai dibentuk persegi dengan ukuran 30x30 cm 2 . Bingkai ditutupi kawat nyamuk yang berbahan nilon dengan ukuran mata jaring 2 mm dan dijahit pada setiap sisinya sehingga berbentuk seperti saringan persegi. Langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian substrat buatan untuk proses kolonisasi chironomida dengan menggunakan bambu dan tali tambang. Kayu bambu dibuat persegi panjang dengan ukuran panjang 1,3 m dan lebar 30 cm mengikuti panjang sisi kawat besi yang telah dirangkai. Kemudian kawat besi yang sudah dirangkai dengan kawat nyamuk diletakkan pada bambu persegi panjang seperti yang terlihat pada Gambar 6. Pada bagian paling bawah tiap sudut alat diikatkan pemberat dari batu, sedangkan pada bagian atas diikatkan pelampung yang terbuat dari botol plastik minuman mineral ukuran 1,5 liter. Pengambilan sampel larva chironomida dilakukan dalam selang waktu satu minggu, dua minggu, empat minggu, dan delapan minggu setelah peletakan substrat buatan. Setiap pengambilan sampel chironomida diikuti dengan pengambilan sampel kualitas perairan, baik parameter fisika dan kimia, in situ dan ex-situ Tabel 1.