Rendemen Ekstrak Lamun Kandungan fenol, komponen fitokimia dan aktivitas antioksidan lamun Cymodocea rotundata

komponen serat pangan bervariasi antara satu bahan pangan dengan bahan pangan lainnya. Faktor-faktor seperti spesies, tingkat kematangan, bagian tanaman yang dikonsumsi, dan perlakuan terhadap bahan tersebut sangat berpengaruh terhadap komposisi serat pangan serta peran fisiologis serat dalam tubuh Muchtadi 2001.

4.3 Rendemen Ekstrak Lamun

Cymodocea rotundata Ekstraksi merupakan pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain Rahayu 2009. Ekstraksi lamun C. rotundata yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan tiga pelarut yang berbeda kepolarannya, yaitu metanol polar, etil asetat semipolar dan n-heksana nonpolar. Maserasi merupakan ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam suatu pelarut selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya Sudjadi 1986. Andayani et al. 2008 menyatakan bahwa metode maserasi memiliki beberapa keunggulan, yaitu mudah dilakukan hanya dengan merendam sampel dalam pelarut dan menggunakan alat- alat sederhana. Rendemen ekstrak lamun C. rotundata yang diperoleh dari masing-masing pelarut dapat dilihat pada Gambar 5. Keterangan : Angka-angka pada histogram yang diikuti huruf berbeda a,b menunjukkan berbeda nyata p0,05 Gambar 5 Hasil rendemen ekstrak lamun C. rotundata dalam berbagai pelarut 9,76 a 0,57 b 0,16 b 2 4 6 8 10 12 Rendem en Pelarut Metanol Etil Asetat n-heksana Gambar 5 menunjukkan bahwa rendemen ekstrak lamun C. rotundata terbesar diperoleh dari ekstrak metanol, yaitu 9,76 diikuti oleh rendemen ekstrak etil asetat dan n-heksana dengan nilai berturut-turut adalah 0,57 dan 0,16. Banyaknya rendemen ini bergantung kepada sifat kelarutan komponen bioaktifnya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepolaran pelarut yang digunakan maka rendemen yang dihasilkan semakin tinggi pula. Hal ini mengindikasikan bahwa metabolit sekunder atau komponen bioaktif dalam lamun C. rotundata cenderung bersifat polar. Harborne 1987 menyatakan bahwa tumbuhan mengandung banyak senyawa fenol dan senyawa fenol ini memiliki sifat yang cenderung larut dalam pelarut polar.

4.4 Total Fenol Lamun