Sejarah Ringkas Perkembangan HAM di Barat
disusun oleh George Mason yang antara lain isinya mencatumkan berbagai hak yang harus dinikmati oleh rakyat. Para penguasa tidak boleh merampas hak-hak rakyat. Hak-
hak yang dimaksud antara lain kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan beribadat. Kebabasan dan hak mendasar tersebut tidak dapat dirampas oleh penguasa
sewenang-wenang saja. Penguasa mesti memperhatikan hak-hak tersebut. Hal ini kemudian mempengaruhi Deklarasi Kemerdekaan Amerika 1776, yang disusun oleh
Th omas Jefferson. Antara lain dikatakan: “Kami berpendapat: Bahwa kebenaran berikut
ini sudah jelas dengan sendirinya; bahwa semua manusia diciptakan setara; bahwa penciptanya telah menganugerahi hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut; bahwa di
antara hak-hak itu adalah hak untuk hidup, bebas dan mengejar kebahagiaan; bahwa untuk menjamin hak-hak ini, orang mendirikan pemerintahan, yang memperoleh
kekuasaannya yang benar berdasarkan persetujuan rakyat yang diperintahnya; bahwa kapan saja suatu bentuk pemerintahan merusak tujuan ini, rakyat berhak untuk mengubah
dan menyingkirkannya”. Deklarasi Kemerdekaan Amerika ini masih diperkaya dengan pengadopsian Bill
Rights yang mencatumkan berbagai hak rakyat yang harus mendapat perlindungan. Mulai tahun 1791, Amerika Serikat memasukkan berbagai hak asasi yang penting bagi
kehidupan manusia. Selain hak hidup, memperkembangkan diri dan kebebasan, lebih ditonjolkan perlunya perlindungan terhadap hak untuk mengeluarkan pendapat, hak hati
nurani, kebebasan berbicara, kebebasan beribadat, kebebasan berserikat, dan lainnya. Hal ini nampak dalam beberapa kali amandemen yang intinya ialah melindungi hak-hak asasi
manusia. Hak milik dan pribadi yang tidak boleh dicampuri urusannnya oleh orang lain pun mendapat perlindungan hukum.
Pengalaman Inggris dan Amerika Serikat ini membuka wawasan baru di Perancis dengan
la Declaration des droits de l’homme et du citoyen tahun 1791, yang kemudian diamandemen beberapa kali dan akhirnya menjadi konstitusi Perancis. Hak asasi manusia
mulai dari hak hidup, mengembangkan diri dan kebebasan dasar yang dimiliki manusia sampai dengan hak-hak sosial politik mendapat perlindungan hukum yang semakin jelas.
Manusia diakui secara mendasar mempunyai kebebasan yang asasi dan hak-hak yang harus dijamin dan dilindungi agar manusia sendiri dapat hidup dan berkembang dengan
seutuhnya Hikmahanto Juwana, 2000: 117-127. Pemahaman Hak Asasi Manusia di Barat ini berkembang dan mempengaruhi
berbagai negara yang kemudian mengadopsi atau pun mengambil gagasan-gagasan HAM itu untuk melindungi rakyatnya dari kesewenangan penguasa. Rakyat tidak boleh menjadi
korban. Akan tetapi keganasan dan kejahatan manusia itu tetap saja ada dan masih sulit untuk dihilangkan. Keangkuhan kekuasaan tetap bercokol dalam hidup manusia. Hal ini
nampak jelas dengan adanya berbagai perang di dunia ini. Manusia yang angkuh dan sombong menunjukkan kekuatan dan kemampuannnya menguasai sesamanya. Adanya
perang dunia I dan II menyebabkan korban manusia yang tiada terhitung banyaknya. Selain itu, terjadi kerusakan dan kehancuran kemanusiaan, harta benda dan berbagai
peninggalan sejarah yang sangat berharga Aryeh Neier, 2003: 121-135. Perang dunia I dan II meninggalkan luka-luka kemanusiaan yang tidak dapat
disembuhkan. Pengalaman Jepang dengan hancurnya Hirosima dan Nagasaki yang musnah dijatuhi bom, juga pengalaman Eropa yang meninggalkan luka-luka kemanusiaan
dengan adanya kamp-kamp konsentrasi, tempat kerja paksa, penyiksaan dan pembunuhan manusia. Hancurnya kemanusiaan itu mengetuk hati beberapa pemimpin negara untuk
memikirkan adanya generasi baru di masa depan yang menjamin hak asasi manusia, damai dan kesejahteraan umum Bhatara Ibnu Reza, 2004: 77-92. Akhirnya pada tahun
1945 Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan demi perdamaian dunia dan hak asasi manusia. Tiga tahun setelah itu, pada tanggal 10 Desember 1948 Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia diproklamasikan. Emilie M. Hafner –Burton Kiyoteru Tsutsui, 2007:
68-101. Dalam Deklarasi itu diharapkan akan muncul suatu tekad untuk membangun
generasi baru masa depan yang mampu menjamin adanya perdamaian dan Hak asasi manusia. Mulai dari hak atas kehidupan, hak hidup, larangan diskriminasi berdasarkan
apapun, hak dan kebebasan berserikat, beragama dan mengeluarkan serta menerima informasi dan berpendapat, hak untuk pendidikan, kesehatan dan perlindungan hukum
dan hak-hak lainnya, semuanya mau menjamin agar manusia benar-benar dilindungi hidupnya dan dapat berkembang dengan seutuhnya.
Deklarasi Universal HAM ini lalu diperkaya dengan hukum HAM antara lain dua Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dan Kovenan
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik dengan dua protokolnya. Dan berbagai instrumen HAM lainnya mulai dari hak dan tanggungjawab pribadi, hak pembangunan
sampai dengan pengadilan pidana internasional, semuanya itu menjamin bahwa HAM itu mendapat perlindungan yang tepat. Heiner Bielefeldt, 2001: 11-52.