Deklarasi Universal Islam Hak Asasi Manusia.

tetangga yang terikat dengan perjanjian ini, terjamin hak dan kewajiban politiknya secara adil dan merata. Piagam Madinah berisi 47 pasal yang dimulai dengan mukadimah, lalu dilanjutkan dengan hal-hal seputar pembentukan umat, persatuan seagama, persatuan segenap warga negara, golongan minoritas, tugas warga negara, perlindungan negara, pimpinan negara, politik perdamaian dan penutup. Siti Nafidah mencatat, dalam teks aslinya, Piagam Madinah ini semula tidak terdapat pasal-pasal. Pemberian pasal-pasal sebanyak 47 itu baru kemudian dilakukan oleh A.J. Winsick dalam karyanya Moha mmed en de joden te Madina tahun 1928 M yang ditulis untuk mencapai gelar doktornya dalam sastra Semit. Melalui karyanya itu, Winsick mempunyai andil besar dalam memasyarakatkan Piagam Madinah di kalangan sarjana Barat yang menekuni studi Islam. Sedangkan pemberian bab-bab dari 47 pasal itu dilakukan oleh Zainal Abidin Ahmad yang membaginya menjadi 10 bab. Nafidah, 2010 Oleh karena banyak kesalahan dalam penterjemahan Piagam Madinah ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam banyak referensi, maka berikut ini dipaparkan teks asli Piagam Madinah beserta terjemahan dan pembagiannya menjadi 10 bab 47 pasal: Ibn Hisyam, 1411H, 3:31-35

I. MUKADIMAH م مسب

، ب ح ف بت نم رث ش ر نم ن م سملا ن نم ملا ن ب م بنلا د نم تك اذه م ده ج . Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah piagam dari Muhammad Nabi Allah SAW, untuk kalangan mukminin dan muslimin yang berasal dari Quraisy dan Yatsrib Madinah, dan yang mengikuti mereka, menggabungkan diri dan berjuang bersama mereka.

II. PEMBENTUKAN UMAT Pasal 1

. س نلا ن د نم ةدحا م نإ . Sesungguhnya mereka satu umat, selain dari komunitas manusia yang lain. Pasal 2 . ن ب ن ت ت بر ع ش ر نم ن رج ملا ذخ إ دلا ن ب طس لا ف ر مل ب ن ع ن د ه طع ن نم ملا Kaum Muhajirin dari Quraisy sesuai keadaan kebiasaan mereka bahu-membahu mengambil dan memberi diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara baik dan adil di antara kaum mukminin. Pasal 3